cropped-cropped-1.LOGO-GRUBIKU.jpg

Table of Contents

LAYANAN UMROH TERMURAH DI INDONESIA

FULL SERVICE KAMI MELAYANI SEGALA PERSIAPAN IBADAH UMROH BAPAK IBU SEMUA, UNTUK WILAYAH JOGJA DAN SEKITARNYA KAMI MELAYANI BAPAK IBU CALON JAMA’AH DARI PROSES PENGURUSAN DOKUMEN, KEBERANGKATAN DAN KEPULANGAN DARI DAN HINGGA KEMBALI SAMPAI TEMPAT  KEDIAMAN BAPAK IBU SEMUA

WA / LINE : 087738728524 / 085217712901

JL. BANTUL K 9 POS GRUBIKu GEBLAG BANTUL YOGYAKARTA

( DEPAN PUSKESMAS BANTUL 2 )

 

QIBLAT TATA BUANA

UMRAH $1200 USD

EXECUTED BY QIBLAT WISATA AND YPI – WTB, WE WILL SERVES 100,000 JAMAAH

 qiblat-1

Biaya yang kami tawarkan tidak murah dan juga tidak mahal, karena biaya Umrah memang hanya sebesar itu, dan tentu saja kami bisa melakukannya, karena kami berupaya untuk membandu Anda melaksanakan Ibadah Umrah. 

Umrah sudah tidak harus menjadi ajang business dan para calon jamaah sudah tidak lagi menjadi sasaran empuk ketidak jujuran

Kami melayani Anda secara tartil didalam menjalankan Ibadah Umrah

Kami membimbing Anda untuk menggapai rindu Anda kepada Rasulullah SAW

UMRAH KHUSUS 1

 

PAKET UMRAH KHUSUS 9 HARI HARGA $ 1200
JADWAL BERANGKAT MULAI DIBULAN OKTOBER 2016

HARGA PAKET SUDAH TERMASUK FASILITAS SEBAGAI BERIKUT :

  1. TIKET PESAWAT PULANG PERGI
  2. VISA UMRAH
  3. BUS AC (Antar Jemput Bandara, Hotel dan Ziarah/ Tour)
  4. AKOMODASI HOTEL DI MEKAH & MADINAH (Berjalan Kaki ke Masjidil Haram)
  5. MAKAN MINUM 3 KALI SEHARI SELAMA DI SAUDI
  6. MUTHAWWIF DAN MUTHAWWIFAH
  7. ZIARAH KOTA MEKAH, MADINAH DAN JEDDAH
  8. AIR ZAM-ZAM 5 LITER PER JAMAAH
  9. PERLENGKAPAN UMRAH (Koper, Tas, Kain Ihram, Sabuk Ihram, Bergo, Seragam,  Buku Manasik, ID-Card & CD Manasik)

 

HARGA PAKET TIDAK TERMASUK :

  1. BIAYA VAKSINASI MENINGITIS
  2. BIAYA PENGURUSAN PASPOR
  3. LOCAL TRANSPORT
  4. BIAYA KELEBIHAN BAGASI SESUAI KETENTUAN PENERBANGAN
  5. ZIARAH/ MAKAN / MINUM TAMBAHAN DILUAR PROGRAM
  6. BIAYA-BIAYA PRIBADI DILUAR FASILITAS PROGRAM

 

PENDAFTARAN DAN PERSYARATAN :

  1. MENYETOR BIAYA SEBESAR $1200 USD KE REKENING QIBLAT DI BRI
  2. MENANDATANGANI FORMULIR “STANDING INSTRUCTION”
  3. PASPOR ASLI DAN MASA BERLAKU KURANG DARI 8 BULAN SEBELUM TANGGAL KEBERANGKATAN
  4. NAMA PASPOR MINIMAL 3 (TIGA) SUKU KATA
  5. PAS PHOTO 4X6 DENGAN BACKGROUND PUTIH SEBANYAK 6 LEMBAR.
  6. PHOTO COPY KTP DAN KARTU KELUARGA
  7. BUKU NIKAH ASLI UNTUK PASUTRI DIBAWAH USIA 45 TAHUN
  8. AKTA KELAHIRAN ASLI UNTUK ANAK ANAK DIBAWAH USIA 17 TAHUN
  9. KARTU KUNING (BUKU VAKSINASI MENINGITIS)
  10. MENYERAHKAN SEMUA DOKUMEN PADA SAAT PENDAFTARAN

 

TEMPAT PENDAFTARAN CABANG YOGYAKARTA DSK :

JL. BANTUL KM 9

POS GRUBIKu GEBLAG BANTUL BANTUL BANTUL D.I. YOGYAKARTA 55711

( DEPAN PUSKESMAS BANTUL 2 )

WA/LINE : 087738728524 / 085217712901

Program Umroh Khusus 9 Hari Tentative
ROUTE & PROGRAM PERJALANAN

JAKARTA – JEDDAH

  1. Jamaah berkumpul tiga (3) jam sebelum berangkat, diruang  tunggu terminal 3 Bandara Soekarno Hatta
  2. Dengan ucapan “Bismillahir rahmanir rahiim” take off  menuju Kota Jeddah
  3. Tiba di Kota Jeddah di lanjutkan menuju Kota Madinah

MADINAH

  1. Tiba di kota Madinah dan Check-in hotel
  2. Sholat Subuh dan Sunah di Masjid Nabawi juga ziarah ke Makam Rasulullah SAW serta kedua sahabatnya ,Abu Bakar Siddiq & Umar Bin Khattab,di akhiri ziarah Makam Baqi
  3. Ziarah kota Madinah diantaranya : Masjid Quba, Jabal Uhud, Masjid  Qiblatain, Masjid  Khandaq di akhiri Pasar  Kurma

MADINAH

  1. Sholat Shubuh berjamaah di Masjid Nabawi
  2. Sarapan pagi di hotel
  3. Memperbanyak Ibadah (acara bebas)

MADINAH – MAKKAH

  1. Ba’da sholat subuh , Ziarah  Wada’ (Perpisahan) ziarah ke Makam Rasulullah SAW serta kedua sahabatnya, Abu Bakar Siddiq & Umar Bin Khattab,di akhiri ziarah Makam Baqi kembali ke Hotel.
  2. Check-out Hotel, Persiapan menuju ke kota Makkah Mandi Niat Pakai Ihram  – Singgah di Abbyar Ali untuk ambil Miqot Umrah
  3. Tiba di kota Makkah, Check in Hotel Persiapan Thawaf, Sai, Tahalul (Selesai Umroh I)

 

MAKKAH

  1. Sholat Shubuh berjamaah di Masjidil Haram
  2. Sarapan pagi di hotel
  3. Memperbanyak Ibadah (acara bebas)

MAKKAH

  1. Setelah Sholat Subuh berjamaah di Masjidil Haram, Para jamaah berkumpul di lobby hotel untuk mengikuti  Ziarah Kota Makkah di antaranya :  Mengunjungi  Jabal Tsur,Padang  Arafah  (Jabal Rahmah) Muzdalifah, Mina, (Jumroh)  Jabal Nur dan berakhir di Ja’ronah untuk mengambil Miqot Umroh dilanjutkan Thawaf Sai Umroh (Selesai Umroh II )

MAKKAH

  1. Sholat Shubuh berjamaah di Masjidil Haram
  2. Sarapan pagi di hotel
  3. Memperbanyak Ibadah (acara bebas)

MAKKAH – JEDDAH

  1. Sholat Shubuh berjamaah di Masjidil Haram
  2. Sarapan pagi di hotel
  3. Memperbanyak Ibadah (acara bebas)
  4. Thawaf Wada’ (Perpisahan)
  5. Check-out hotel, persiapan menuju Jeddah
  6. City tour kota Jeddah ( ke Balad/Chorniche dan Masjid terapung)
  7. Berangkat dari Jeddah menuju Jakarta

JAKARTA

Tiba di Jakarta, Alhamdulillah selesai sudah ibadah Umroh kita dan Insya Alloh menjadi Umroh yang mabrur

 

TATA CARA UMRAH

Tata Cara Umroh Yang Benar Sesuai Sunnah 
Ibadah umroh merupakan bagian dari ibadah mahdoh, yaitu ibadah yang sudah ditetapkan syaratnya, rukunnya, tempatnya, sampai waktunya. Seumpama dengan melaksanakan sholat yang dimulai dengan niat dan diakhiri dengan salam, ibadah umroh juga dimulai dengan berihram (niat umroh) dan diakhiri dengan bertahalul (mencukur sebagian rambut).

Tata cara umroh dimulai dengan berihram dari miqat-miqot yang telah ditentukan. Miqat adalah garis start seorang jama’ah yang hendak melakukan ibadah umroh atau haji, dengan kata lain adalah tempat berihram (niat umroh) dan masuknya seseorang kedalam pelaksanaan umroh yang akan dilakukan.

tata-cara-umroh-lengkap-miqat-madinah

Pada kesempatan kali ini Insyaa Allah kita akan membahas mengenai tata cara umroh lengkap dengan ilustrasi gambar dan do’a do’a ketika melakukan ibadah umroh.

Tata Cara Umroh Dan Bacaannya

  1. Dari bandara menuju masjid miqat Dzulhulaifah / Abyar ‘Ali. Kemudian melakukan persiapan sebelum ihram seperti mandi, mengenakan pakaian ihram, berwudlu dan shalat sunnah ihram 2 raka’at. setelah itu membaca niat umroh : lafadz-doa-niat-umroh
  2. Setelah mengenakan pakaian ihram dan berniat melaksankan umroh dilarang untuk : larangan-ihram
  1. Dalam perjalanan menuju Makkah, perbanyaklah berdzikir dengan membaca talbiyah : bacaan-talbiyah
  2. Setibanya di Masjid Al-Haram, dahulukanlah kaki kanan ketika memasukinya dengan membaca : doa-masuk-masjidil-haram
  3. Melakukan tawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali, posisi Ka’bah berada disebelah kiri. tata-cara-tawaf
  1. Sholat 2 rakaat didepan maqam Ibrahim. Rakaat pertama membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Kaafiruun. Rakaat kedua membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca surat Al-Ikhlas.

      7. Beristirahat sejenak dan minum air zam-zam sambil berdo’a :

doa-minum-air-zam-zam

  1. Melakukan sa’i antara bukit Safa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali : haji
  2. Tahallul adalah akhir dari pelaksanaan ibadah umroh, ditandai dengan bercukur. Untuk laki-laki lebih baik dicukur sampai gundul, tapi kalaupun tidak sampai gundul tak mengapa. Dan untuk perempuan dicukur alakadarnya dengan membaca doa : doa-menggunting-rambut

 

Tata cara umroh telah selesai.

Dengan melaksanakan tata cara umroh lengkap diatas, semoga Anda mendapatkan umroh yang mabrur (diterima) dan semoga Allah memberikan kemudahan berupa kesehatan jasmani dan rohani untuk melaksanakan segala yang diperintahkan-Nya dengan lebih maksimal. Aamiin Yaa Rabbal ‘Aalamiin.

 

 

Background

Yayasan Pendidikan Indoneisa Wira Tata Buana is the official license holder of ICDL in Indonesia which its main target is organizing an institution approach for ICDL Certification, since 2013 YPI Wira Tata Buana appointed as the Special Consultative Status in ECOSOC United Nations

Established in 2003 by a group of education activits in Jakarta and headquartered in The Central of Jakarta Indonesia, Purti Kemayoran THB2, Jalan Landas Pacu Selatan 6 Jakarta Pusat Indonesia, where education, business and modern infrastructure converge, Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana has an International and National especially because of its activities as a Representative of ECDL Foundation  to serves on Bridging The Digital Divide to all over Indonesia, which currently supervised more than 4000 Schools and more than 25000 ICDL Certificate holders who are now become mature business people, professionals and many other occupations.

Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana has a branch Offices  in Surabaya, The Capital of East Java Province and Batam Island and YPI Wira Tata Buana on its capacity on the Cooperation with Qiblat Wisata will use all available branch Offices in all over Indonesia to manage a business programs. Directly or in assoociation with local or International Partners. For this purposes YPI-WTB will be supported by all avilable networks as mentioned above and of course we will consider our former Umrah Participants as market target which the numbers are more than 70,000 and the current target for 2016 – 2017 is 100,000 Umrah Participants.

 

Location

The Head Office
Puri Kemayoran THB2
Jalan Landas Pacu Selatan N0.A6
Kemayoran Jakarta Pusat
Indonesia 10630
Branch Office :

Yogyakarta Dan Sekitarnya

Jalan Bantul Km 9

Pos GRBIKu Geblag Bantul Bantul Bantul Yogyakarta 55711

( Depan Puskesmas Bantul 2 )

 

Contact Person :

Phone : 0274-9262457

WA / LINE : 085217712901

WA / LINE : 087738728524

Mobile : 085878940010

 

Ustadz S. Mulyadi, S.Pd.I, M.Si

Umi Juwariyah

 

 

 

BOARD OF MEBERS :

BOARD OF MEMBER CONSULTANT       :

Dr. OMAR MARABAYA (Philipine)
Prof. Dr. JOHAN POITGETER (South Africa)
Dr. FAISAL MADANI, MSc

lafadz-doa-niat-umroh

 

BOARD OF MANAGEMENT :

CHAIRMAN :

DATUK AGUNG SIDAYU, MBA
DEPUTY :

Hj. SUFIANTY YUSUF (f)

 

GENERAL SECRETARY :

TI MASTER BAMBANG HEDA, S.Kom
FINANCE :

DATUK TAUFAN BERLIANO RAMADHANI

 

EXECUTIVE

CHAIRMAN :

DATUK AGUNG SIDAYU, MBA

MANAGING DIRECTOR :

TI MASTER BAMBANG HEDA, S.Kom

NETWORK DIRECTOR :

SLAMET RIYADI,S.AG

IMAM MUNANDAR
 

Mission & Vision :

Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana play and will continue to play as an agent of development in bridging digital divide and promote the Sustainable Development Goals concept of implementaion in Indonesia, especially to Education and health activities as well as Social oriented businesses.

When we deal with pure businesses then we will use our Business entities, but all will be supervised and directed by YPI Wira Tata Buana as the main Institution.

 

Social Responsibility : 

As a not-for-profit organization, we are committed to improving digital skills proficiency within society.  Our certification programmers are designed to be accessible to all citizens, irrespective of age, gender, status, ability or race.

The above commitement which was started on 2003 gained a benefits which we can use as a captive market or human resources supprtes for any social oriented and pure businesses as we produced more than 25000 ICDL Certified young people and more than 4000 Educational Institution in all over Indonesia.

YPI Wira Tata Buana teamwork on meeting at YPI Wira Tata Buana Office

 

Social And Pure Business Offered :

We have many products on offer, each tailored to suit the needs of the Local and International Societies:

  1. Bridging Digital Devide, using the Concept of ICDL which is the ICT Certification project of the European Union which YPI Wira tata Buana became its representative since 2003.
  2. The United Nations social activities on the Capacity as Special Consultative Status in ECOSOC United Nations.
  3. The current activities are promoting “ SPECIAL UMRAH” with the affordable prices $1200 USD with the target participants 100,000 annually, in which we cooperated with :
  • ICON Consultant as in between Company in Colombo for our cooperation with Mihin Lanka and Sri Lankan Airlines.
  • Several Hotels in Madinah and Makkah
  • Catering Companies in Madinah and Makkah
  • BRILife Issurance
  • Exporting Cements to Timor Leste
  • Educational Businesses, which we share with other Foundation and Educational Institution in Indonesia.

Business Activities Supporters:

For the pure and social oriented businesses we will use our own business entities:

PT. Dian
PT. Qiblat Wisata

 

Project Planning :

YPI Wira Tata Buana has developed a new Project Planning which is Social oriented and pure businesses.

 

Mosques Revitalitation :

YPI Wira Tata Buana signed an Agreement with Indonesian National Mosques Council which is lead by the Vice President of Indonesia HE Jusuf Kalla to revitalize all available Mosques in Indonesia which ist numbers are more than 12,000 units.

The first project implementation will be training of ICT for the Takmir Masjid then following by promoting an innovative action using Masjid as the center of trading and marketing. We can imagine the huge business implmentation if we can use the Mosques as the hub of businesses along with the worship actvities as practiced by Rasullah Muhammad SAW.

 

Low Cost Umrah

We are recently promoting and marketing our program for the Umrah for only $1200 USD with 100,000 target of participants for 2016 – 2017 Umrah session, which will be the most innovative and lowest in price for the Umrah program in Indonesia.

To succed the above program we cooperated with several Companies locally and Internationally, such as :

  1. Handling Companies in Jakarta, Surabaya, Medan, makasar and Batam
  2. Hotels and catering Companies as well local transportatraions in Saudi Arabia
  3. Airlines Companies in Sri Lanka which was cooperated through in between Company in Colombo.

During our business trip to Colombo we signed an agreement and met with several Members of Parliament and Ministers of Sir Lanka, they supported our cooperation with the Local Companies.

By the definitive cooperation above we are gaining affordable prices for the Umrah jamaah transportation which is $700 USD perpax, therefore we can offered the Umrah program just for $1200 USD only. For the first badge in October 2016 we will send the first 900 Jamaah, 300 from Surabaya, 300 from makasar and 300 from Jakarta.

With the stated cost above, we will serves an additional service which will be one day City tour in Colombo, its will be the most innovative Umrah program in the Country, of course we can use all of our Jamaah as our accesibility to succeed another buinesses. All of the implementation acted by PT.Qiblat Wisata our own Company.

To succeEd the program we appointed a local agents in all over Indonesia and we use a mutual cooperation with the Local Parliament members in 550 municipalities in Indonesia.

In order to maximize our Local agencies, we trained them with our product knowledge and marketing strategies, the training organized in each main coordinator’s centers.
We also recruited a local agents from several Non Governmental Organization (NGO) and appoint the boar members as our main Coordinators, such as our Cooperation with KOMPAK Organization Banten Province. All will be given more advantages for our businesses.

Fruits Marketing

This trading activities will be cooperated with Mantap Srikandi SDN BHD AND Some China Fruites exporters.

We will devide the target market as follow :

  • ​Modern market which will be cooperated with carefure hypermarket  and Indomaret a modern retail market with more than 10,000 kioskS.
  • Traditional markets which will be cooperated with the owner of wholesales centers in java Island

To succeed the above program, we approached our relataionship in the Management of Carefoure and Indomaret through our contact person Dr. Sutrisno Iwantono, who is Commissioner in Trans groups and Asdvicer tO Indomaret groups.

 

The executor of this trading is our own Company PT Dian, and we will targeted  at least 50 container for vetetables products and 50 containers for fruits products montly stated on December 2016 for Modern Market and the end of this month for traditional market. Starting in Jakarta and Surabaya, then followwing to Wstern kalimanat and Southern Sulawesi as well as Bali Island which will organized by our Umrah Representative.

Pass Performance :

​Implementing National Project with MOE

On 2006 – 2009 we implemented a Govermental project in ICT development and Education and Hardwares supplies to all over Indonesia, at that time we are one of the biggest player in the Ministry of National Education.

Implementing Project with MORA

On Wednesday 26 September 2012, have been signed a Memorandum of Understanding with Directorate General of Islam Education, Ministry Religious Affairs Republic Indonesia.

The scope of the MOU between MORA and ICDL Indonesia (YPI Wira Tata Buana) is not only stressing on ICDL Accreditation but more than that, both parties will revitalize the Madrasah and Islamic Boarding Schools in all over Indonesia to become the center of excellent in ICT education, so nobodies will under estimate the Madrasah and islamic Boarding Schools and this traditional educational Institutions will be 100% equal to the other Educational Institutions in the Country. Its will be our action programs too in rejecting the negative issue from some of the westerners who exposed unreasonable allegation that Madrasah and Islamic Boarding schools are producers of Fundamentalist, radicalist, even terrorist.

It was as planed that in 2012-2015 at least 4000 Madrasah and Islamic Boarding Schools in all over Indonesia will be accredited as ICDL Approved Test centers (ATC), if each ATC register 100 Candidates annually, this mean 800,000 students will be ICDL certified in 2016 – 2017 even more.

 


Funding Strategy

The question is how do we finance the implementation of this program?. The answer is the ICDL program is a program of learning that should be included in the curriculum of ICT at every Approved Test Center, with the approval of the school committee as provided in the regulations, especially for public Madrasah.

As we know that the establishment of the school committee procedures clearly regulated by PP No. 17 of 2010 Section 197. In this article stated that the committee members a maximum of 15 people consisting of elements of the  student parents 50%, 30% of community leaders and education experts  at most 30%.

The question is whether the rule has been executed by the whole Madrasah?, Perhaps the establishment of procedures for the school committee has not executed accordingly. If it does not fit the legal standing of the school committee being declared illegal, then the entire products will be invalid (Law disability), so we have to educate the Approved test Centers how to proceed a good management at their Madrasah and this is one of the revitalization target as mentioned above.

Serving The Kingdom of Saudi Arabia Embassy

In 2010 Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana through the one of ICDL Approved Test Center “Bina Bangsa Institute” served the Kingdom Of Saudi Arabia Embassy Jakarta to oragnize training and test for several diplomats of the Kingdom of Saudi Arabia, fortunately most of the diplomats was passed their test and gained the ICDL Certificate for their compulsory requirement as a diplomats

 

On Saturday, October 20th 2012 held the inauguration of the ICDL Program in Timor Leste at Universidade Dili. The ceremony was inaugurated by Prime Minister HM Xanana Gusmao. Chairman ICDL Indonesia’s make commitment to share the Life Skills qualification in Information and Communication Technology with International certified for Timor Leste people, by giving the accreditation of Approved Test Center (ATC) ICDL as the first ICDL program in Timor Leste.

400 students of Dili University has been trained and certified and now they are entered to several posisiton in the Country.

Computer Refurbish Program for Madrasah and Pesantren

In computer technology, Refurbished computer equipment is “old” or has been used which has been restored and updated and added / upgraded returned, including a display device so that your computer is free from defects and LIKE NEW. The term is commonly used to replace the device with the same components or updated with new technology. Companies large or government agencies in the U.S. or the UK and other developed countries typically use computers for work no more than 2-3 years then donate refurbs to schools or charities.

This is what we are now intervenes to support the ICDL program in Indonesia, madrasah and or the parties who would help Madrasah, can optimize its contribution to the fund that is not too large compared with the new computer, whether it is homemade or branded, even 1: 5 for specifications the same.


Dealing Business With Garuda Indonesia

On the capacity asd Chairman of YPI Wira tata Buana and the Honorary Consul of Sierra leone in Indonesia, we arranged a business relationship between garuda Indonesia and Sierra Leone International Airlines (SLIA) which YPI was its representative in Indonesia.

During the offcial visit of President of Sierra leone to Indonesia to attend the Asia Africa Commemoratrion event we successfullu signed the agrement with Garuda Indonesia to lease 5 aircrafts for SLIA, the agreement signed by the Hon Minister of Information and witnessed by several seniors Ministers.

We are also implemented the United Nations humanity and development project for Women and general societies in Indonesia, all given us more advantages in succeding any business asn the most important businesses in this era of globalizarion is the network availabilities.

 

For more information, please contact:

Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana
Puri Kemayoran THB2
Jalan Landas pacu Selatan A6
Kemayoran Jakata Pusat
Indonesia 10630

 

 

POKOK-POKOK PIKIRAN PENYELENGGARAAN UMRAH KHUSUS 
BERBIAYA MURAH 

  1. Pendahuluan

Gagasan Umrah Khusus adalah hasil dari pengamatan yang cukup lama dan dibawa ke haribaan anda oleh Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat dan PT. Qiblat Wisata sebagai leader konsorsium yang secara bersama sama dengan penyelenggara anggota konsorium lainnya melaksanakan program di Indonesia dengan keyakinan bahwa jika kita menuntun seseorang menuju niat baik akan dihargai oleh Allah (Subhana Wa Tala) dari setiap implementasi /perbuatan tersebut, seperti ide tentang memberikan kesempatan kepada individu untuk perjalanan ke Arab Saudi untuk melakukan ibadah Umrah.  Tujuan Yang sangat medasar daipada implementasi gagasan ini adalah untuk memberikan kesempatan bagi seseorang untuk melakukan umrah yang akan menjadi pengalaman yang mengubah hidup mereka dan Insya Allah membawa mereka lebih dekat dengan pencipta, tentu saja dengan harga terjangkau biaya.

Kedua Institusi YPI-WTB dan PT. Qiblat Wisata tersebut diatas memiliki keinginan kuat untuk mengirim sesama muslim dari Indonesia untuk melakukan umrah dengan biaya yang terjangkau, dimana konsepnya hanyalah meminta calon peserta Umrah untuk menunjukkan rekening tabungan mereka dengan saldo senilai $ 1.200 USD. Dimana sebagai Leader Konsorsium  kedua Institusi tersebut diatas akan memperkenalkan Umrah Khusus berbiaya dan mendaftar calon peserta langsung  atau melalui agen lokal di seluruh Indonesia. Gagasan yang dimulai beberapa tahun yang lalu telah disepakati pada Juni 2016 sebagai UMRAH KHUSUS  dimana YPI WTB dan PT qiblat Wisata telah bersepakat menjadi leader konsorsium dan terus akan berhubungan dengan Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat di Indonesia dan Saudia Arabia dan tentu Perusahaan Airlines.

Kami berharap Anda mendukung kami dengan terlebih dahulu mendaftar untuk menjadi peserta Umrah tetapi juga menjadi salah satu Muslim yang juga ingin mendapatkan ridha Allah (Subhana Wa Tala) dengan mengirimkan orang lain untuk melakukan umrah.

Leader Konsorsium akan menggunakan sumber daya pemasaran untuk menentukan ceruk baru di pasar Umrah Indonesia. Fokus ceruk ini akan mencakup online marketing tetapi secara keseluruhan lebih mengutamakan direct marketing melalui para Agen resemi sehingga memberikan kesempatan kerja kepada Masyarakatdi Indonesia. Kemudian kami berharap sebagai pemimpin di ceruk ini.

Konsorsium mengharapkan 100.000 peserta dari seluruh Indonesia dengan total biaya 120 juta dolar Amerika per tahun yang 5 – 10% dari total biaya akan dialokasikan sebagai biaya operasional dan manajemen.

1.1 Tujuan

Tujuan yang paling penting adalah:

  • Mendaftarkan setidaknya 4.000  – 5000 peserta umrah perbulan pada tahun pertama
  • Peserta Umrah meningkat pada tahun kedua.
  • Pada tahun pertama, setidaknya Konsorsium akan dikenal sebagai  pelaksana program Umrah berbiaya rendah
  • Mendidik calon peserta untuk menyimpan uang di bank untuk melakukan umrah bukan menjual Assets yang ada

1.2 Misi

Melayani Peserta sebagai tamu Ar-Rahman Ar-Rahim di kedua Masjid Suci Membantu setiap mutamir untuk merasa nyaman, bebas masalah dan aman dalam perjalanan, Membantu Peserta untuk mendapatkan pahala dari Allah

Ini berarti bahwa peserta umrah bisa tiba di Makkah dalam waktu yang baik sebelum ritual dimulai, menyiapkan akomodasi dalam jangakaun berjalan kaki ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, konsumsi yang sehat dan halal dan lokal transportasi dari dan ke Jeddah (atau kedatangan & keberangkatan ke bandara tujuan)

  1. Ikhtisar Perusahaan

2.1. Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana

YPI Wira Tata Buana adalah Organisasi non Pemerintah diakui oleh Pemerintah Indonesia dan status konsultatif khusus di ECOSOC PBB (Perserikatan bangsa Bangsa)

2.2. PT. Qiblat Wisata

PT qiblat Wisata adalah Perusahaan resmi disetujui dan diakui oleh Pemerintah Indonesia untuk memfasilitasi perjalanan Umrah di Indonesia.

Sebagai Leader kedua Institusi tersebut diatas akan dibantu oleh beberapa anggota Konsorsium yang mempunyai keinginan yang sama yakni memberikan kemudahan kepada Ummat Islam Indonesia untuk melaksanakan Ibdaha Umrah.

  1. Pelayanan

Konsorsium akan menawarkan layanan dasar:

  • Menyediakan visa umrah untuk para calon peserta Umrah Khusus.
  • Bertemu dan membantu pada saat kedatangan & keberangkatan di Bandara oleh staf multi-bahasa kami
  • Transportasi darat lokal dengan berbagai kendaraan: Bus semua ber-AC dan
    Pengaturan Hotel yang terjangkau berjalan kami ke Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
  • Jasa Catering sesuai anggaran Umrah khusus.
  1. Ringkasan Analisis Pasar



Umrah pasar di Indonesia sangat besar. sejak Januari – Mei 2016, Kementerian Agama melaporkan bahwa lebih dari setidaknya 25.000 Muslim Indonesia melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk umrah ini berarti setidaknya 12.500 bahkan lebih setiap bulan, dan diproyeksikan meningkat dari tahun ke tahun karena peraturan Haji Pemerintah yang menempatkan calon haji pada daftar tunggu 1-18 tahun.

Beberapa hotel dalam jarak berjalan kaki ke Haramain (Makkah dan Madinah) akan melayani Peserta Umrah Khusus. Dimana di era informasi ini mereka akan  meneliti penyelenggara Perjalanan  Umrah yang terbaik dengan menggunakan sumber-sumber tradisional bahkan internet, setelah banyak masalah terutama dalam berhubungan dengan biaya Umrah

Terdapat banyak Penyelenggara Umrah di Indonesian dan angka ini diproyeksikan meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan meingkatnya animo masyarakat, tetapi Konsorsium (dibawah arahan YPI-WTB dan Qiblat Wisata) saangat yakin akan menjadi yang terbaik dari yang terbaik bukan saja karena harga tapi juga karena layanan terbaik  yang kami siapkan dan  kami tawarkan.

Konsorsium berencana untuk menargetkan sejumlah besar Muslim akar rumput yang belum memiliki cukup uang untuk membayar mimpi Umrah mereka yaitu sekitar 1800 – 3600 USD, karena mereka dapat melakukan umrah hanya dengan mengeluarkan biaya 1.200 USD.

Konsorsium akan memperkenalkan program khusus ini melalui tata cara yang akan melayani dua fungsi yang berbeda:

Pertama, kita akan menggunakan iklan tradisional oleh agen resmi di seluruh Indonesia, serta menggunakan tokoh masyarakat tradisional dan yang paling penting menggunakan testimonial dari kelompok pertama Umrah untuk mengekspos manfaat dari layanan Konsorsium.

Kedua, Konsorsium akan menggunakan iklan melalui publikasi, surat langsung , dan tentu akan menggunakan kesempatan internet untuk mempromosikan Umrah Khusus ini.

4.1 Segmentasi Pasar

Kami secara luas berfokus pasar kami ke akar rumput Muslim dengan kekuatan beli antara 1.200 – 1400$ USD, di mana 1.200 USD adalah untuk membayar biaya umrah dan sisanya 200 $ USD untuk biaya masing-masing di Makkah dan Madinah (misalnya untuk belanja oleh oleh dan lain lain)

Untuk segmentasi pasar di atas kita akan membuat kontrak definitif dengan beberapa Hotel di Makkah dan Madinah, tapi semua dalam jangkaun berjalan kaki keHaramain (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi).

4.2. Strategi dan Implementasi



Konsorsium akan fokus pada target pasar Indonesia tersebut diatas. Dengan menggunakan jasa Konsorsium, para peserta akan mendapatkan edukasi agar bias melaksanakan ibadah Umrah dengan baik. Dengan konsepsi dan pelayanan yang ditawarkan, Konsorsium setidaknya akan meelayani 50.000 peserta pada tahun pertama dan terus meingkat  menjadi 100.000 pada tahun kedua operasi dan seterusnya.

Strategi pemasaran didasarkan pada kesaksian para peserta Umrah yang sudah berangkat (terstimonial)  dan referensi iklan seperti dijelaskan di atas dan akan meningkatkan promosi dengan meminta partisipasi para tokoh Masyarakat termasuk anggota asosiasi DPRD di seluruh Indonesia.

Strategi pemasaran tersebut akan menciptakan ceruk untuk jenis usaha Social Oriented ini dan kemudian memposisikan Konsorsium sebagai pemimpin di ceruk ini.

Strategi Pengenalan program akan dimulai dengan mengekspos layanan terbaik dan harga kami terjangkau guna mendukung impian kaum muslimin akar rumput untuk melakukan umrah, last but not least kami akan mengekspos metode pembayaran yang menggunakan bank to bank bukan pembayaran tunai.

  1. Kompetisi

Ada empat hal utama yang akan membedakan layanan kami dari kompetitor di usaha ini:

5.1. Konsorsium memiliki pemahaman budaya para peserta Umrah di masing masing daerah di Indonesia dan memiliki jaringan di Kerajaan  Saudi.

5.2. Konsorsium akan membangun brand yang kuat melalui iklan dan promosi.

5.3. Konsorsium bermaksud untuk menentukan kegiatan usahanya sebagai sesuatu yang baru pada bisang usaha ini di  Indonesia.

5.4. Konsorsium akan menempatkan posisinya sebagai pelopor usaha Umrah Khusus berbiaya murah, dan diyakini pelayanan khusus ini akan mendapatkan apresiasi dari mulut kemulut oleh mereka yang sudah bernagkat Umrah melalui pelayanan Konsorsium.

Dari Penelitian yang ada, Konsorsium mengetahui  bahwa ada sebuah perusahaan yang menawarkan harga yang hamper sama tetapi dengan cara pembayaran yang berbeda, mereka meminta uang tunai di muka dengan janji yang belum definitive  untuk mengirim peserta, tapi Konsorsium menawarkan bank ke bank dengan rencana keberangkatan yang definitive sehingga menimbulkan rasa aman calon peserta.

  1. Informasi mengenai akomodasi

Berdasarkan biaya yang kita tentukan, akomodasi untuk peserta adalah akomodasi Umrah perwakilan meskipun bukan hotel bintang lima, tetapi dalam jarak kerja ke Haram atau Masjid Nabawi.

6.1. Akomodasi di Makkah

Kami akan menyewa sebuah hotel di Al jiyat daerah dengan 232 kamar dan 1 kamar aula menggunakan sebagai restoran untuk peserta dan sarana pengajian selama di Makkah

6.2. Akomodasi di Madinah

Kami akan menyewa 2 hotel di Madinah masing-masing dengan 110 kamar termasuk fasilitas restoran / hall.

 

 

 

Khutbah terakhir Rasulullah SAW

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang”

Khutbah ini disampaikan pada 9 Zulhijjah, Tahun 10 Hijriyah di Lembah Uranah, Gunung Arafah;

Dari Jarir ra: “Sungguh Nabi SAW bersabda padanya, pada Haji Wada’ (Haji perpisahan/haji Nabi saw yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: “Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain” (Shahih Bukhari)

Haji Wada’ dikenal juga dengan nama Haji Perpisahan Nabi Muhammad Saw. Beliau mengumumkan niatnya pada 25 Dzulqaidah 10 H atau setahun sebelum beliau wafat. Dari sekian banyak hikmah dari Haji Wada’ ini adalah pesan kemanusiaan yang terungkap dari khutbah beliau.

Ketika Rasulullah Saw menyatakan diri hendak menunaikan haji, sekitar 90 ribu lebih pengikutnya terpana dan terkagum-kagum dengan sosok beliau. Lantas mereka mengikuti Rasulullah melakukan perjalanan dari Madinah ke Mekkah pada 25 Dzulqaidah 10 H.

Dalam perjalanan ke Mekkah, Rasulullah bersama isteri-isterinya menginap semalam di Dzi al-Hulaifah. Dini hari sampai Shubuh, beliau dan pengikutnya melakukan ihram dan berjalan sambil mengucapkan “Labbaik, Allahumma labaik… Labbaik, la syarika laka labbaik!”

Sampai di Mekkah, Rasulullah bergegas ke Masjidil Haram. Di sana, beliau melaksanakan ibadah thawaf, sa’i, lantas berdoa di Bukit Mekkah. Setelah itu, beliau berkhutbah di Padang Arafah di hadapan seratus ribu lebih pengikutnya dari Madinah dan Mekkah.

Di Arafah, segala puji kepada Allah dan shalawat bergema ketika Rasulullah berdiri untuk memulai khutbah.

” Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak kukatakan, Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengarlah deign telti kata-kataku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir disini pada hari ini”.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti sesiapapun agar orang lain tidak menyakiti kami lagi. Ingatlah bahawa sesungguhnya, kamu akan menemui Tuhan kamu dan Dia pasti membuat perhitungan diatas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil.

Wahai Manusia Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka keatas kamu, maka mereka, juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam Susana kasih saying. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah-lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai kedalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.

Wahai Manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-katku ini, sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan, dan tunaikankanlah zakat dari harta kekayaan kamu.Kerjakanlah Ibadah Haji sekiranya kamu mampu. Ketahui bahawa setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama; tidak seorang pun yang lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam Taqwa dan beramal saleh.

Ingatlah, bahawa, kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggung jawabkan diatas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu Awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaaku.

Wahai Manusia, tidak ada lagi Nabi atau Rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan ada lain agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu. Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah ALQURAN dan SUNNAHKU.

Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku.

Saksikanlah Ya Allah, bahawasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMU. “

Pada saat itulah turun wahyu yang terakhir kepada Nabi Muhammad SAW :

Firman Allah SWT, yang artinya :

“Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kamu, dan Aku Ridho Islam menjadi agama bagimu.”

(QS. Al-Maidah : 3).

Setelah mendengar wahyu ini Abu Bakar RA menangis terisak-isak, karena dia memahami bahwa jika suatu misi telah disempurnakan menandakan si pembawa misi tersebut (Nabi Muhammad SAW) akan segera kembali kepada Allah SWT (meninggal dunia).

Sejarah : Hijrah Kaum Muslimin ke Negeri Abbesina (Etiopia)

(Suntingan dari  Mujmal Musawwa)


Q.S. Al Fiil 1-5
ٲلم تركيف فعل ربّك بٲ صحا ب الفيل۞
ٲلم يجعل كيدهم في تضليل۞
وٲرسل عليهم طيراأبابيل۞
ترميهم بحجارة مّن سجّيل۞
فجعلهم كعصف مّأكول۞

  1. Habsyi Sebelum Kelahiran Rasulullah 


Sebelum Nabi Muhammad lahir, wilayah Habsyi atau Abbesinia adalah sekutu Kerajaan Romawi, Raja Habsyi bernama Nejus memeluk agama Nashrani. Raja Nejus inilah sekitar abad ke-5 Masehi bekerjasama dengan Kerajaan Romawi membebaskan kota Yaman dari serangan kaum Yahudi di bawah pimpinan Zu Nuas. 


Setelah Yaman bebas dari pemerintahan Yahudi Habsyi, menempatkan panglimanya bernama Aryath yang dibantu oleh Abrahah. Kemudian Abrahah memberontak dan menggantikan Aryath. Setelah Abrahah berkuasa di Yaman. Ia berusaha menaklukkan kota Mekkah dan ingin menghancurkan Ka’bah. Kisah Abrahah ini ternukil dalam Al Qur’an surat al fiil. Pada tahun itu pulalah Muhammad kecil dilahirkan. 


Pengaruh Habsyi di wilayah Arab (Yaman) hilang setelah Habsyi ditaklukkan oleh kerajaan Persia. Namun komunikasi antara penduduk Arab dengan Habsyi sudah pernah terjadi sebelum Nabi Muhammad diutus sebagai Rasul. Bahkan ketika Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul sudah tersiar berita bahwa, Raja Habsyi sangat berbeda dengan Abrahah yang pernah menyerang Ka’bah. Informasi yang sampai waktu iu ke kaum muslimin ialah bahwa Raja Habsyi bak dan sangat menghormati tamu.

  1. Alasan Kaum Muslimin Hijrah ke Habsyi


Ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, semakin menarik minat penduduk Mekkah. Sehingga jumlah yang mengaku beriman dari waktu ke waktu bertambah banyak. Keadaan ini menyebabkan kaum Kafir Quraisy kehilangan kesabarannya. Jika sebelumnyaNabi Muhammad dan kaum muslimin lebih banyak disakiti dengan ucapan dan ejekan, kini mulai dengan cara menyakiti fisik. Para sahabat yang masuk Islam mendapat siksaan yang sangat kejam. Bahkan kepada Nabi pun mereka telah berani melakukannya. 


Suatu hari Uthbah bin Rabi’ah dating kepada Nabi menawarkan sejumlah harta, bila Nabi mau menghentikan dakwahnya. Kaum kafir Quraisy seakan sudah kehilangan akal sehat dan kesabarannya melihat pertumbuhan Islam. Semakin banyak yang disiksa semakin banyak yang membela dan masuk Islam. Meskipun demikian, Nabi Muhammad SAW tetap tidak merasa tenang melihat berbagai siksaan yang ditimpakan kepada sahabat beliau. 


Melihat keadaan yang menimpa kaum muslimin, Nabi Muhammad mengusulkan kepada sahabat agar hijrah ke wilayah lain yang lebih aman. Wilayah itu adalah Ethiopia atau Abbesinia dan juga dikenal dengan nama Habsyi, hijrah ke Habsyi itu menjadi pilihan terbaik saat itu.

  1. Hijrah ke Abbesinia yang Pertama


Waktu Nabi Muhammad SAW menganjurkan sahabat hijrah ke Habsyi, negeri itu sedang dikuasai oleh raja bernama Najasyi (Negus) yang beragama Nashrani dan dikenal sebagai seorang raja yang baik hati, taat pada ajaran agamanya, menjamin keselamatan seluruh penduduk dan tamu-tamuya. 


Peristiwa itu terjadi pada tahun ke-5 sesudah Nabi Muhammad SAW, diutus menjadi Rasul. Nasehat dan petunjuk Rasulullah itu diikuti oleh sahabat. Rombongan pertama berangkat sebanyak 14 orang sahabat. Mereka terdiri dari 10 orang sahabat lakui-laki dan 4 orang perempuan. Diantara mereka adalah Usman bin Affan, Zuber bin Awwam, Abdurrahman bin Auf. 


Hijrah ke Habsyi tahap pertama mempunyai makna lain disamping menghindari siksaan dari orang Quraisy, yakni memperkenalkan Islam kepada penduduk di luar Arab. Hijrah ke Habsyi ini adalah diplomasi pertama yang dilakukan Nabi Muhammad SAW, ke luar Arab.


Setelah rombongan kaum muslimin sampai di Habsyi, kemudian pimpinan rombongan menghadap raja. Mereka diterima secara baik dan tidak mendapat kesulitan menemui raja. Kenyataan yang mereka lihat memang sesuai dengan apa yang diberitakan Rasulullah, yakni raja Habsyi baik hati dan menjamin keamanan seluruh rakyat dan orang-orang yang dating ke sana. Para sahabat yang hijrah merasa lega. Penderitaan yang mereka alami waktu di Mekah telah hilang. Kini mereka dapat bekerja dengan baik, beribadah dengan tenang, dapat mengamalkan ajaran agama dengan bebas. 


Berita gembira ini sampai pula ke negeri Mekah. Para sahabat yang masih berada di Mekah sangat gembira mendengarnya. Hal itu menggugah semangat sahabat yang lain untuk hijrah ke negeri Habsyi. Setelah merasa cukup lama meninggalkan Mekah, maka sebagian yang hijrah tahap pertama ke Habsyi pulang ke Mekah. Tetapi di Mekah tetap mendapat perlakuan yang tidak baik dari kaum Quraisy. Mereka masih tetap dimusuhi dan dianiaya, sehingga ada yang kembali berangkat ke Habsyi dan menetap disana. Inilah tim dakwah yang menyebarkan agama Islam di Ethiopia untuk masa selanjutnya. 

  1. Hijrah ke Abbesinia yang Kedua


Pengalaman pertama kaum muslimin ke Habsyi ternyata mendorong minat sahabat yang lain untuk mencobanya. Sebab tinggal di Mekah semakin hari semakin sulit. Penderitaan demi penderitaan dating silih berganti. Keberingasan kafir Quraisy sudah melampaui batas perikemanusiaan. Para budak yang masuk Islam dicambuk, dijemur di terik matahari, dipotong anggota tubuhnya dan ada yang langsung dibunuh. 


Pada tahun ke-7 masa kerasulan, berangkatlah rombongan kedua dengan jumlah yang lebih besar, yaitu 101 orang. Rombongan ini terdiri dari 83 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Hijrah ke Habsyi yang kedua ini dipimpin oleh Ja’far bin Abdul Muthollib.


Sampai di Habsyi rombongan melakukan hal yang sama dengan rombongan pertama yaitu menghadap raja. Ketika bertemu dengan raja, Ja’far bin Abdul Muthalib sebagai pimpinan rombongan menerangkan maksud kedatangan mereka. Ia memohon raja Najasyi memperkenankan mereka tinggal di negeri Habsyi. Raja Najasyi memahami dan menaruh simpatik kepada mereka dan mengatakan bersedia menolong dan melindungi mereka.

E. Sikap & Siasat Kaum Quraisy terhadap Hijrahnya kaum muslimin


Berita hijrah kedua ini diketahui oleh kafir Quraisy, sebab jumlah rombongan ini jauh lebih banyak dari rombongan pertama. Orang Quraisy khawatir mereka menjadi kuat di daerah tempat hijrah. Kekhawatiran itu semakin beralasan sebab kafir Quraisy mendengar bahwa kaum muslimin mendapat perlakuan yang baik dari raja Habsyi yang bernama Najasyi. 


Kafir Quraisy menyusun siasat agar kaum muslimin yang hijrah itu kembali ke Mekah, siasat tersebut adalah menginformasikan kepada raja Habsyi bahwa mereka yang hijrah itu adalah pemberontak dan bermoral jelek. Informasi itu harus disampaikan langsung kepada raja agar mereka diusir dan disuruh kembali ke Mekah. 


Untuk melaksanakan tipu muslihat tersebut kafir Quraisy mengirim delegasinya ke Abbesinia mengahadap raja Najasyi. Delegasi itu dipimpin Amru bin Ash dan Abdullah bin Rabi’ah. Sampai di Abbesinia kedua utusan itu berusaha mencari dukungan dari Uskup gereja kerajaan. Setiap uskup yang ditemui mereka beri hadiah agar mendukung maksud tersebut. Berkat kelihaian mereka, maka uskup gereja mengijinkan masuk menghadap raja. Pada tahap Pertama yaitu bertemu dengan raja, usaha mereka berhasil. 

  1. Pertemuan Utusan Quraisy dengan Raja Abbesinia


Waktu pertemuan Amru bin Ash selaku ketua delegasi menjelaskan : 


“Hai Paduka! Di Negara tuan ada pelarian dari negeri kami. Mereka dalah orang-orang yang keluar dari agama nenek moyang mereka, masuk agama baru yang tidak kami ketahui asal-usulnya. Agama tersebut lain dari agama tuan. Agama tersebut memecah belah persatuan kita. Sehingga kami diutus untuk minta (tolong) kepada tua, agar membantu kami mengembalikan pelarian itu” 

Para pendeta yang sudah menerima suap, bekerjasama dengan delegasi Quraisy dan menyatakan mendukung informasi yang disampaikan itu. Namun Raja Habsyi tidak langsung percaya ucapan Amru bin Ash dan Abdullah bin Rabi’ah. Raja ragu, sebab yang ia lihat sangat berbeda dengan yang diinformasikan Amru bin Ash dan kawannya. Kemudian raja menyuruh pegawai istana memanggil seluruh kaum muslimin. Lalu menanyakan apakah benar mereka menganut agama yang memecah belah persatuan di negerinya? Kenapa orang Islam tidak memilih agama Kristen atau agama nenek moyang saja?


Pertanyaan itu dijawab oleh Ja’far bin Abdul Muthalib : 


“Ya Paduka Kaisar! Dulu waktu kami masih hidup pada zaman jahiliyah, kami adalah kaum penyembah berhala, gemar makanan haram, minum arak, berbuat dosa, menimbulkan kerusakan dan memutuskan hubungan keluarga. Bahkan kami menindas orang lemah. Itulah kebiasaan kami pada zaman jahiliyah. Kemudian Allah telah mengutus seorang Nabi yang telah kami kenal kejujurannya, amanahnya.beliau mengajak kami menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan lainnya. Tetapi kaum kami benci dan menyiksa kami. Terpaksa kami hijrah dari negeri ini agar agar kami mendapatkan perlindungan dari kejahatan mereka”

Raja Najasyi termenung dan bertanya: “Apakah Nabi anda mengajarkan sesuatu dari Allah?”. Maka Ja’far bin Abdul Muthalib membacakan salah satu firman Allah yaitu surat Maryam. Mendengar ayat al Qur’an itu, Raja dan Uskup terharu dan menangis tersedu-sedu. Lalu menyuruh utusan Quraisy untuk pulang ke Mekah dan Raja tidak mau menyerahkan kaum Muslimin untuk kembali ke Mekah.


Amru bin Ash dan kawan-kawan tidak berhasil. Bahkan para pendeta yang semula mendukung usaha mereka berbalik kagum kepada kaum muslimin. Ternyata apa yang mereka dengar dari kaum Quraisy tidak benar. Melihat keadaan yang semakin menyudutkan delegasi Quraisy, maka Amru bin Ash berkata : “ Wahai raja, sesungguhnya mereka menuduh terhadap Isa dengan perkataan yang tidak baik”. 


Maka Raja bertanya kepada Ja’far, bagaimana pendapatnya tentang Isa. Ja’far menjelaskan :


“Nabi kami mengajarkan bahwa Isa adalah hamba Allahyang diutus Allah. Isa adalah roh-Nya dan kalimat-Nya yang diciptakan lewat kandungan Maryam”.

Mendengar jawaban Ja’far bin Abdul Muthalib raja Najasyi berdiri dan memukul-mukulkan tongkatnya, sambil berkata:


“Demi Allah, apa yang dikatakan mereka adalah sama dengan apa yang kami percayai. Tidak lebih dan tidak kurang sedikitpun seperti yang diajarkan kepada kami”

Maka habislah harapan utusan Quraisy. Raja Najasyi menyuruh mereka pulang ke Mekah, mereka pulang dengan tangan hampa dan umat Islam pun tetap mendapatkan perlindungan dari Raja Najasyi serta mendapatkan penghormatan yang lebih baik.


-salam- 


Q.S. IBROHIM (14) yang artinya : 

“Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menembah berhala-berhala”.

 

Qiblat Tata Buana  2016 ; Umrah khusus berbiaya $1200 USD

UMROH DENGAN QUWAIT AIRWAYS

Presiden Direktur PT. Qiblat Wisata beberapa saat yang lalu saat membimbing Jamaah haji Qiblat Wisata telah menggunakan Kuwait Airways melalui Colombo, ini bermakna routenya adalah Colombo – Kuwait – Jeddah (pp).

Beliau memberikan rekomendasi kepada PT. Qiblat agar menggunakan Kuwait Airways karena pelayanannya yang sangat bagus, dan untuk itu teamwork Qiblat sedang melakukan negosiasi dengan pihak Kuwait Airways, disamping dengan berbagai Airlines

​Semoga perjalanan pertama Umarah dengan biaya $1200 yang menjadi program Qiblat Wisata dan YPI Wira tata Buana berhasil dengan baik sesuai dengan rencana.

Executive Summary
SPECIAL UMRAH FOR INDONESIA

By : Datuk Agung Sidayu

The Special Umrah Project has been brought to you by Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana a non Governmental Organization as project leader and PT. Qiblat Wisata as program executor in Indonesia with a common objective and belief that He who guides someone towards good will be rewarded by Allah (Subhana Wa Tala) of any good that comes out of that deed, such as an idea about providing the opportunity to individuals to travel to Saudi Arabia to perform the religious act Umrah. The very basis of this Project is to provide an opportunity for someone to perform Umrah which would become a life changing experience for them and Insha’Allah brings them closer to their creator hence for them to follow the commandments of Allah, of course with an affordable cost.

Both YPI-WTB and PT. Qiblat Wisata had the desire to send fellow Muslims from Indonesia to perform Umrah with an affordable cost, hence the concept of only requesting candidates of Umrah participants to show their saving account with the balance of $1200 USD, the group continued to promote the Special low cost Umrah program and register the participants directly by the local agents or online registration in all over Indonesia. The idea which started several years ago and was formalised in June 2016 as The Special Umrah Project by YPI WTB and PT Qiblat Wisata which took the support and advice of the Government and Non Governmental Organizations in Indonesia and Saudia Arabia and the Airlines Companies.

We hope you support us by firstly registering to become Umrah participants but also being one of the Muslims who also wants to gain the pleasure of Allah (Subhana Wa Tala) by sending others to perform Umrah.

The groups will use its marketing resources to define a new niche in the Indonesian Umrah market. This niche focus will include website design and overall Web strategy for the Special Umrah program’s implementation in Indonesia. We will then define ourselves as the leader in this niche.

The Groups expects 100,000 participants from all over Indonesia with the total cost of 120 million American dollars annually which 10% of the total cost will be allocated as operational and management costs.

1.1 Objectives

Our most important objectives are:

  • Registering at least 4000 umrah participants monthly in the first year
  • The Umrah participants increase of 100,000 in the second year.
  • In the first year, at least the groups will be well known as the low cost Umrah program executors.
  • Educating prospective participants to save money at the bank to perform Umrah instead of selling existing Assetsd Content

1.2 Mission

Serving our customer as a guest of Ar-Rahman Ar-Raheem to the two Holy Mosques Assisting each and every mutamir (pilgrim) to have a comfortable, trouble free and safe Umrah journey, Assisting our customers to gain reward from Allah

This means that the Umrah participants can arrives at Makkah in good time before the rituals begin, preparing the accommodations within working distance to Masjidil haram and Masjid Nabawi, healthy and halal consumptions and local and transportation from and to Jeddah (or the arrival & departure airport destination)

  1. Company Summary

2.1. Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana

YPI Wira Tata Buana is a non Governmental Organization recognized by the Government of Indonesia and Special Consultative status in ECOSOC United Nations

2.2. PT. Qiblat Wisata

PT Qiblat Wisata is the official Company approved and recognized by the Indonesian Government to facilitate Umrah in Indonesia.

  1. Services

The groups will offers a basic services:

  • Provide Umrah visas for individuals and groups of low cost Umrah programs.
  • Meet and assist on arrival & departure at the airport by our multi-lingual staffs
  • Local land Transportation with Wide range of vehicles: Busses all air-conditioned and in mint condition
  • Hotel booking arrangements within working distance to Masjidil Haram and masjid Nabawi
  • Catering services as per the Special Umrah budget.

We will invite Islamic Scholars to provide a teaching to the Umrah participants

 

 

  1. Market Analysis Summary

The Umrah market in Indonesia is enormous. since January – May 2016, according to The Ministrry of Religious Affairs report that more than at least 25,000 Indonesian Muslims traveled to Saudi Arabia for Umrah this mean at least 12,500 even more monthly, and projected increase year by year because of the Government Hajj regulation that placing the Hajj candidates on waiting list from 1 – 18 years.

Several hotel within working distances to Haramain in Makkah and Madinah serving these Umrah Travelers. Increasingly they are researching the best Umrah providers using the traditional sources even the Internet, after a lots of problems especially in associated with the Umrah cost

There are hundreds of Umrah providers already and this number is projected to increase year by year base on the market increasing above, but the Groups (YPI-WTB and Qiblat Wisata) beleive to become the best of the best not onely because of the pricing but also because of the outstanding services we offered.

The company plans to target the large numbers of Muslims grassroots that don’t yet have enough money to pay their Umrah dreams which is around 1800 – 3600 USD, as they can performs umrah just for the amount of 1200 USD.

The company will approach this market primarily through advertising. Our advertising will serve two different functions.

First, we will use traditional advertising by our official agent in all part of Indonesia, as well as using the traditional community leaders and the most important thing are using testimonials from the first groups of Umrah to expose the benefits of our services.

Second, we will use advertising through trade publications and direct mail to establish a brand, and we will use an internet opportunities to promote our services.

4.1 Market Segmentation

We broadly focusing our market to the Muslims grassroots with the power of purchase between 1200$ USD to 1400 $ USD, in which 1200 USD is to pay the Umrah cost and the remaining 200$ USD is for their individual expenses in Makkah and Madinah.

For the above market segmentation we will make a definitive contract with the local 2-3 stars hotels in Makkah and Madinah, but all within working distance to Haramain (Masjidil haram and Masjid Nabawi).

4.2. Strategy and Implementation Summary

The company will focus on the Indonesian market target above mentioned. By using the company’s services, our clients will either establish or improve their awareness of Umrah worship. By using our presence and services we will be able to reach at least 50,000 participants in the first year the increase to 100,000 on the second year of our operation.

Our marketing strategy is based on testimonial and reference advertising as explained above and we will increase our promotion by using the Local Parliament members association in all over Indonesia.

Our strategy involves creating a niche for this services industry and then positioning ourselves as the leader in this niche.

Our sales strategy will begin by exposing our outstanding services and our affordable pricing supporting the dreams of the Muslims grass root to perform Umrah, last but not least we will expose our method of payment which is using

a bank to bank instead of cash payment.

5.Competitive Edge

There are four principal things that will differentiate our services from the competition.

First, the company have a blend of both Indonesian Muslims cultural understanding, and Saudian network and infrastructure.
Second, the company will build a strong brand through advertising and promotion.

Third, the company intends to define its business activities as a new niche blending in Indonesia.
Fourth, the company will use its position as an early entrant in this new niche to create opportunities for a word of mouth reputation based on quality and a high level of service.
Taken together, these four differentiators represent our Company (Groups) as a competitive strategy.
As market strategy move from the early stages of experimentation into more mainstream usage, an opportunity is created to aggressively define a new service niche targeted specifically on the peculiar needs of a specialized market.

The company’s research indicates that there is a company which offered the same pricing but with the different term of payment, they asking a cash in advance with tentative promise to send the participants, but we offer bank to bank with definitive departures.


  1. Accommodation & Consumption details


Based on the costs that we specify, the accommodation for the participants was the representative Umrah accommodation though not a five-star hotel, but is within working distance to the Haram or to the Nabawi mosque.

6.1. Accommodation in Makkah

We will rent the Menarah Dheafah hotel in Al jiyat area with 232 rooms and 1 hall room using as a Restaurant for the participants.

6.2. Accommodation in Madinah

We will rent 2 of the Diyar Al Nakheel Hotels in Madinah each with 110 rooms including restaurant/ hall facilities.

6.3. Consumption

All Umrah participants will be served by 3 times Indonesian food, for breakfast, lunch and dinner, of course snacks during local ziarah in Makkah and Madinah.

MEETING WITH  SA AMBASSADOR

During the MOFA event the President Commissioner of Qiblat Wisata not one meeting with the Ethiopian Ambassador to discuss about the possibility to partner with Ethiopian Airlines, he was met with the South African Ambassador as well.

​On the conversation they discussed about the lack of knowledge of Indonesian about Africa, they knew that Africa is a Country instead of a continent with 54 Countries members of the United nations. Actually there are historical relationship between South Africa for example with Indonesia, even ones of the South African hero is Indonesian descendant Syaykh Yusuf.

MEETING WITH AMBASSADOR OF ETHIOPIA

On his capacity as Honorary Consul of Sierra leone Western Africa, the President Commissioner of PT.Qiblat Wisata met the Ambassador of Ethiopia HE Arega Hailu Taffeta during the regular meeting organised by Indonesian Foreign Ministry.

One of the topic of conversation was the opportunity to discuss with Ethiopian Airlines to accommodate the Umrah jamaah of PT. Qibla Wisata, and the Ambassador positively responded the topic of conversation and invited the President Commissioner of Qiblat Wisata to further discuss at His office, in which he referred the follow up by email to the Ethiopian Airlines Representative in Kuala Lumpur Mr. Osman who sent a simple questioner to Qiblat Wisata before such meeting in Kuala Lumpur Malaysia.

Ethiopian Airlines is ones of the well managed Airline Company in the world with profit report annually, based in Addis Ababa  and Kuala Lumpur office as Representative. The representative office head by Mr. Osman Habib.

HOTEL DI MAKKAH

Salah satu hotel yang sudah mengikat diri dengan Qiblat Tata Buana (Qiblat Wisata) adalah NASA Hotel yang terletak di Ibrahim Khalil Road Makkah, sebuah hotel dengan kelas yang sesuai dengan biaya Umrah $1200 bahkan dipergunakan oleh perusahaan perusahaan jasa penghantar Umrah dengan biaya yang jauh lebih tinggi.

Jika selama ini tidak ada satupun perusahaan penghantar Umrah yang bisa memasang bendera Indonesia, dalam perjanjian antara Qiblat dan owner hotel, kami diperbolehkan mengerek bendera INDONESIA sebagai pertanda dan lambang negara besar kita.

GROUP 1

Setelah melalui proses cepat dalam kaitan dengan pengurusan MOFA/VISA, pengurusan Tiket Kuala Lumpur – Addis Ababa – Jeddah (PP), tiket Makasar – KL dan Jakarta – KL bagi Jamaah asal jakarta dan Surabaya, maka Alhamdulillah Rombongan pertama Umrah + City Tour Addis Ababa berangkat pada tanggal 16 November 2016 melalui Kuala Lumpur.

Presiden Komisaris dan Direktur Utama Qiblat Wisata terlebih dahulu sampai di Kuala Lumpur ditemani dengan Pimpinan Cabang Makasar Bak Sultan Hadiwijaya, dan sesampainya di KLIA rombongan di jamu di restoran Food Paradise kemudian istirahat sejenak sebelum check in ke Konter Ethiopian Airlines.

Bererapa hal mungkin terjadi pada Rombongan pertama Umrah dengan biaya $1200 USD ini, terutama di Addis Ababa, karena persiapan yang mungkin agak kurang, sementara Pimpinan Qiblat Wisata yang ikut menyertai Jamaah tidak mempunyai pengalaman apapun tentang Addis Ababa, untuk itu pada rombongan kedua dan seterusnya akan diperbaiki kinerjanya sehingga jamaah benar benar bertambah wawasannya.

Objek wisata yang didatangi oleh jamaah mungkin kurang menarik, maka kedepan akan di pastikan bahwa objek wisata dipersiapkan sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian Jamaah.

…..

Ababa tanggal 18 Nopember 2016 dini hari dan tiba jumat pagi pada tanggal yang sama kemudian langsung melanjutkan perjalanan ke Makkah dalam keadaan siap menjalankan Ibadah Umrah dengan mengambil miqaat di Jeddah.

Tiba di Makkah langsung check in ke Hotel Arifah Alsud, sebuah hotel bermintang 4 yang terletak 700 meter dari Masjidil haram, agak sedikit jauh dan kami memperhatikan usulan Jamaah untuk kemudian di group kedua dan seterusnya hotel akan bertambah dekat ke Masjidil haram.

Alhamdulillah juam itu pula Jamaah melaksanakan Ibdah Umrah pertamanya, dengan sempourna dibawah bimbingan Mutawwif yang berperngalaman, bahkan jamaah begitu antusias sehingga bolak balik dari dan ke masjidil haram sama sekali tidak merasa jauh.

Acara selanjutnya sebelum moving ke Madinah adalah berziarah ke beberapa tempat yang telah di atur oleh guide yang kami recrut dan setelah melakukan tawwaf wada, maka jamaah kemudian menuju Madinah untuk melaksanakan kelengkapan ritual di Masjid Nabawi Madinah Almunawarrah.

…..

Sebelum keberangkatan groups pertama Umrah + Addis Ababa Tour, kami bersilatureheem dengan Dubes Ethiopia untuk membicarakan berbagai kemungkinan ke depan untuk mempromosikan Ethipia ke Ummat islam Indonesia, dengan icon utama, bahwa Negara ini adalah destinasi Hijarh pertama Rasulullah SAW.​​

….

Madinah Almunawarrah, para jamaah melakukan Tawwaf wada’ yang di ikuti oleh sebagaian dari jamaah termasuk yang sangat aktif menjalankan ritual adalah jamaah dari Makassar dibawah pimpinan Bapak haji Osman Markham.

​Beliau selalu terlihat dekat dengan jamaahnya.

……

Para jamaah dengan menggunakan Bus yang disewa dari Alhussam, melakukan perjalanan ziarah ke beberapa tempat yang di seyogjakan, sebagai bagian dari perjalanan Umrah yang di arrange oleh Qiblat Wisata di program Umrah + Addis Ababa Tour.

Menurut Pak Ismail Sufi Bus yang diberikan oleh Alhussam adalah Bus baru yang sangat bagus dan akan dipergunakan juga untuk mengangkut Jamaah ke Madinah atas usulan beliau.akan dilanjutkan!!

TURKISH AIRLINES

Untuk memenuhi permintaan calon jamaah untuk melakukan perjalanan Umrah melalui Turki dalam hal ini ISTAMBUL, maka kami serta mereta menghungi kantor Turkish Airlines di jakarta untuk menanyakan hal hal yang berkaitan dengan services perusahaan penerbangan ini.

Alhamudlillah pihak Turkish Airline menyambut secara postive dan professional sebagai sebuah Perusahaan Penerbangan yang saat ini amat kompetitive, terutam dalam kaitan dengan pelayanan Umrah di Negeri tercinta ini.

Kemaren tanggal 21 Turkish Airlines mengirim officernya Bapak Ali Hasyim untuk bersilaturaheem ke kantor Qiblat dan membahas berbagai kemungkinan ke depan.

Sebagaimana dengan dua paket Umrah yang kami tawarkan kepada Ummat islam Bangsa Indonesia, yakni Umrah + City Tour Addis Ababa, Umrah + Colombo City Tour, maka Umrah + Istambul City Tour juga mempunyai latar belakang sejarah Islam yang patut diketahui oleh Ummat islam pada kesempatan keberangkatan Umrahnya.

Mengapa Addis Ababa?. Karena Negara ini dahulu bernama Habasyah adalah destinasi pertama Hijrah Sahabat Rasulullah SAW, pada saat itu dibawah kepemeimpinan Jakfar Bin Abu Tholib dengan anggota sahabat sahabat senior Rasulullah SAW, bahkan salah satu kota di Ethiopia di juluki sebagai kota suci keemapt Islam, setelah Makkah, Madinah, Alquds  lalu Harar Ethiopia.

Kemudian mengapa harus Colombo?. Larena di Colombo ini terdapat Ummat islam keturunan Melayu yang dengan kehadiran sesama Muslim dari Indonesia negara asal mereka, terlebih lagi di Colombo terdpat Makam Syaikh Maulana Yusuf.

Terakhir mengapa aharus Turki?. karena Turki adalah sebuah negara yang dari waktu ke waktu menjadi penyanggah dan pengebang Islam di dunia. Turki dengan dinasti Osmaniahnya pernah menjadi super power dunia, menjadikan benua Eropa sebelh Timur sebagai negera dengan penduduk Muslim keturnan Turki yang masih eksis sampai dunia Modern ini.

Turki pun telah menunjukkan kehebatannya dalam kaitan dengan berbagai aspekta kehidupan berbangsa dan bernegara, khsusunya kehidupan perekonomiannya, sehingga dalam kelebihan dan kekuarangannya Pemerintah Turki mampu menunjukkan dirinya sebagai sebhuah Pemerintahan modern yang tangguh.

Apa yang Anda asosiasikan ketika disebut negeriTurki? Rempah? Karpet? Kue Baklava? Kebab? Meski lebih dikenal melalui budaya,agama serta makanan khasnya, kiprah Benua Rum atau Ruhum, demikian Turki disebut berabad lalu di Indonesia, sebenarnya sangat panjang di bidang politik dan militer pada abad 16 hingga 19. Budaya tradisional & relijius Turki dikenal oleh masyarakat Indonesia dalam aliran tasawufnya yang muncul dalam tarian Sufi berpusing ala Rumi. Demikian juga, yang paling terkenal adalah kekhasan makanan kebab Turki. Yang beranjak ramai, atraksi ice cream Turki yang menarik perhatian penyuka kuliner Indonesia. Dan juga Yogurt, yang berasal dari kata asli Turki yakni yogurt, telah akrab dengan penikmat makanan tanah air.

Ternyata, sejak abad 16 secara politik Nusantara telah memiliki hubungan dengan khilafah Islam yang berpusat di Turki. Pada fase bani Umayyah, pengakuan dan interaksi kerajaan-kerajaan Hindu-Budha, yang sejaman, pun telah terjadi. Setelah dinasti berganti, hubungan lebih erat tentu terjadi dengan kesultanan Aceh, misalnya ketika perwakilan kesultanan Aceh mengirim utusan ke pusat kekhilafahan Turki untuk membina hubungan diplomatik dan mendapatkan perlindungan dari kapal Portugis.

Pada tahap berikutnya, kesultanan Turki yang membangkitkan Pan Islamisme hingga jauh ke kesultanan Asia Tenggara bahkan mengirimkan bantuan insinyur perang, desainer senjata serta tentara untuk membantu perjuangan raja-raja Islam bertahan dari pernjajahan, atau invasi ke wilayah sekitarnya. Hingga di Nusantara, pengaruh Turki begitu kuat dan menancap.
Turki sendiri, muncul di abad ini sebagai wakil dari optimisme baru negara lapis ke-2 yang tadinya sakit-sakitan kemudian muncul jadi kekuatan baru di Eropa dan memainkan peran penting di berbagai belahan dunia, terutama di Timur Tengah yang penuh konflik. Turki menjadi pemain ekonomi yang paling disegani belakangan ini dengan melihat ukuran negara, tenaga kerja dan daya saing teknologinya. Secara politik, Turki juga jadi negeri yang makin demokratis & terbuka setelah dikuasai sistem sekuler militeristik yang dilahirkan Attaturk sejak tahun 1924.

​Dalam tahap menguatnya ekonomi dan peran politik serta militer Turki di kawasan, baik Eropa, Asia dan Timur Tengah (posisi Turki berada di tengah pergulatan ketiga wilayah tersebut), spirit Turki menyambangi banyak negara dalam bentuk perluasan pengaruh budaya, ekspansi bisnis khususnya fashion, konstruksi dan makanan serta kerjasama politik. Di Indonesia, pengaruh Turki sangat terasa di bidang tren mode dan kuliner. Ini menarik untuk kita kupas lebih lanjut dalam beberapa tulisan berikutnya

UMRAH KHUSUS QIBLAT WISATA

Dalam pertemuan kami dengan rekan rekan di Pameran Umrah yang diselenggarakan di Hotel Raffles Jakarta, banyak diantara mereka yang bertanya mengapa paket Umrah ” QIBLAT TATA BUANA” yang di promosikan oleh Qilbat Wisata hanya $1200 USD saja?.

Saya yang dalam hal ini sebagai Komisaris Utama Qiblat Wisata dan Chairman Yayasan Pendidikan Indonesia Wira Tata Buana menjawab semua pertanyaan dengan hati hati tetapi jelas dan tartil. Jawaban utama saya adalah bahwa kami memperkenalkan dan mengeksekusi program ini dengan satu niat untuk beribadah, dan kami yakini dengan implementasi program ini maka ALLAH SWT akan memudahkan setiap perjalanan hidup dan kehidupan kami di dunia dan di hari akhir nanti.

Salah seorang pengusaha travel Umrah yang alumni dari sebuah Pondok Modern mengatakan bahwa modalnya saja sudah $1600 USD, bagaimana Qiblat Wisata bisa memberikan harga $1200 USD, saya hanya menjawab bahwa modal pelayanan Qiblat Wisata tidak pernah di hide dan selalu di sharing secara terbuka, yakni berkisar antara $1188,4 USD, maknanya keuntungan bersih dari seriap jamaah adalah $11,6 USD x Rp. 13000 = Ep. 150,800,- atau jika setiap kali pemberangkatan Qiblat mendapatkan Jamaah sebanyak 100 orang, maka keuntungan bersihnya adalah Rp. 15080,000,-, itupun akan dipergunakan untuk membayar ongkos perjalanan petugas dari Qiblat Wisata.

Salah seorang sahabat bertanya, jadi keuntungannya dari mana?. Saya menjawab dengan jelas QUL ILMUHA INDALLAH, kita jalani dulu semua hal yang berkaitan dengan program ini, kemudian akan nampak dari mana kemudian keuntungan bisa diperoleh, sambil memberi pengertian tentang keuntungan yang bukan hanya tangible tetapi juga intangible, dan yang ini adalah Rezeki Allah min khaitsu laa yahtasib.

Jika kemudian Qiblkat Wisata harus menjawab pertanyaan mengapa hanya $1200 USD, maka sangat mudah dijawab, karena untuk program ini kami hanya mencari Ridho Allah semata mata, sehingga dana yang dibayarkan oleh Jamaah akan dipergunakan oleh Jamaah itu sendiri, dengan perhitungan yang sudah jelas yakni untuk hotel 3 hari di Madinah, 4 hari di Makkah, dan local transportation serta 3 kali makan selama di Saudi Arabia, dimana komponen terpentingnya adalah biaya tiket pesawat, yang untuk mendapatkan biaya yang affordable kami telah melakukan negosiasi dengan berbagai airlines yang kemudian untuk itu semua cukuplah dana sebesar $1200 USD bahkan 50 USD kami alokasikan untuk Agen dan perwakilan Qiblat Wisata.

Salah seorang sahabat mengatakan bahwa Umrah Khusus Qiblat Tata Buana adalah program yang masih dipertanyakan atau diragukan banyak orang, saya jawab bahwa memang benar Umrah dengan biaya $1200 USD masih diragukan banyak orang, tetapi pertanyaannya adalah Orang yang mana?. Kalau mereka yang selama ini menjual Umrah dengan harga $.2000 – 3000 USD memang akan bertanya tanya, tetapi pertanyaanya tidak dengan larat belakang “MERAGUKAN” tetapi ” MENGHAWATIRKAN”  karena program ini akan menjadi kompetitor utama mereka. Akan halnya calon jamaah kami yakin tidak ada yang meragukan hanya mereka menanti implementasi program kami, terbukti untuk group pertama sudah terdaftar ratusan calon Jamaah hanya saja beberapa terkendala oleh Regulasi visa Saudi Arabia, sehingga harus tertunda mengikuti pemberangkatan selanjutnya.​​​​

PROGRAM YANG DITAWARKAN :

Program Umrah khusus yang ditawarkan oleh Qiblat Wisata adalah sebagai berikut :

  • Program Umrah + 1 day tour Colombo, dimana rute yang akan ditempo adalah jakarta – Colombo – Jeddah – Colombo – Jakarta, dengan pemberhentian sehari di Colombo untuk 1 day tour dengan destinasi beberapa poinst of interest Kota Colombo, termasuk Masjid Merah dan Makam Syakh Yusuf.
  • Program Umrah + 1 day tour Addis Ababa, dimana rutenya adalah jakarta – KL- dengan menggunakan Pesawat lain, sedang KL-Addis Ababa- Jeddah- Addis Ababa – KL menggunakan Ethipian Airlines.

PENANDATANGAN PERJANJIAN KERJA DENGAN ANWAR ALDALLAH

Senen kemaren 17 Oktober 2016, datang ke kantor pusat Qiblat Wisata dua orang partner business kami dari Amman Jordan yang akan menghandel berbagai hal yang berkaitan dengan Umrah Low Cost, yakni :

  1. Berkaitan dengan Visa Umra
  2. kaitan dengan Catering
  3. Kaitan dengan Hotel di Madinah dan Makkah
  4. Kaitan dengan transportasi darat di saudia Jeddah – Jeddah

Berbagai hal tersebut telah di sepakati dan hari ini Ba’da dhuhur Insyaallah perjanjian antara Qiblat dan Anwar Aldallah akan di tandatangani oleh Presiden Direktur dengan disaksikan oleh Presiden Komisaris.

