HARI PANGAN SEDUNIA : Jangan Gengsi Mencontoh Ketahanan Pangan Al Zaytun

Dunia terlihat ‘madesu’ saat dengan pasrahnya meramalkan akan terjadi krisis pangan. Sementara nun dekat di sini di Al Zaytun, yang dengan kerja kerasnya mau menjadi bagian pengupaya ketahanan pangan bangsa. Kini Al Zaytun benar-benar bisa mewujudkan mimpinya punya stok beras melimpah, bahkan sudah punya produk pangan unggulan lainnya.

Padahal bangsa Indonesia mempunyai peluang besar bisa menjadi penyedia pangan terbesar dunia. Tapi sayangnya bangsa ini seolah semakin diajak menjauh dari takdirnya sebagai bangsa agraris. Yang idealnya bisa menjelma menjadi Negara Agropolitan terhebat, tapi malah semakin tergiring menjadi Negara Metropolitan yang notabene menimbulkan banyak persoalan terhadap keseimbangan alam di bumi Indonesia.

Produk pangan apa yang tak bisa dibuat di Indonesia? Tanam pohon apa saja tumbuh. Asal mau menanam dan menyelamatkan lahan hijau dari pihak peubah fungsi lahan, yang gemar sekali merampas area hijau jadi proyek perumahan, villa dan tempat-tempat wisata.

Program Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian makin tak terdengar gaungnya. Petani tak lagi mendapat dukungan yang layak untuk meningkatkan hasil pertanian dan bahkan untuk bertahan menjadi seorang petani saja sulit. Hanya kaum penjahat pangan yang tak mau menanam dan tak mau mengolah hasil buminya sendiri menjadi produk-produk unggulan dalam negeri. Politik impor terasa makin mempolitisir nasib petani dan rakyat kecil. Sampai-sampai bangsa ini mengabaikan kebijakkan membeli pada petani sendiri. Otomatis hasil karya anak bangsa sendiri bagai tak ada nilainya.

Jika sulit bagi bangsa ini mewujudkan ketahanan pangan secara mandiri, ayo kita contoh saja Ponpes Al Zaytun! Bukan pepesan kosong jika sekarang Al Zaytun sudah punya produk pangan seperti :
1. Beras Putih
2. Beras Merah
3. Gula Pasir
4. Gula Merah
5. Kopi
6. Garam
7. Telur Ayam
8. Ayam Potong
9. Kambing
10. Sapi
11. Ikan Air Tawar
12. Minyak Wijen
13. Air Mineral
14. Buah-buahan
15. Sayur-mayur

Siapa yang menanam kebaikan akan memanen kebaikan. Hasil pertanian dan perkebunan Al Zaytun selalu menggembirakan penanam-penanamnya. Pabrik-pabrik pengolah bahan pangannya juga sudah berdiri dengan gagahnya. Semua dibangun secara mandiri.

Masihkah masyarakat Indonesia gengsi mencontoh Al Zaytun? Mau sampai kapan media menutup mata dari berita baik yang sepatutnya disiarkan ke seluruh penjuru negeri agar bangsa Indonesia menjadi bergairah untuk mewujudkan ketahanan pangan di negeri sendiri dan bahkan mampu menjawab ketakutan dunia pada krisis pangan?

By : Ade Chan

#SustainableAlZaytun
#BerasRMK
#KopiMAZ
#GaramonikAlZaytun
#PertanianAlZaytun
#PerkebunanTebuAlZaytun
#AirHamayyim
#MinyakWijenMAZ

 

Galery :


0 Comments

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *