1 Muharam 1439 H Di Al-Zaytun. Peletakan Pondasi Pertama Danau TIRTA KENCANA ( Danau Kehidupan )

Dihadiri oleh Jenderal Moeldoko, Para Pejabat RI, Dan Para Tokoh Lintas AGAMA Dan Budaya.

 

Bismillahirrahmanirrahim… Ucapan inilah yang bergema dari semua hadirin yang hadir. Sebuah tanda pemancangan tiang patok dimulai. Tanda didirikannya sebuah area Proyek Penyediaan Air Pertanian. Danau Tirta Kencana dan area Taman Puspa Kencana. Luas area Taman Panjang 250 M dan Lebar 250 M. Adapun luas Danau Panjang 1 Km, lebar 250 M dengan kedalaman 8 meter. Area ini terletak tepat di pelataran halaman Masjid Rahmatan Lil ‘Alamin didalam komplek pendidikan Ma’had Al-Zaytun.Seluruh tokoh undangan diberikan kesempatan untuk mematok tiang pancang satu demi satu.

Pemancangan tiang patok ini sampena memperingati Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharram 1439 H. Pada kesempatan ini, Al Zaytun mengukuhkan sebagai Kawasan Agropolitan.

Dalam kesempatan tersebut dihadiri oleh banyak tokoh. Diantaranya tokoh nasional Bapak Purnawirawan Jend. Moeldoko yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum HKTI dan Bapak Fuad Bawazier. Selain itu tokoh dari pemuka lintas Agama dan pemuka suku sejumlah 159 Tokoh. Maka sangat tepat jika Peringatan 1 Muharram 1439 H ini mengusung tajuk Menjunjung Tinggi Persatuan & Kesatuan Indonesia Raya.

Didalam sambutan Tausyiah Syaykh Al Zaytun Abdussalam Panji Gumilang, menyampaikan wawasan kebangsaan bahwa bangsa Indonesia jangan sampai melupakan jimat bangsa & negaranya. Jimat ini sudah tertidur pulas, hampir dilupakan oleh bangsanya sendiri.

Pada hari itu, Syaykh mengingatkan kepada seluruh bangsa agar kembali mengumandangkan Anthem Lagu Kebangsaan Indonesia Raya 3 Stanza. Karena didalamnya terkandung banyak hikmah dan do’a yang harus dijiwai oleh bangsanya.

Sebelum Indonesia Merdeka. Lagu yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman inilah penyemangat yang mempersatukan para pemuda yang cerdas untuk merdeka.

Berkumpulnya tokoh dari semua lintas agama ini didasari oleh betapa indahnya jika semua dapat duduk bersama dengan damai tanpa pertikaian. Tanpa merasa siapa mayoritas dan siapa minoritas.

Belajar dari sebuah pengalaman. Kehancuran negara Yugoslavia yang kini pecah karena ada yang merasa dirinya mayoritas. Maka hal ini jangan sampai terjadi di negara tercinta Indonesia. Karena para pendahulu telah bersepakat dalam mempersatukan elemen bangsa didasari pada Nilai-nilai Dasar Negara yang Lima. Ini adalah nilai universal pemersatu bangsa. Sebuah Idiologi yang terbuka.

Maka untuk menjaganya agar bangsa ini mengenal dan mempertahankan geografisnya. Kemerdekaan Indonesia harus di darat, udara dan laut. Saat ini kemerdekaan Indonesia belum utuh. Karena kemerdekaan udara masih harus meminta izin jika melewati perbatasan kepada negara tetangga. Maka kekuatan diplomasi harus dibangun. Selanjutnya membangun Geopolitik dan Geoekonomi. Kuncinya adalah Indonesia harus bersatu.

Diakhir, untuk mengukuhkan semangat tersebut. Seluruh tokoh undangan dari berbagai elemen bersatu mengucap sebuah doa bersama untuk persatuan dan kesatuan Indonesia Raya.

Demikian intisari yang dapat saya sarikan. Semoga bermanfaat!

Al Zaytun. Kamis, 21 September 2017 ( 1-1-1439 H )

Lanjutan Program Jammas ( Jalan Menuju Masyarakat Sejahtera )

Al Zaytun Terus Membangun Peradaban Dan Mempersatukan Umat Dengan Toleransi dan Perdamaian

Menuju Rahmatan Lil ‘Alamiin

Post Terkait :

http://www.produkrakyat.org/donasi-program-jammas-jalan-menuju-masyarakat-sejahtera/donasi-program-jammas-jalan-menuju-masyarakat-sejahtera/

http://www.produkrakyat.org/sekolah-terbaik-di-dunia/sekolah-terbaik-di-dunia/

http://www.produkrakyat.org/uncategorized/tempat-pendaftaran-santri-terbaik-di-abad-ini/

http://www.produkrakyat.org/uncategorized/fakultas-agama-islam-terbaik-di-dunia/

https://koperasidesakotaindonesia.com/

http://tokoonline.koperasidesakotaindonesia.com/

http://iai-alzaytun.ac.id/