Ada beberapa hotel yang di propose didalam perjanjian, dan kami akan menentukan yang mana yang akan kami pergunakan dengan pertimbangan tertentu antara lain letak Hotel dan fasilitasnya, tentu dengan perhitungan biaya yang affordable sesuai dengan yang diperjanjikan dan disesuaikan dengan biaya Umrah yang low cost tersebut.

1 DAY TOUR COLOMBO

Supun Arcade Residency adalah hotel yang terletak di jantung kota Kolombo, menawarkan semua kenyamanan seperti di rumah sendiri namun dalam pengaturan yang mewah. Kompleks terdiri dari  40-suite, tersebar didelapan lantai dan memberikan pelayanan baik jangka pendek ataupun jangka panjang.
Apartemen sepenuhnya ber AC, dan memberikan pandangan panorama laut atau pemandangan kota yang dinamis. Kompleks bangunan dirancang sedemikian rupa sehingga memungkinkan cahaya alami maksimum dan ventilasi ke dalam koridor luas dengan Lift ganda yang memberikan kemudahan gerak dalam kompleks.
Apartemen fully furnished dan dilengkapi dengan baik masing-masing type dan ditata dengan ruang makan, lounge dan area tempat duduk, dapur lengkap, area cuci dan bahkan tempat terpisah untuk pembantu rumah tangga. Apartemen yang dilayani setiap hari oleh sistem rumah tangga yang efisien, sementara wifi dan TV kabel tersedia di setiap apartemen. Sebuah kolam renang, dilengkapi pula dengan pusat kebugaran, dan layanan Travel keberbagai tujuan yang tersedia.
Supun Arcade Residency menyediakan ruang yang efisien dan mewah untuk Anda dan keluarga Anda saat berkunjung ke Colombo, apakah Anda menjelajahi kota Colombo atau melewati tur yang lebih luas keseluruh negara. Yang terletak di Galle Road, jalan utama Colombo, menyediakan akses cepat

HOTEL SUPUN ARCADE ini akan menampung Jamaah Umrah Qiblat Wisata selama berada di Colombo dimana akan di arrange juga Colombo City Tour kebeberapa kawasan, sebelum melanjutkan perjalanan untuk melaksanakan Ibadah Umrah.

Destinasi City Tour tersebut adalah :

  1. Independence Square, Colombo 7
  2. Galle Face Green, Fort
  3. Gangaramaya Temple, Colombo 3
  4. National Museum, Colombo 7
  5. Wolvendaal Church, Kotahena
  6. Lighthouse, Fort
  7. Jami-Ul-Alfar mosque, Pettah
  8. Kathiresan Kovil, Pettah
  9. Dutch House Museum, Pettah ​

KERJA SAMA DENGAN PERUSAHAAN ASURANSI MILIK BANK BRI “BRILIFE”

Seperti di umumkan bahwa Qiblat Tata Buana program Umrah khusus PT. Qiblat Wisata telah menjalin kerja sama dengan pihak Perusahaan Asuransi milik Bank BRI, dimana Qiblat menjadi nasabahnya untuk keperluan pembiayaan Umrah khusus tersebut.

Hari ini Jumat sore Petugas BRIlife berkunjung ke kantor Pusat Qiblat Wisata untuk menyerahkan 100,000 exemplar brosur yang di bantu biaya pencetakannya oleh BRIlife, untuk disebarkan ke Masyarakat calon peserta Umrah khusus Qiblat Tata Buana.

Serah terima 50,000 brosur yang sudah dicetak oleh BRI life dilakukan oleh Petugas BRI Life dan diterima oleh Bapak Bambang Heda,S.Kom disaksikan oleh Komisaris Utama Qiblat Wisata.

Kami berharap bahwa pada pemberangkatan pertama nanti Pimpinan BRI Life akan ikut melapas jamaah Qiblat Wisata yang juga nasabah BRI Life, dan Insyaallah Dubes Sirlanka untuk Indonesia akan kami Undang untuk hal yang sama.

Terima kasih BRIlife

LAPORAN PERJALANAN

Assalamu ‘alaikumWR WB !

Calon Jamaah Qiblat Wisata program Umrah Khusus di seluruh Indonesia, begitu juga para Agen dan Pimpinan Cabang serta Main Coordinator, semoga Allah selalu memberkahi Anda dengan rejeki yang halal yang membuat kesihatan kita selalu terjaga dan bisa merencanakan segalanya dengan tartil.

Bersama ini kami selaku pimpinan Qiblat Wisata, berusaha untuk mencatat dan menyampaikan secara terbuka perjalanan kami ke Malaysia dan Sri Lanka untuk melakukan pertemuan dan perundingan dengan berbagai pihak yang berkaitan dengan Perjalanan Umrah Khusus yang dalam waktu dekat ini akan kita laksanakan, tentu saja dengan terlebih dahulu kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh Calon Jamaah, dan Main Coordinator serta Agen yang telah mengirimkan Jamaah pertamanya, khususnya kepada kawan kawan Team MJSI dan Bapak Haji Ridhwan dari Makassar.

Perjalanan dinas Qiblat Wisata kali ini adalah ke Negara tentangga kita Malaysia dimana kami bertemu dengan Kepala Perwakilan Ethiopian Airlines dan CEO Eaglexpress Airlines, sedangkan untuk Colombo kami bertemu dengan CEO Sri Lankan Airlines, Chairman Sri Lanka Board of Tourism dan Kepala Perwakilan Kuwait Airways Colombo.

Sekembali kami dari kedua tempat tersebut diatas, serta merta kami layangkan email untuk menyampaikan ucapan terima kasih atas penerimaan baik mereka kepada kami.

Semoga catatan perjalanan ini bermanfaat

Hormat kami

Haji Sayid Ismail Sufi          Datuk Agung Sidayu

​Dirut                                    Komut

PERTEMUAN DENGAN ETHIOPIAN ARILINES

Pertemuan pertama yang kami lakukan di Kuala Lumpur adalah pertemuan dengan Kepala Perwakilan Ethiopian Airlines untuk Malaysia, Indonesia dan New Zealand serta Aurtralia yang berkantor di Kuala Lumpur. Pertemuan ini adalah atas rekomendasi yang Mulia Dubes Ethiopia untuk Indonesia, yang sangat pro aktif dan sangat mumpuni sebagai seorang diplomat senior.

Kami bertemu beliau dalam satu acara yang diselenggarakan oleh Kemenlu RI di Jakarta, dimana saya hadir sebagai Honorary Consul of Sierra Leone di Indonesia, saat itu saya berdialog dengan beliau tentang Ethiopian Airlines dan beliau mengundang saya ke kantor Kedubes, akan tetapi karena waktu dan kesibukan beliau, maka kami di rekomendasikan untuk langsung bertemu dengan Kepala Perwakilan tersebut diatas.

Mr. Osman Habib namanya dan beliau masih sangat muda belia, baru berumur 36 tahun, tetapi terlihat sangat professional dan tentu sangat santun sebagai cirikhas Bangsa Ethiopia dan yang jelas adalah kinerja keras inilah yang membuat Ethipian Airlines menjadi satu satunya Airlines terbaik di Afrika dan salah satu yang terbaik di dunia, sebuah perusahaan Penerbangan yang tidak pernah merugi, sehingga Perusahaan ini selalu tampil gagah diseluruh dunia dan CEO yang mengendalikannya selalu mendapatkan penghargaan International.

Sebelum kami bertemu, kami telah berkomunikasi secara intensive dalam beberapa hari dan saat kami bertemu dengan beliau bersama Mr. Jamil Ishak sahabat kami, beliau menerima dengan professional dan tartil didalam memberikan penjelasan tentang Ethipian Airlines dan kemungkinan Qiblat Wisata untuk menggunakannya sebagai sarana pengangkut Jamaah Umrah Khusus yang akan diberangkatkan setiap saat ketika jamaah sudah memenuhi jumlah tertentu.

Mengapa Ethipian Airlines?. Bukan saja karena EA adalah perusahaan yang sangat bonafide dan terjamin pelayanannya, tetapi juga dan yang lebih penting, karena Ethiopia adalah sebuah negara yang sangat bermakna bagi perjalanan Islam dan Ummat Islam. Mengapa? Karena negeri ini adalah destinasi Hijrah pertama Sahabat Rasulullah SAW. Dengan demikian Umrah khusus + City Tour di Addis Ababa akan menambah wawasan sejarah atau Tarikh Islam bagi para Jamaah Qiblat Wisata.

Mr. Osman dalam satu hari sudah memberikan penawaran pertamanya, yakni Ethiopian Airlines akan memberikan 80 seats kepada Qiblat Wisata untuk pemberangkatan pertama Umrah khusus + 1 day City Tour Addis Ababa, dengan harga affordable termasuk hotel di Addis Ababa, bahwa namun demikian agar ada sedikit keleluasaan, kami mengajukan permohonan agar ada pengurangan harga, sehingga pelayanan bagi Jamaah menjadi maksimal.

PERJALANAN KEDUA KE COLOMBO

Setelah semua urusan di Malaysia baik untuk perundingan dengan Airlines ataupun Perusahan yang lain, kami melanjutkan perjalanan ke Colombo Ibukota Sri Lanka dengan menggunakan pesawat Malindo Air, tiba pukul 23,30 waktu setempat tanggal 12 Oktober 2016. kami langsung menuju Hotel Berjaya di pinggiran Colombo dekat dengan pantai Samudera Hindia, kami sengaja memilih Hotel tersebut karena selama di Kuala Lumpur kami juga menginap di Berjaya Hotel, namun sangat disayangkan letak Berjaya Hotel Colombo cukup jauh dari Pusat Kota, namun sangat nyaman karena bisa melihat samudera Hindia langsung dari Kamar Tidur.

Sebenarnya perjalanan ini adalah perjalanan kedua kami, perjalanan pertama kami lakukan lebih dari sebulan, dan dalam perjalanan pertama kami tidak bisa dipertemukan dengan CEO Sri Lankan Airlines oleh pertner kami yang telah menandatangani MOU, begitu juga dengan ketentuan harga yang tidak sama dengan apa yang disepakati, maka kami memutuskan untuk mencari jalan keluar agar apa yang kami lakukan berhasil guna, effektif dan aman.

Dalam perjalanan ini kami berencana untuk bertemu dengan Dubes Indonesia untuk Sri lanka melalui HE Dian Wireng Jurit Penasehat Dirjend Asia, Afrika dan Pacifik Kemenlu RI, tetapi sangat disayangkan beliu berada di Indonesia sampai hari Minggu kemaren sementara kami tiba sore hari dan belum sempat membuat temu janji.

Hubungan Sri lanka dengan Indonesia saat ini sedang dalam kondisi sangat erat, dan Sri lanka adalah negara dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat baik, juga mempunyai penduduk beragama islam sebanyak lebih dari 2,5 juta orang, diantaranya terdapat Penduduk keturunan Melayu / Indonesia, dan tentu Sri Lanka mempunyai hubungan kejiwaan erat dengan Ummat islam Indonesia, karena adanya makam Syaikh Maulana Yusuf Almakssari.Ummat Islam di Negeri ini hidup berdampingan dengan sangat damai, bahkan Ummat islam sudah mampu mendudukkan putera puterinya yang terbaik dalam Kabinet dan Parlemen.

Kora Colombo itu sendiri sangat bersih dan Indah dan sangat pantas sebagai Ibukota sebuah negara yang sedang berbenah ekonomi dan sosial secara intensive. Di sepanjang jalan yang kami lewati saat melakukan City Tour bersama President Chamber of Tourism and Industries Mr. Jaufer, tidak ada satu sudut kecilpun yang terlihat kotor, baik oleh dedaunan ataupun kotoran lainnya. Sangat bersih dan kebersihannya menampakkan betapa bersih pulah hati penduduk dan pemimpinnya.

​​

PERTEMUAN DENGAN CHAIRMAN SRI LANKAN BOARD OF TOURISM.

Setalah pertemuan dengan CEO Sri Lankan Airlines Mr. Suren dan teamworknya, kami bertemu dengan Chairman Sri Lankan Tourism, bersama dengan President Chamber of Tourism and Industries.

Kami berbicara tentang kemungkinan menjalin kerja sama dengan Sri Lankan Bord of Tourism untuk keeratan hubungan Indonesia dan Sri Lanka terutama dalam kaitan dengan hubungan P to P, dimulai dengan program Paket Umrah Low cost + one day City Tour di Colombo.

Beliau merespond dengan sangat positive, kemudian berbicara dengan pihak imigrasi untuk memberikan kesempatan kepada jamaah Umrah Qiblat Wisata mendapatkan fasilitas free of charge dan pelayanan keimigrasian di Bandara.

PERTEMUAN DENGAN CEO EAGLEXPRESS

Semula PT. Qiblat Wisata cabang Pontianak mendapatkan undangan untuk menghadiri pameran oleh sebuah perusahaan Travel Kuala Lumpur yang menyematkan nama Eaglexpress Airlines, namun demikian setelah kami telusuri di website resmi perusahaan ini, nama pengundang tidak tercantum sebagai Pengurus, karenanya saat kami berada di Kuala Lumpur kami melakukan upaya melalui kontak kami yang ada di Kuala Lumpur, termasuk didalamnya Capt. Habil mantan Captain di Eaglexpress dan tentu saja Dato Manaf mantan petinggi May Bank yang kini aktif sebagai pengusaha dan Board of Drectors beberapa perusahaan ternama di Malaysia.

Kemudian kami bisa bertemu langsung dengan CEO Eaglexpress, Captain Azlan yang telah mengendalikan perusahaan dalam suka dan duka sejak semuala berdirinya. Beliau menyambut kehadiran kami dengan ramah dan penuh penghormatan serta sikap yang yang amat transparan.

Sebagai Perusaan Penerbangan Charter, Eaglexpress mempunyai pengalaman cukup untuk melayani penerbangan Umrah dari Kuala Lumpur ke Jeddah atau Madinah, dan selama ini Perusahaan ini melayani secara professional perusahaan Penerbangan Flynas dan Saudian Airlines.

Tujuan kami tentu, kiranya perundingan dengan CEO tersebut diatas akan memberikan jalan bagi perjalanan Umrah Qiblat Wisata dan Perusahaan lain di Indonesia, agar mendapatkan harga tiket yang affordable, sehingga pelayanan kepada jamaah menjadi maksimal. Jika dengan biaya $1200 USD saja mampu menghitung berbagai kemungkinan, apalagi dengan biaya yang lebih dari itu yang selama ini menjadi biaya lumrah di Indonesia.

Hasil pertemuan tersebut diatas sangat positive dan pihak Eaglexpress telah mengirimkan draft perjanjian yang cukup bagus yang kini sedang kami pelajari berbagai halnya, sehingga mengamankan semua pihak, baik Eaglexpress, Qiblat Wisata atau semua Perusahaan jasa pelayanan Umrah yang akan bergabung.

PERTEMUAN DENGAN CEO SRI LANKAN AIRLINES

Perjalanan kami ke Colombo kali hanya 2 hari saja, dari Hari rabo malam dan kembali hari Jumat tengah malam, namun pertemuan demi pertemuan sangat intensive dan effektif untuk kepentingan jangka pendek ataupun jangka panjang pelayanan Umrah khusus PT. Qiblat Wisata.

Pertemuan kami dengan CEO Sri Lankan Airlines berjalan dengan sangat padat, namun langsung pada tujuan utamanya yaitu mendapatkan harga affordable dan jumlah seats antara 80 – 125 pasengers setiap kali pemberangkatan.

Alhamdulillah sebelum kami kembali ke Kuala Lumpur, sore harinya pihak Sri Lankan telah mengirimkan email berisi jadwal dan penawaran harga yang intinya adalah memberikan ke4sempatan kepada Qiblat untuk mendapatkasn seats antara 80 – 125 Passengers setiap kali terbang berdasar pada ketersediaan seats, tentu untuk jakarta – Colombo – Jeddah (PP).

Bahwa namun demikianm kami masih melakukan negosiasi agar benar benar mendapatkan harga yang sesuai dengan hitungan kamim karena ada beberapa hal yang harus dikeluarkan dari anggaran yang hanya $1200 USD. Insyaallah dalam waktu dekat ini akan mendapatkan jawaban dari Pihak Management Sri Lankan Airlines.

PETERMUAN DENGAN KUWAIT AIRWAYS COLOMBO

Pertemuan terakhir yang sangat penting bagi kelancaran jamaah Umrah low Cost Qiblat Wisata adalah dengan Kuwait Airways, dimana kami bertemu dengan Wakil Pimpinan karena Country Manager sedang berada di Kuwait dan baru senen kemaren tiba di Colombo.

Namun hari ini kami menfollow up pembicaraan dan alhamdulillah ada perkembangan  yang cukup positive dalam kaitan dengan pemberian seats dan rates yang affordable, sehingga kami bisa melayani Jamaah Umrah dengan baik.

Hari ini wakil kami di Colomobo sudah menelpon dan akan bertemu dengan Country Manager, sementara Presiden Komisrasi Qiblat Wisata Datuk Agung Sidau pun sudah melakukan korespondensi dengan intensif, juga melalui phone communicarion

NEW VISA REGULATION

The restructured visa fee for expats, pilgrims and tourists announced by the saudi Arabia Government became a hot topic internationally and has sparked a lot of conversations among Muslims here in Indonesia

Some people agreed that the visa fee revision that allows the first entry of Haj and Umrah pilgrims to be free. Because Haj and Umrah are supposed to be done once in lifetime. So the fee for second pilgrimage makes room for those who have not performed Haj or Umrah, but we have to consider that Hajj and Umrah are more than traveling but a worship, its must be reconsidered by the saudi Arabia Government, because in the reality there is no such FREE VISA or MAJANAN for Umrah as all jamaah must pay the visa from 50 – 150 USD depend to the session.

“Altough Saudi Arabia are working toward a strong economy and this move will not helps much to strengthen the country, especially the restructured visa for the second and more times entry for Umrah and Hajj, because of the limited tourist destination in the Country, they have the only interesting points of interests which are Masjidil haram and Masjid Nabawi in Makkah which are absorbing a millions of Religious travelers from over the world.

According to economists, religious pilgrimages such as Hajj and Umrah have significant growth potential and the ability to create more job opportunities for young Saudis. The tourism sector contributes $22.6 billion (85 billion Saudi riyals) to Saudi Arabia’s GDP with Hajj and Umrah providing $12 billion (45 billion Saudi riyals).

Umrah is an extra, optional pilgrimage to Mecca and does not count as the once-in-a-lifetime Hajj pilgrimage. It can be undertaken at any time of the year, in contrast to Hajj, that why its will given more advantages if the Government of Saudi reconsider the restructured visa by revising the visa payment not to the visa providers which will be benefits for individuals but directly state the definitive price and the income recepient will be the Goverment of Saudi. We can calculate the saudi Government income from the new regulation of Visa Payment if the total of Pilgimiges is 6 millions annually, this will be 40 USD (if so) x 6 millions = 200 millions just from the visa. if an average expencies of the Umrah jamaah is $1000 USD, Saudi will receive 6 billions American dollar annually.(of course indirect income which will be received by the Hotels, restaurants, retails, Airlines and many more)

These all are the Barakah from Allah SWT and the acceptance of the Prophet Ibrahim AS doa which must be maintained as is whatever the political and economical situation happened in Saudi Arabia the Custodians of the Haramain. No need to worry !

 

Saudi Arabia plans new visa regulations to boost tourism 

Prince Sultan bin Salman has said that the country would ease tourist visa rules, but that “it will not be totally open for everybody to just show up and come in,” according to AP.
The kingdom’s new plan to issue a number of tourist visas per year is part of Saudi Arabia’s Vision 2030, which was approved by the country’s cabinet on Monday.

At present, the country does not issue tourist visas but it did run a pilot programme

between 2006 and 2010, allowing 25,000 tourist visas per year for visitors interested to see Saudi Arabia’s ancient archaeological sites.
“It is open for people that are doing business, for people working in Saudi Arabia, investing in Saudi Arabia, and people who are visiting for special purposes. And now it will be open for tourism again on a selected basis,” the prince told AP.

Since the country’s cities Mecca and Media attract millions of Muslims every year, the prince said allowing pilgrims to stay on as tourists and creating an industry to support that would show visitors that Saudi Arabia “is moving forward” and that Islam did not emerge in a land void of history.
“The issue is very important to us, that people come and find a country that is stable, that is secure… to show off, if you like, our country,” he said.

Banyak diantara kita yang terkejut dengan kebijakan Kerajaan Saudi dalam kaitan dengan biaya visa masuk ke Negara kastodian Haramain ini. Tentu saja sebagai negara berdaulat Saudi Arabia mempunyai hak untuk menetapkan apapun yang diinginkannya, termasuk dalam kaitan dengan kebijakan menaikkan biaya visa masuk.
Namun demikian kebijakan tersebut akan sangat berpengaruh kepada ummat Islam di seluruh dunia, karena keterkaitannya dengan Haramain dan yang pasti sangat berpengaruh juga terhadap kerajaan Saudi itu sendiri, karena kebijakan yang bermaksud untuk mendapatkan perolehan diluar minyak itu justeru akan menghambat Saudi Arabia dari perolehan yang dicanangkannya, bahkan akan merugikannya.
Jika dalam Visi Saudi 2030 Kementerian Tourism mencanangkan 18 juta pengunjung setiap tahun, termasuk dan yang diutamakan pengunjung tradisional yang datang untuk beribadah, maka dengan kebijakan menaikkan biaya visa tersebut diatas bagi yang sudah menjalankan ibadah haji dan Umrah, maka dapat dipastikan Saudi Arabia justeru akan mengalami kerugian besar, karena jumlah pengunjung Umrah semakin turun dan dapat dipastikan canangan visi Saudia 2030 tersebut diatas akan gagal.

Seperti diketahui, bahwa point of interest Saudi Arabia sampai hari ini hanyalah Makkah dan Madinah, karena di dua tempat tersebut terdapat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dan merupakan tujuan ibadah yang diseyogjakan dalam kaidah Agama. Jika Pemerintah kerajaan Saudi Arabia bermaksud untuk mendapatkan manfaat sampai pada hal yang sekecil kecilnya, yakni visa masuk. Maka dengan mengenakan biaya yang wajar, katakanlah 30 – 50 USD maka jumlah dana yang masuk ke negara cukup besar. Saat ini semua biaya yang dikenakan hanya masuk ke pundi pundi diluar Pemerintah, karena sesungguhnya visa umrah dan haji yang ditulis MAJANAN itu ada harganya, bahkan di saat saat tertentu menjadi ajang bussiness yang sangat menuntungkan.
Dimasa krisis bagi Saudi karena merosotnya harga minyak, maka pendapatan langsung maupun tidak langsung dari pengunjung tradisional akan sangat berarti, kita lihat saja embargo yang dilakukan Iran untuk sementara ini sangat mempengaruhi geliat ekonomi di dua tempat suci tersebut, hotel hotel menjadi kosong, perdagangan retail menjadi sepi dan tentu akan mengurangi pendapatan dan memperbesar tanggung jawab pemerintah Saudi karena pengaruhnya terhadap kesempatan kerja bagi warga Saudi.
Ternyata Saudi Arabia yang selama ini dikenal kaya raya karena karunia ALLAH, kini mengalami kekagetan disebabkan merosotnya harga minyak. Sesunguhnya tanpa minyak sekalipun Saudi Arabia tidak perlu merasa takut, bukankah selama ini Saudi selalu berjaya karena ijabah ALLAH atas doa Nabi Ibrahim?.

 

SHALAWAT

 

The benefits of reciting shalawat for Prophet Muhammad

Bagikan : 

 

We have most of the time recited shalawat and sent blessings upon Prophet Muhammad SAW:

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ

Shalawat and salam upon our master Muhammad SAW. <>

Allah SWT said:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيما

Undoubtedly Allah and His Angels send blessings on the Prophet. O’ you who believe! Send upon Him Blessings and salute Him with all respect. (QS Al-Ahzab 33: 56)

Shalawat from Allah means rahmat (blessings). If the shalawat is from His angels it means doa (prayer). While salam is the protection from dangers and weaknesses.

Undoubtedly that reciting shalawat and salam is part of salutations (tahiyyah) so that when Allah commands us to recite shalawat upon Prophet Muhammad that means it is also the ‘obligation’ for Prophet Muhammad to pray for those reciting shalawat upon him. It is such a stipulation from the verse:

 

فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

(When you are greeted with a greeting) return the greeting or improve upon it. (QS. An Nisa’: 86)

The prayer from the Prophet is called as syafaat. All ulema have agreed that the Prophet’s prayer would not be rejected by Allah. At this point, Allah will receive his syafaat to anybody reciting shalawat upon him.

There are many hadist describing the benefits of reciting shalawat upon Prophet Muhammad SAW, among others:

مَنْ سَرَّهُ أنْ يُلْقِى اللهَ وَهُوَ عَلَيْهِ رَاضٍ فَلْيُكْثِرْ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ

Whoever wants to be happy as meeting with Allah and Allah is satisfied with him, please invoke shalawat upon me abundantly.
مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ

Those gathering (in a meeting) then going without praying to Allah and reciting shalawat upon the Prophet are like bringing anything that is worse than carcass.

Ulema have agreed it is permissible to add the word (lafadz) ‘sayyidina’ that means our master before the word muhammad. But there are different opinions among ulema in dealing with the additional word ‘sayyidina’ in shalawat whether the ‘sayyidina’ is considerably better (afdzol) or not. 

Sheikh Ibrahim Al-Bajuri and Sheikh Ibnu Abdis Salam tend to say that adding the word ‘sayyidina’ is better, saying it is part of politeness and ethics to Rasulullah SAW. They are of the opinion that doing ethics and being polite are better than doing commands (muruatul adab afdzolu minal imtitsal), adding there are two hadist describing their importance.

As narrated that when Rasulullah commanded Abu Bakar to stand in his place as imam of subuh prayer, Abu Bakar did not obey and he said:

مَا كَانَ لِابْنِ أَبِيْ قُحَافَةَ أَنْ يَتَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللهِ

It is not appropriate for Abu Quhafah (Abu Bakar) to stand up before Rasulullah SAW.

While the second as narrated that Ali Ibn Abi Tholib did not want to omit the name of Rasulullah SAW from the sheet of the treaty of Hudaibiya. Whereas he was commanded by Rasulullah. Ali said:

لَا أمْحُو إسْمَكَ أَبَدُا

I would never omit your name forever.

The two hadist are mentioned in the Shahih Bukhori and Muslim. The taqrir conducted by Rasulullah SAW upon the disobedience of Abu Bakar and Ali Ibn Abi Thalib for doing the ethics clearly indicates its supremacy.

KH Abd. Nashir Fattah
Rais Syuriah of the Nahdlatul Ulama Branch Board (PCNU) of Jombang
Reported by Sholehuddin SH as following a religious gathering on Qurratul Ain Bimuhimmatid Din at Baiturrahman Mosque, Jlopo Tebel Bareng and participated by board members of NU and Ansor  of Bareng subdistrict
We have most of the time recited shalawat and sent blessings upon Prophet Muhammad SAW:

وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ رَسُوْلِ اللهِ

Shalawat and salam upon our master Muhammad SAW. <>

Allah SWT said in meaning :
Undoubtedly Allah and His Angels send blessings on the Prophet. O’ you who believe! Send upon Him Blessings and salute Him with all respect. (QS Al-Ahzab 33: 56)

Shalawat from Allah means rahmat (blessings). If the shalawat is from His angels it means doa (prayer). While salam is the protection from dangers and weaknesses.

Undoubtedly that reciting shalawat and salam is part of salutations (tahiyyah) so that when Allah commands us to recite shalawat upon Prophet Muhammad that means it is also the ‘obligation’ for Prophet Muhammad to pray for those reciting shalawat upon him. It is such a stipulation from the verse: 

فَحَيُّواْ بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا

(When you are greeted with a greeting) return the greeting or improve upon it. (QS. An Nisa’: 86)

The prayer from the Prophet is called as syafaat. All ulema have agreed that the Prophet’s prayer would not be rejected by Allah. At this point, Allah will receive his syafaat to anybody reciting shalawat upon him.

There are many hadist describing the benefits of reciting shalawat upon Prophet Muhammad SAW, among others:
Whoever invokes shalawat upon me in a book, the angels will always ask for Allah’s forgiveness to him as long as my name is still written in the book.
Whoever wants to be happy as meeting with Allah and Allah is satisfied with him, please invoke shalawat upon me abundantly.

مَا أكْثَرَ مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِيْ حَيَاتِهِ أَمَرَ اللهُ جَمِيْعَ مَخْلُوْقَاتِهِ أنْ يَسْتَغْقِرُوا لَهُ بَعْدَ مَوْتِهِ

Whoever recites shalawat upon me during his lifetime, Allah will command all of His creatures to ask for forgiveness to him after his death.

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ ثُمَّ تَقًرَّقُوْا مِنْ غَيْرِ ذِكْرِ اللهِ وَصَلَاةٍ عَلَى النَّبِيِّ إلَّا قَامُوْا عَنْ أنْتَنَ مِنْ حِيْفَةٍ

Those gathering (in a meeting) then going without praying to Allah and reciting shalawat upon the Prophet are like bringing anything that is worse than carcass.

Ulema have agreed it is permissible to add the word (lafadz) ‘sayyidina’ that means our master before the word muhammad. But there are different opinions among ulema in dealing with the additional word ‘sayyidina’ in shalawat whether the ‘sayyidina’ is considerably better (afdzol) or not. 

Sheikh Ibrahim Al-Bajuri and Sheikh Ibnu Abdis Salam tend to say that adding the word ‘sayyidina’ is better, saying it is part of politeness and ethics to Rasulullah SAW. They are of the opinion that doing ethics and being polite are better than doing commands (muruatul adab afdzolu minal imtitsal), adding there are two hadist describing their importance.

As narrated that when Rasulullah commanded Abu Bakar to stand in his place as imam of subuh prayer, Abu Bakar did not obey and he said :
مَا كَانَ لِابْنِ أَبِيْ قُحَافَةَ أَنْ يَتَقَدَّمَ بَيْنَ يَدَيْ رَسُوْلِ اللهِ

It is not appropriate for Abu Quhafah (Abu Bakar) to stand up before Rasulullah SAW.

While the second as narrated that Ali Ibn Abi Tholib did not want to omit the name of Rasulullah SAW from the sheet of the treaty of Hudaibiya. Whereas he was commanded by Rasulullah. Ali said:

لَا أمْحُو إسْمَكَ أَبَدُا

I would never omit your name forever.

The two hadist are mentioned in the Shahih Bukhori and Muslim. The taqrir conducted by Rasulullah SAW upon the disobedience of Abu Bakar and Ali Ibn Abi Thalib for doing the ethics clearly indicates its supremacy.

KH Abd. Nashir Fattah
Rais Syuriah of the Nahdlatul Ulama Branch Board (PCNU) of Jombang

SIERRA LEONE HAJJ

Sierra Leone pilgrims coming next month after 2-year absence

ARABNEWS
RIYADH: Sierra Leone’s Ambassador to the Kingdom Alhaji Mohamed Sillah Kargbo said that 800 pilgrims from his country will start arriving early next month to perform Haj in the Kingdom.
“Our quota is 3,000 pilgrims but we are allowed only 800. They will come in two batches on the same day on board Nas Air,” Kargbo said on Tuesday. The Sierra Leonean ambassador added that the pilgrims will be headed by Minister of State Mohamed Ali Pah as Amirul Haj.
“On behalf of my government, I am thanking the Kingdom for lifting the ban in May this year on our pilgrims to perform Haj in the Kingdom,” he said.
He added that “I am also thanking the Kingdom in advance for helping to make the Haj performance of our pilgrims successful.”
M.B. Jalloh, information attaché, added that for the last two years, pilgrims from Sierra Leone were banned from traveling to the Kingdom to perform Haj because of the Ebola outbreak, to which the Kingdom made technical and medical assistance to contain it.
“There could have been more pilgrims from Sierra Leone this year despite the relatively high cost of coming here. They are keen to perform Haj after the two-year ban but we have to abide by the limit imposed on us,” he said.
He added that the pilgrims will touch down at the King Abdul Aziz International Airport in Jeddah, then proceed to Makkah and Madinah.
He also said that some of them will stay for some time after Haj to visit various tourist attractions in the Kingdom, which has ramped up its local tourism industry.

Islam in Sierra Leone

Sierra Leone last conducted a census in 2009 and estimates there are 4,059,000 Muslims in Sierra Leone . This suggests 71.3% of the country’s total population is Muslim.[1]

The majority of Sierra Leonean Muslims are adherent to Sunni Islam. Significant portions of Sierra Leonean Muslims are Ahmadis, Shia, and Non-denominational Muslims. [2][3].

The chief imam of the Freetown Central Mosque is Sheikh Ahmad Tejan Sillah, a Shia Muslim, who is also the spiritual leader of the Sierra Leone United Council of Imams.[3][4] This is an Islamic organisation made up of imams from across Sierra Leone[5][6][7] The head of the Ahmadiyya branch of Islam in Sierra Leone is sheikh Mauvi Sadeeur Rahman.[7]

History

In the early 18th century Fulani and Mande-speaking tribesmen from the Fouta Djallon region of present-day Guinea converted many Temne of northern Sierra Leone to Islam. During the period of British colonization, attempts to spread Christianity were mostly ineffective.

Islam continued to spread after independence in 1961; in 1960 the Muslim population was 35 percent and grew to 60 percent by 2000, and then to 71% in 2008. It is difficult for people from Sierra Leone to travel to Mecca for the Hajj, the fifth pillar of Islam, due to the distance between the two places and the cost of travel being beyond the means of most Sierra Leoneans. The current Ebola crisis has also made it impossible for them to obtain Visas to Saudi Arabia.

The recent Sierra Leone Civil War was secular in nature featuring members of Christian, Muslim, and Tribal faiths fighting on both sides of the conflict.

 

 

President Koroma donates 400 Hajj 

President Koroma donates 400 Hajj scholarships to women[President Koroma donates 400 Hajj scholarships to women) 
By:  Dennis Jones on October 8, 2013.
Reports reaching this paper have revealed that President Ernest Bai Koroma has personally donated four hundred scholarships to women to make the pilgrimage to the holy land of Mecca.

It has been established that because of the financial constraints that people, especially rural women face to make the pilgrimage, the President decided to help them to make the pilgrimage in comfort.

It has also emerged that the Minister of Social Welfare, Gender and Children’s Affairs, Hon. Moijueh Kaikai, has put measures in place to ensure that the pilgrims do not face constraints and embarrassment.

“This is the first time that the people travelling to perform the Hajj will do so without a lot of hitches,” a senior Muslim cleric observed.

He described Hon. Moijueh as a very resourceful and result-oriented man who always has the interest of the people of this country at heart.

BADAL HAJJ

Pedoman dan aturan tentang Haji al-badal (proksi Haji)

Di beberapa negara dimana terdapa Penduduk beragama islam, huga di Indonesia, ada beberapa perusahaan jasa penyelenggaraan Haji dan Umrah atau perorangan yang menawarkan Haji al-badal (proksi Haji, yaitu, haji atas nama orang lain), dimana seseorang memberikan sejumlah uang kepada yang mewakilinya atau keluarganya – untuk menutupi biaya Haji – . Apakah semua ini diperbolehkan dan apa dasarnya?

Alhamdulillah. Banyak orang yang tidak ambil perhatian tentang Haji al-badal ini, sementara banyak yang bisa dijadikan sebagai pedoman yang didalamnya terdapat aturan aturan yang berkaitan dengan haji al-badal

Berikut adalah catatan penting tentang Haji Al-badal :

Haji al-badal tidak berlaku dalam kasus haji wajib atas nama orang yang mampu melakukan haji sendiri.

Ibnu Qudamah (semo

ga Allah merahmatinya) berkata:

Hal ini tidak diperbolehkan bagi orang yang mampu melakukan haji sendiri untuk menunjuk orang lain untuk melakukan wajib haji atas namanya, menurut konsensus para Ulama. Ibn al-Mundzir mengatakan: Para ulama telah sepakat bahwa jika seseorang diperlukan untuk melakukan wajib haji dan ia mampu melakukannya, maka dilarang untuk mewakilkannya kepada Orang lain

Al-Mughni, 3/185

  1. Haji al-badal dapat dilakukan atas nama orang sakit yang tidak memiliki harapan untuk sembuh, atau orang yang tidak mampu secara fisik, atau orang yang telah meninggal, tapi bukan atas nama orang yang miskin atau orang yang tidak mampu melakukan itu karena keadaan politik atau keamanan.

An-Nawawi (semoga Allah merahmatinya) berkata:

Mayoritas (ulama) berpendapat bahwa diizinkan untuk menunjuk proxy untuk haji atas nama almarhum dan orang yang tidak mampu dan atau tidak memiliki harapan untuk sembuh. Al-Qaadi ‘Iyad memberi alasan mengapa mazhab Maliki berbeda dari mayoritas Ulama mengenai hal ini, karena mereka berpikir bahwa hadits tentang puasa atas nama almarhum dan melakukan haji atas nama almarhum tidak terdengar. Tapi ini tidak benar dan hadits adalah suara. Ini adalah bukti yang cukup karena dicatat  Shahih Muslim.

Syarh an-Nawawi ‘Muslim ala, 8/27

Imam an-Nawawi (semoga Allah merahmatinya) menyebut bahwa beberapa Penganut Madhab Mail dianggap sebagai tidak sehat adalah sebagai berikut:

Diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah bahwa ayahnya (ra dengan dia) berkata: Sementara saya sedang duduk dengan Rasulullah (berkat dan damai dari Allah besertanya), seorang wanita datang kepadanya dan berkata: Aku memberi seorang budak wanita dalam amal untuk ibu saya, kemudian dia meninggal. Dia mengatakan: “Hadiah Anda terjamin, dan dia (budak wanita) telah dikembalikan kepada Anda sebagai warisan.” Dia berkata: Wahai Rasulullah, ia berutang puasa satu bulan, aku harus berpuasa atas namanya? Dia mengatakan: “Fast atas namanya.” Dia berkata: Dia tidak pernah pergi haji, yang harus saya melakukan haji atas namanya? Dia mengatakan: “Lakukan haji atas namanya.”

Diriwayatkan oleh Muslim, 1149

Al-Hafidz Ibnu Hajar (semoga Allah merahmatinya) berkata:

Mereka yang menganggapnya sebagai diperbolehkan untuk menunjuk proxy untuk haji secara bulat sepakat bahwa itu tidak bisa diterima untuk haji wajib kecuali bila hal itu dilakukan atas nama orang yang telah meninggal atau yang lumpuh. Itu belum termasuk orang yang sakit, karena ada harapan bahwa ia dapat pulih; atau orang yang gila, karena ada harapan bahwa ia mungkin kembali ke akal sehatnya; atau orang yang dipenjara, karena ada harapan bahwa ia mungkin akan bebas; atau bagi orang yang miskin, karena ada harapan bahwa ia mungkin menjadi mandiri berarti.

dari Fath al-Baari, 4/70

Apakah diperbolehkan bagi seorang Muslim yang telah melakukan ibadah haji wajib untuk melakukan haji atas nama salah satu kerabatnya di NEGARA YANG SEDANG BERGEJOLAK POLITIK, karena ia tidak dapat melakukan perjalanan dalam rangka untuk melakukan wajib haji?

Mereka menjawab:

Hal ini diperbolehkan bagi Muslim yang telah melakukan wajib haji atas nama sendiri untuk melakukan haji atas nama orang lain, jika orang lain tidak mampu melakukan haji dirinya karena ia adalah orang tua, atau sakit dengan penyakit yang ada ada harapan pemulihan, atau karena ia telah meninggal, karena hadits shahih yang berbicara tentang itu. Tetapi jika orang tersebut atas nama siapa ia ingin melakukan haji tidak mampu melakukan haji karena beberapa alasan sementara yang diharapkan akan berlalu, seperti sakit yang ada dengan harapan bahwa ia akan sembuh, atau karena situasi politik , atau jika rute tidak aman dan sebagainya, maka itu tidak bisa diterima untuk melakukan haji atas namanya

Syaikh ‘Abd al-‘Azeez ibn Baaz, Syaikh’ Abd ar-Razzaaq ‘Afeefi, Syaikh Abdullah bin Qa’ood

Fatawa al-Lajnah ad-Daimah, 11/51

Adapun jika amalan orang lain diniatkan untuk lainnya sebagai pengganti, maka itu akan bermanfaat. Sebagaimana bermanfaat do’a dan sedekah dari saudara kita (yang diniatkan untuk kita) tatkala kita telah meninggal dunia. Begitu pula jika haji dan puasa sebagai gantian untuk orang lain, maka itu akan bermanfaat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mati namun masih memiliki utang puasa, maka hendaklah ahli warisnya membayar utang puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim, dari ‘Aisyah). Hal ini khusus untuk ibadah yang ada dalil yang menunjukkan masih bermanfaatnya amalan dari orang lain seperti do’a dari saudara kita, sedekah, haji dan puasa. Adapun ibadah selain itu, perlu ditinjau ulang karena ada perselisihan ulama di dalamnya seperti kirim pahala shalat dan kirim pahala bacaan qur’an. Untuk amalan ini sebaiknya ditinggalkan karena kita mencukupkan pada dalil dan berhati-hati dalam beribadah. Wallahul muwaffiq.

(Fatwa Syaikh Ibnu Baz di atas diterjemahkan dari:

http://www.binbaz.org.sa/mat/690)

Para ulama menjelaskan bahwa ada tiga syarat boleh membadalkan haji:

Orang yang membadalkan adalah orang yang telah berhaji sebelumnya.
Orang yang dibadalkan telah meninggal dunia atau masih hidup namun tidak mampu berhaji karena sakit atau telah berusia senja.
Orang yang dibadalkan hajinya mati dalam keadaan Islam. Jika orang yang dibadalkan adalah orang yang tidak pernah menunaikan shalat seumur hidupnya, ia bukanlah muslim sebagaimana lafazh tegas dalam hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, alias dia sudah kafir. Sehingga tidak sah untuk dibadalkan hajinya.

Yang perlu diperhatikan:

Tidak boleh banyak orang (dua orang atau lebih) sekaligus dibadalkan hajinya sebagaimana yang terjadi saat ini dalam hal kasus badal haji. Orang yang dititipi badal, malah menghajikan lima sampai sepuluh orang karena keinginannya hanya ingin dapat penghasilan yang besar. Jadi yang boleh adalah badal haji dilakukan setiap tahun hanya untuk satu orang yang dibadalkan. (Lihat bahasan di:

http://www.saaid.net/Doat/assuhaim/fatwa/69.htm)

Membadalkan haji orang lain dengan upah dilarang oleh para ulama kecuali jika yang menghajikan tidak punya harta dari dirinya sendiri sehingga butuh biaya untuk membadalkan haji. Perlu diketahui bahwa haji itu adalah amalan sholeh yang sangat mulia. Amalan sholeh tentu saja bukan untuk diperjualbelikan dan tidak boleh mencari untung duniawiyah dari amalan seperti itu. Maka sudah sepantasnya tidak mengambil upah dari amalan sholeh dalam haji seperti thowaf, sa’i, ihrom, shalat dan lempar jamarot. Sebagaimana seseorang tidak boleh mengambil upah untuk mengganti shalat orang lain. Sehingga yang jadi masalah adalah menjadikan badal haji sebagai profesi. Ketika diberi 1000 atau 2000 riyal, ia menyatakan kurang. Karena badal haji hanyalah jadi bisnisnya. Amalan badal haji yang ingin cari dunia adalah suatu kesyirikan. Jika itu syirik, lantas bagaimana bisa dijadikan pahala untuk orang yang telah mati? Renungkanlah!! Sungguh ikhlas itu benar-benar dibutuhkan dalam haji, begitu pula ketika membadalkan (menggantikan haji orang lain).

Nasehat terakhir: Allah Ta’ala berfirman, yang artinya :
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Hud [11] : 15-16).

Qotadah mengatakan, “Barangsiapa yang dunia adalah tujuannya, dunia yang selalu dia cari-cari dengan amalan sholehnya, maka Allah akan memberikan kebaikan kepadanya di dunia. Namun ketika di akhirat, dia tidak akan memperoleh kebaikan apa-apa sebagai balasan untuknya.

Adapun seorang mukmin yang ikhlash dalam beribadah (yang hanya ingin mengharapkan wajah Allah), dia akan mendapatkan balasan di dunia juga dia akan mendapatkan balasan di akhirat.” (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim)

Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuk dan ikhlas dalam beribadah pada-Nya.

Wallahu waliyyu taufiq.

@ Ummul Hamam, Riyadh KSA, 12 Dzulqo’dah 1432 H

KING SALMAN BIN ABDULAZIZ AL SAUD
CUSTODIAN OF THE TWO HOLY MOSQUES

Salman bin Abdulaziz Al Saud is the King of Saudi Arabia and Custodian of the Two Holy Mosques. Prior to his appointment to throne he served as the Deputy Governor and then the Governor of Riyadh between 1963 and 2011. In 2011 he was appointed as defence minister and later named as Crown Prince following the death of his brother Prince Nayef. Salman was crowned on 23 January 2015 following the death of his elder brother, King Abdullah.

Early life
King Salman was born on 31 December 1935 and is one of the legendary Sudairi seven; a powerful alliance of seven full brothers within the House of Saud.

Salman was educated at the Princes’ School in the Saudi capital city of Riyadh, a school established specifically to provide education to Saudi Princes by Ibn Saud, his father. There he studied religion and modern sciences. The education provided formed the foundation of his future career as a national leader.

Governor of Riyadh
Young Salman

At the tender age of 19 Salman was appointed as the Deputy Governor of the Riyadh Province in 1954. An appointment that lasted just one year but provided him a glimpse into the country’s political system and established him as a leader.

The young Prince was appointed as the Governor of Riyadh on 4 February 1963. A tenure that lasted for forty-eight years. During his appointment he contributed to the development of Riyadh into a major urban metropolis of economic prosperity and social development. His modern outlook and western connections allowed him to develop tourism in the city and attract foreign investment.

The injection of foreign capital and revenues generated from the developing tourism trade allowed the city to undertake infrastructural advances such as the modernisation of the education system and healthcare. In describing Riyadh he said, “Every village or town in the Riyadh Region is dear to me, and holds a special place in my heart. I witnessed every step taken by the city of Riyadh, and for this reason it is difficult for me to think about being far away from Riyadh.”

During his five decades tenure as Riyadh governor, gained mastery of the skill of delegation with regard political responsibility; managing the delicate balance of clerical, tribal, and princely interests when determine Saudi policy.

On 5 November 2011 Salman was appointed as both Second Deputy Prime Minister and Minister of Defence. His position as Governor of Riyadh was reassigned to Prince Sattam bin Abdulaziz. Prince Salman was also named as a member of the National Security Council following his appointment.

Crown Prince
Former King Abdullah and the then Crown Prince Salman

\

On 18 June 2012, Salman was appointed Crown Prince and also First deputy prime minister. Appointment as crown prince and deputy prime minister was considered to be a signal that King Abdullah’s conservative reforms were likely to remain. Salman focused mainly on economic improvement rather than political change.
King of Saudi Arabia

King Salman Custodian of the Two Holy Mosques
On 23 January 2015, aged 79, Salman was crowned King.

The newly appointed King Salman issued the statement “His Highness Salman bin Abdulaziz Al Saud and all members of the family and the nation mourn Custodian of the Two Holy Mosques King Abdullah bin Abdulaziz, who passed away at exactly 1am this morning.” He appointed Prince Muqrin as the Crown Prince.

Among the first things King Salman and his son did, was to streamline governmental structure with the intention of developing a versatile and dynamic government. All of the eleven Saudi secretariats, established by the former king, were abolished and reconstituted as only two; the Council of Political and Security Affairs (CPSA), lead by Deputy Crown prince Mohammed bin Nayef, and the Council for Economic and Development Affairs (CEDA), lead by the Secretary General of the royal Court Prince Mohammad bin Salman. Both Princes were given free reign to completely restructure the government.

February 2015 saw the calculation of the king’s post-coronation giveaway would cost on excess of $32 billion. Within such generous donations included grants to professional associations, literary and sports clubs; infrastructure investments in water and electricity; and bonuses worth two months of salary to government employees, soldiers, pensioners and students on government stipends both home and abroad.

In a later reshuffle to the cabinet, King Salman appointed Mohammed bin Nayef as Crown Prince, and his son Mohammed as the Deputy Crown Prince. The Princes attended in President Obama’s Camp David summit in May 2015 as representatives of the King, as the latter was unable to attend due to domestic engagements.

Personal life of King Salman
King Salman married three times. First to Sultana bint Turki Al Sudairi, who died in July 2011. She was a daughter of Salman’s uncle, Turki bin Ahmad Al Sudairi, a former governor of the Asir Province. Sultana Al Sudairi supported the Prince Fahd bin Salman Charitable Society and other charitable organizations in Saudi Arabia.

Both the Kings two eldest sons, Prince Fahd bin Salman and Prince Ahmad bin Salman, died of heart conditions, in 2001 and 2002 respectively. His son, Prince Sultan bin Salman became the first person of royal ancestry, Arab and Muslim to ever fly in outer space. The Prince flew aboard the Space Shuttle Discovery [STS-51-G] in June 1985; a notable achievement in the history of the Kingdom. He now presides as the chairman of the Saudi Commission for Tourism & Antiquities. Prince Abdulaziz bin Salman has been the deputy minister of oil and Prince Faisal bin Salman is the governor of Madinah.

From his second marriage to Sarah bint Faisal Al Subai’ai the King fathered Prince Saud. From his third marriage with Fahda bint Falah bin Sultan Al Hithalayn came Prince Mohammed, Prince Turki, Prince Khalid, Prince Nayif, Prince Bandar and Prince Rakan.

King Salman’s Health Issues
Questions have been raised about the health and ability of King Salman. Regarding the King’s health, Simon Henderson, an authority on Saudi Arabia at the Washington Institute for Near East Policy, stated that “He can perform quite well for a few minutes, but then he gets muddled and goes off message”.

In response to an article in the Washington Post that questioned the King’s mental function, the Royal Court of Saudi Arabia, through its lawyers, asserted that King Salman is “most certainly not suffering from dementia or any other kind of mental impairment.”

Bloomberg’s Editor-in-Chief John Micklethwait and five other Bloomberg journalists spent five hours talking to Saudi Deputy Crown Prince Mohammed bin Salman in his palace compound in Riyadh. In the wide-ranging interview, Prince Mohammed discussed selling shares of Saudi Aramco, the National Transformation Program, energy markets and U.S.-Saudi relations.

Below is a full transcript of that interview.

Bloomberg: The National Transformation Plan, when do you expect that to appear and what do you expect to be in it?

Prince Mohammed: We will first launch the vision for the Kingdom of Saudi Arabia within a month under which there will be a number of programs, one of which is the National Transformation Program.

Bloomberg: Could you perhaps tell us a little bit about the role of the Public Investment Fund and the privatization. What structure will it come under the PIF?

Prince Mohammed: The Public Investment Fund is one of the programs that will fall under the vision of the kingdom. It will be launched after the National Transformation Program. We aim to increase the size of the Public Investment Fund by restructuring the funds, and some of the companies and assets owned by the fund today. We believe there’s a great opportunity to increase profitability through introducing new assets, most important of which are Aramco and some huge real estate assets.

Bloomberg: Would Sabic come into the PIF as well?

Prince Mohammed: Saudi Arabia, through PIF, owns the majority of Sabic shares, no less than 70 percent of it.

Aramco IPO

Bloomberg: In terms of looking at Saudi Aramco, just to deal with that, you would hope to have it privatized or have its shares sold next year, in 2017?

Prince Mohammed: I’m trying to push for it to be in 2017. Aramco will greatly benefit, not only the fund, but also the Saudi economy as a whole. By simply transferring the shares of Saudi Aramco to PIF will make PIF the largest fund on Earth. Aramco has other benefits to the economy. Many were saying that the idea of IPOing Aramco was just an attempt to get liquidity to cover Saudi financial needs, but that’s far from the truth. The objective is to diversify income. This is the main objective. Therefore, IPOing Aramco and transferring its shares to PIF will technically make investments the source of Saudi government revenue, not oil. However, investments are mostly in oil. What is left now is to diversify investments. So within 20 years, we will be an economy or state that doesn’t depend mainly on oil, whether from profits of the PIF or other sources of income that we target. So this is one of the benefits of listing Aramco, other than the benefit to the Saudi market, the benefit to the Saudi economy in general and the benefit to the continuity of Aramco and its growth.

Bloomberg: Your plan is to list Saudi Aramco in Saudi and to make it open to foreign investors?

Prince Mohammed: There’s no doubt about that.

Bloomberg: And your plan is for Saudi Aramco as a whole, not just to list the refineries?

Prince Mohammed: The mother company will be offered to the public as well as a number of its subsidiaries. We will also announce Aramco’s new strategy and will transform it from an oil and gas company to an energy/industrial company.
Bloomberg: Can you give us some idea of the size? Will the size of these new assets, the industrial and the downstream bits of Aramco, will that be as big as the upstream production bits?

Prince Mohammed: We’re targeting many projects. Most important is building the first solar energy plant in Saudi Arabia. Aramco is now the biggest company in the world and it has the capability of controlling the shape of energy in the future and we want to venture into that from today. Also, we want to develop the petrochemicals market that depends on oil and the services provided by some of the oil derivatives as well as some of the industries that we might create given the size of Aramco. For example, we could create a huge construction company under Aramco that will also be offered to the public and that services projects other than Aramco’s projects in Saudi. So all these projects that we announce will be how we transform Aramco from an oil and gas company to an industrial and an energy company.

Bloomberg: Would you put the downstream assets of Sabic with those of Aramco, including things like petrochemicals? Is that part of the dream to put those together?
Prince Mohammed: Sabic and Aramco are two independent companies, but both will have a majority ownership by PIF. We as owners, it’s important to us not to have conflict between our companies. There was a conflict between the two companies that we resolved over the past few months. This will increase the profitability of both Aramco and Sabic.

Bloomberg: Is your aim for the refineries to build particularly in Asia or are you looking elsewhere?

SLMC PARTY

 

Sri Lanka Muslim Congress’ Rise to Power

Andreas Johansson, Ph.D. candidate, History and Anthropology of Religions

Out  of  the  total  population  of  Sri  Lanka,  the  Muslim  community  constitutes  about  8%,  while  the 77        Buddhist majority makes up 69,1%. Still, the Sri Lanka Muslim Congress, a Muslim political party, has been a significant player in the Sri Lankan political arena since the early 1990s. This article explores how they managed to gain support as quickly as they did, from the early 1980s to the present, and how they were able to become one of the most important minority political parties in the country. In order to understand  the  empirical  data  presented  here,  the  reader  first  needs  a  brief  introduction  to  the  most important recent events in the country’s Muslim community.

During the 1970s, the Muslim community consolidated its group identity in many ways. This change was influenced by several factors, related to for instance educational reforms, business development, economic prosperity, and the international Islamic revival. While the educational reform was successful for Sri Lankan Muslims, the Government of Sri Lanka’s (GoSL) relations with Tamil groups worsened; the latter group perceived the GoSL as favoring Muslims over Tamils. Rage grew within some Tamil youth groups, leading to major conflicts in the 70s. The 1983 riots between Tamils and Sinhalese changed the nature of the conflict between the Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) and GoSL from a secessionist campaign to civil war. However, the Muslim question was not a major reason underlying the conflict; in fact, the Indo-Lanka accord (a peace agreement signed in 1987, which among other things proposed the merger of the north and east provinces) makes no mention of the community.

Sri Lankan Muslims, most of whom did not participate in the conflict, developed business interests in trade and commerce, primarily after the lifting of heavy restrictions on international trading by the GoSL in 1977. The increased number of educated Muslims and their rising economic status strengthened the shared Muslim identity in the country. A Muslim middle class began to emerge in south-west Sri Lanka. The Islamic revival that reached the island in the 70s, which was introduced mainly by missionary, or so called da’wa, groups, such as Jamaat-e-Islami and Tablighi Jamaat, played an important role in the rising number of mosques and Muslim schools on the island.

 
THE CHANGE IN MUSLIM POLITICS AND THE DEVELOPMEENT  OF SRI LANKA MUSLIM CONGRESS

Sri Lankan Muslims began organizing in political movements in the 1970s and 80s. Two of the biggest Muslim organizations in this development were the Sri Lanka Muslim Congress (SLMC) and the Muslim United Liberation Front (MULF). The SLMC began as a social movement in 1981, and became a political party in 1986. However, due to lacking organization, they were not recognized as such by the election commission until 1988. The leader of the SLMC, the late Muhammad H.M. Ashraff, did not believe that the Tamil struggle for an independent state was an issue for Muslims. MULF, on the other hand, joined the Tamil United Liberation Front (TULF) and supported their politics. Ultimately, it was the SLMC that was the more successful of the two organizations, and MULF chose to merge with it in 1996.

Around the time of the SLMC’s foundation, a number of conflicts between Muslims and Tamils played out. The SLMC’s success led to violence between the LTTE and Muslim groups, especially manifesting in riots during the late 80s. The Muslim-Tamil riots reached a critical point in 1990 when, for reasons that are not entirely clear, approximately 100.000 Muslims were forced to leave their homes by the LTTE. Some of these Internally Displaced Persons have returned to their homes, while some still live in livelihood camps in other parts of the country.

Initially, the SLMC focused on questions pertaining to Muslims in the eastern parts of the country. The conflict strengthened Muslim identity and the SLMC rapidly gained support and won 29 seats in the provincial elections and four seats in the parliamentary elections in 1988. During the 1989-1992 period, the Sri Lankan parliament was dominated by the United National Party (UNP), which held a majority of over 50%. The SLMC supported the UNP, and Ahsraff received the Portfolio of Minister of Port Development, Rehabilitation and Reconstruction.

There are basically three lines of thought regarding the SLMC’s success and how it was affected by the increasing separation between Sri Lankan Muslims and other ethnic groups in the country, which focus on the GoSL/Tamil Tigers conflict, the SLMC as a regional party, and minority politics, respectively.

THE CONFLICT AS A FACTOR

The fact that the Muslim community had not taken part in the conflict between the Sinhalese and Tamils often attributed to them constituting a third party. Few Muslims felt the urge to fight alongside the LTTE; although they shared Tamil as a language and were discriminated in the educational sector in the 1970-80s, they did not feel a connection with the Tamils. According to Devanesan Nesiah, Muslims constitute their own community, referring to themselves as Muslims even though they represent different ethnicities and languages. Consequently, when the conflict between the LTTE and GoSL escalated into violence in 1983 the majority of Muslims did not participate.
 
Prior to 1983, Sri Lankan Muslims and Tamils shared several things. Besides having a common language, there was also a religious connection. The Tamil language can be found among both the Muslim and Hindu populations, but even though there was a divide between religious practices they shared religious temples and festivals. Before the outbreak of conflict there was relative ethnic harmony; some researchers have even concluded that Muslims and Hindu Tamils lived together and shared rituals. After 1983, this led to a Tamil-Muslim conflict and social change in the east. Because of the conflict, Muslims generally felt a need to separate themselves from Tamils and not get involved in the armed conflict. The Tamil-Muslim relationship worsened in the early 1990s when the LTTE evicted thousands of Muslim from the north. The educational sector, for instance, used to have Tamil teachers, but these were replaced to a certain extent with the coming of Muslim schools.

 The conflict served as the basis for a reactive politico-cultural ideology, which fostered the construction and development along lines similar to those of Sinhala and Tamil ethno-nationalistic ideologies. Sri Lankan Muslims are basically a heterogeneous community like other ethnic communities, although there is a growing homogenizing tendency among Muslims, of which the SLMC is a good example. This is explained as a global consequence of the wide-spread Islamization of the 1970s. Organizations like Jamaat  e-Islami and Tabligh Jamaat, which are regarded as having had a great impact on Islamization processes over the past few decades, are seen as important factors in similar developments in Sri Lanka. The SLMC is not, however, without its internal diversity or confrontations, especially evident between members from the southern and the eastern parts of the country.
 

The Islamization of Sri Lanka can be seen through a number of manifestations. Notably the number of mosques and sharia schools built has increased, and Muslim women have taken to wear hijab in increasing numbers since the 1980s, where few had done so before. This signals an ideology of ethnic identity with roots in a particular sociopolitical condition of both local and global character, which activates and intensifies ethnic tensions in plural societies.

The conflict had an effect of shaping ethnic identities in economic and political spheres, considerably affecting and transforming the Muslim community as a third party. Muslims were removed from government jobs and started their own companies. The middle class, in the context of ethnic competition, developed into a political force whose demand for “Muslim rights” and Muslim development, both in their substance and in the rationale behind them, conflicted with the conciliatory strategies and rhetoric of earlier Muslim elites working in the Sinhalese parties. The sentiment of “Muslim rights” and the invigorated Muslim religious identity are both indirect creations of the ethnic conflict, from the basis of what we can call “a composite of Islamic identity.” This composite embraces not only a desire for the promotion and protection of Muslim cultural and religious life, but also envelopes a passion for socio-economic advancement and social recognition. This explains the SLMC’s successes in elections during the 1990s. Though the SLMC was a party that concentrated on the Muslim situation in the east, they were supported by middle class Muslims in the south-west.

His Excellency Maithripala Sirisena


Minister of Defence
Minister of Mahaweli Development and Environment
Minister of National Integration & Reconciliation

Hon. Ranil Wickremasinghe
Minister of National Policies and Economic Affairs
Hon. John Amarathunga
Minister of Tourism Development and Christian Religious Affairs
Minister of Lands
Hon. Gamini Jayawickrema Perera
Minister of Sustainable Development and Wildlife
Hon. Nimal Siripala de Silva
Minister of Transport and Civil Aviation
Hon. Mangala Samaraweera
Minister of Foreign Affairs
Hon. S.B. Dissanayake
Minister of Social Empowerment and Welfare
Hon. W.D.J. Seneviratne
Minister of Labour and Trade Union Relations
Hon. Lakshman Kiriella
Minister of Higher Education and Highways
Hon. (Dr.) Sarath Amunugama
Minister of Special Assignments
Hon. Rauff Hakeem
Minister of City Planning and Water Supply 


Hon. Anura Priyadharshana Yapa
Minister of Disaster Management
Hon. Susil Premajayantha
Minister of Science, Technology and Research
Hon. (Dr.) Rajitha Senaratne
Minister of Health, Nutrition and Indigenous Medicine
Hon. Ravi Karunanayake
Minister of Finance
Hon. Mahinda Samarasinghe
Minister of Skills Development and Vocational Training
Hon. Vajira Abeywardena
Minister of Home Affairs
Hon. S.B. Navinne
Minister of Internal Affairs, Wayamba Development and Cultural Affairs
Hon. Rishad Bathiudeen
Minister of Industry and Commerce

Hon. Patali Champika Ranawaka
Minister of Megapolis and Western Development
Hon. Mahinda Amaraweera
Minister of Fisheries and Aquatic Resources Development
Hon. Navin Dissanayake
Minister of Plantation Industries
Hon. Ranjith Siyambalapitiya
Minister of Power and Renewable Energy
Hon. Duminda Dissanayake
Minister of Agriculture
Hon. Vijith Vijayamuni Zoysa
Minister of Irrigation and Water Resources Management
Hon. (Dr.) Wijayadasa Rajapaksa
Minister of Buddha Sasana
Minister of Justice
Hon. P. Harison
Minister of Rural Economy

Hon. Kabir Hashim
Minister of Public Enterprises Development

Hon. Ranjith Madduma Bandara
Minister of Public Administration and Management
Hon. Gayantha Karunathilaka
Minister of Parliamentary Reforms and Mass Media
Hon. Sajith Premadasa
Minister of Housing and Construction
Hon. Arjuna Ranatunga
Minister of Ports and Shipping
Hon. U. Palani Digambaram
Minister of Hill Country New Villages, Infrastructure and Community Development
Hon. (Mrs.) Chandrani Bandara
Minister of Women and Child Affairs
Hon. (Mrs.) Thalatha Atukorala
Minister of Foreign Employment
Hon. Akila Viraj Kariyawasam
Minister of Education
Hon. M.H.A. Haleem
Minister of Posts, Postal Services and Muslim Religious Affairs

Hon. Faiszer Musthapha
Minister of Provincial Councils and Local Government


Hon. D.M. Swaminathan
Minister of Prison Reforms, Rehabilitation, Resettlement and Hindu Religious Affairs
Hon. Chandima Weerakkody
Minister of Petroleum Resources Development
Hon. Dayasiri Jayasekara
Minister of Sports
Hon. Sagala Ratnayake
Minister of Law & Order and Southern Development
Hon. Harin Fernando
Minister of Telecommunication and Digital Infrastructure
Hon. Mano Ganesan
Minister of National Co-existence Dialogue and Official Languages
Hon. Daya Gamage
Minister of Primary Industries
Hon. Malik Samarawickrema
Minister of Development Strategies and International Trade
Field Marshal Hon. Sarath Fonseka
Minister of Regional Development
Qiblat teamwork meeting with Hon Ruff Hakeem the Leader of SLMC at Parliament Building

THE SLMC AS A REGIONAL PARTY

There is research that points out that the SLMC amplified the Muslim voice in Sri Lanka, though not to the point of successfully unifying the Muslim community. Muslim politics before the SLMC was not based on the Koran, but rather had a regional base. For example, the issues of Muslims in the east were handled separately, while the SLMC was viewed a Muslim party for the east.

The argument here proposes three levels on which SLMC became a successful political party. On the local level, the SLMC made it clear that it was a party for the Muslims on the east side of the island, and wanted to lift the problems of the poor Muslims in the eastern areas. The focus on the development of education for Muslims in the east is an important reason for the support of the SLMC. People became aware of their situation and grew more politically active in the 1980s. This realization combined with the situation on the national level in the 80s, when the conflict began and the Muslim community was affected by the civil war. The SLMC argued that there was an urgent need to focus on Muslim security because of the war. The ethnic conflict forced the Muslims to organize themselves politically. When the Indo-Lanka Accord, a peace agreement between the Government of Sri Lanka, Liberation Tigers of Tamil Eleam and India, was signed in 1987, the Muslim community was completely neglected, bringing the Muslim vote to the SLMC. The third and final level is the international level; as already mentioned the global trend of Islamic revivalism developing in the 1970s and onward significantly affected Sri Lankan Muslim politics.
Analyses of the voting statistics from eastern Sri Lanka in the 1980 election show a clear majority of Muslim votes for the SLMC. The party constantly worked to make sure that the Muslim voice in the east was heard. The statistics also show that it is likely that voters will turn their back on the SLMC if the party were to leave their regional base and attempt to become a national party. The Muslims on the east coast are very poor compared to their west-coast coreligionists and so have different political interests.

MINORITY POLITICS

Tamils had dominated minority politics in Sri Lanka for decades. This changed in 1986 when the SLMC became a political party and began gaining supporters and then votes. Muslims had tended to work within major Sinhalese parties like the UNP and the Sri Lanka Freedom Party (SLFP). When civil war broke out in 1983, there were a lot of clashes between all three ethnic groups. Muslims, especially in the east, felt left out from the big Sinhalese parties. The creation of the SLMC was a means of distancing themselves from both Sinhalese and Tamils.

The SLMC’s formation was in part due to Muslims feeling that they wanted to distance themselves from fighting Tamil groups. However, the SLMC took a clear stand in their ethnic agenda and joined forces in parliament with the major Sinhalese parties. This collaboration has, over the years, afforded the SLMC some influence in the government. In 2001, the SLMC further distanced itself from the Tamils because of Tamil-Muslim conflicts in the east and north, making it a typical minority party.

Even though the Muslims of Sri Lanka constitute only 8% of the population, they are represented in almost all electoral constituencies. Due to this geographical distribution they have become a powerful factor in deciding the political fortunes of the major parties like the United National Party and Sri Lanka Freedom Party.

The SLMC’s emergence was perceived as a Muslim attempt to assert their identity, and it did challenge and change the conventional Muslim leadership. The center of Muslim po tics shifted from Colombo and the south to the rural east, leading to a dramatic change in the balance of Muslim politics. The SLMC encouraged Muslim nationalism through religion, where other ethnic communities have emphasized language. The political strategy and pragmatism of the SLMC leaders played a vital role in securing a place for the party in national politics.

 

Clashes between Muslims and Tamils in the early years of the 90s are important for an understanding of why the SLMC was so successful. They led to growing tensions between the two communities and consequently the SLMC emerged as a protector of the rights of Muslims. Later on, the SLMC demanded a separate Muslim provincial council in the south-eastern province, a demand that can be identified as a manifestation of Muslim nationalism in Sri Lanka. Currently, the Muslim community faces the challenge of seizing the moment, as it were, of sorting out all internal differences, and of bringing about unity among the SLMC’s membership.

CONCLUSION

A couple of variables can help clarify the SLMC’s success in elections, and I believe that their achievements to date can be explained as a hodgepodge of the analyses discussed above. The idea that the conflict between the GoSL and the LTTE served as a catalyst for the formation of a Muslim political party is in my view correct. It may also explain the fact that since 1989 the SLMC has gained a large enough following to maintain a continuous presence in Sri Lankan parliament. This is, as I see it, the main reason why they have become so successful. In significant respects the Muslim community was affected by the conflict, even though they were not directly involved in the fighting.

Another interesting factor is the theory of the Islamization of the Muslim world, which I see as a valid observation in relation to the SLMC’s success, though only as a minor part of the explanation as to why. The argument that the SLMC should be regarded as a regional party is in my opinion wrong, even though they have often put forward special demands for the political situation in the eastern province. In my Master’s thesis I analyzed the SLMC’s organization and parliament speeches, in which one can clearly see that the party is nationally organized and that their parliamentary politics is clearly concerned with the entire Sri Lankan Muslim population. Therefore, I would rather label their politics “minority politics.” This, combined with the conflict, is the main reason why they were doing so well in the elections.

In the latest parliament elections, which took place in 2009, the SLMC parliamentary candidates ran under the UNP flag with the slogan “We are all Sri Lankans.” In parliament, the UNP and SLMC were in opposition, until the SLMC crossed over to the government (headed by the Sri Lanka Freedom Party) in early 2011.

 
This move, I believe, could be the beginning of the end for the SLMC. In its aftermath, other Muslim parties have emerged, claiming to be the true voice of the Muslim people. The war between the GoSL and the LTTE officially ended in 2009, with the defeat of the Tamil Tigers. In the new, post-conflict, context, the SLMC needs to have a clear agenda and get back to the politics that made them successful in the first place, and run for election once more as an independent party, if they hope to remain a factor in Sri Lankan politics.

SELECTED SOURCES

Ameerdeen, Vellaithamby. 2006. Ethnic Politics of Muslims in Sri Lanka. Center for Minority Studies, Kandy: Kribs Printers.

De Silva Kingsley M. 2005. A History of Sri Lanka. Penguin Books, India: New Delhi
Hasbullah, S.H. 2004. “Justice for the Dispossessed: The case of A Forgotten Minority in Sri Lanka’s Ethnic Conflict” i Sri Lankan Society in an Era of Globalization, Hisbullah, S.H. & Barrie M. Morrison. Sage Publications: New Delhi.

Ismail, Mohamed, Rameez Abdullah, Mohamed Fazil. 2004. “Muslim Perspective from the East” i Dealing with Diversity, Freks George & Bart Klem (red.). Netherlands Institute of International Relations: The Hague.

Knoerzer, Shari. 1998. “Transformation of Muslim Political identity” i Culture and politics of Identity in Sri Lanka, Tiruchelcam, Mithran & C.S. Dattathreya (red.). International Center for Ethnic Studies: Colombo.
Nesiah, Devanesan. 2006. “Sri Lankan Nationalism, Ethnic Identity and Community” i Sri Lanka: Peace whiteout Process, S.D. Muni (red). Observer Research Foundation: New Delhi.
O’Sullivan, Meghan. 1999- “Conflict as a Catalyst: The Changing Politics of the Sri Lankan Muslims” i Conflict and Community in Contemporary Sri Lanka, Gamas, Siri & I.B. Watson (red.). Sage Publications: New Delhi.
Ummat Islam di Sri Lanka

Walaupun minoritas tetapi Ummat Islam Sri Lanka mempunyai andil besar didalam membangun tanah airnya Sir Lanka dimana mayoritas penduduknya beragama Budha serta Hindu dan terdapat banyak yang beragama Nasrani.

Sebagai minoritas, Ummat islam Sri Lanka tidak saja mempunyai kebebasan penuh didalam menjalakan kehidupan beragamanya, tetapi juga meruapakan Warga Negara Sri Lanka yang sangat kuta peranannya dalam menopang roda perekonomian Sri Lanka, karena sebagian besar dari Ummat Islam Sri Lanka sangat aktif dalam dunia business, baik besar, menengah ataupun kecil.

Tidak hanya dalam dunia usaha, Ummat Islam juga mempunyai aktifitas politik yang cukup kuat jika dibandingkan dengan jumlahnya yang hanya 10 – 12%. Bayangkan dalam Pemerintahan saat ini Ummat Islam mampu menempatkan 6 orang Menteri dan 2 orang Wakil Menteri, antara lain :

  1. Hon. Rauff Hakeemm,
  2. Hon Rishad Batheudden
  3. ​Hon MHA Haleem
  4. Hon HMA Fowzie
  5. Hon Kabir Hasyim
  6. Hon F Musthopha
  7. Hon Cassim, Vice Minister
  8. ​Hon Ameer Ali, Vice Minister

Selain menempatkan beberapa Menteri tersebut diatas, Ummat islam Sri Lanka juga mempunyai sederet nama nama sebagai Anggota Parlemen (termasuk ke 8 nama tersebut diatas) , dimana Anggota Parlemen termuda Sri Lanka adalah juga seorang Muslim (kami bertemu dengan beliau di Gedung Parlemen Sri Lanka), para anggota Parlemen beragama islam tersebut tidak saja mewakili SLMC tetapi juga Partai yang lain, yakni UNP ( Hon Kabir Hasyim sebagai Sekjend) dan UPFA.

​Tidak hanya di politik dan Pemerintahan, Ummat Islam pun sangat handal dalam business, sehingga masuk dalam 10 orang terkaya di Sir Lanka, salah satunya adalah Mr. Muzaffar Ali Yaseen Raja Textiles Sri Lanka. Sementara dalam dunia olah raga pun Ummat Islam telah malihirkan putera puteri terbaiknya.

Diantara 2,5 juta Penduduk Sri Lanka yang beragama islam, terdapat kurang lebih 50,000 Ummat islam keturunan Malayu (Jawa – Makasar), seperti saudara sauadara Muslim lainnya mereka pun mempunyai andil besar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Sri Lanka.

Joko widodo
Presiden Indonesia ke-7

Ir. H. Joko Widodo (O Jawa: Jaka Widada, Jawa Latin: Jåkå Widådå, Hanacaraka) atau yang lebih akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 55 tahun) adalah Presiden ke-7 Indonesia yang mulai menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012sampai dengan 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur. Sebelumnya, dia adalah Wali Kota Surakarta (Solo), sejak 28 Juli 2005 sampai dengan 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun menjalani periode keduanya menjadi Wali Kota Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).[5]

Joko Widodo berasal dari keluarga sederhana. Bahkan, rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali, ketika dia masih kecil,[6] tapi ia mampu menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Setelah lulus, dia menekuni profesinya sebagai pengusaha mebel.[6] Karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.[7] Namanya mulai dikenal setelah dianggap berhasil mengubah wajah Kota Surakarta menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.[8] Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangi Pilkada Jakarta 2012. Kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin yang “muda” dan “bersih”, meskipun umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.[9]

Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya terus melambung dan menjadi sorotan media.[10][11] Akibatnya, muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[12]Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan, nama Jokowi terus unggul.[13] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan calon presiden dari PDI Perjuangansampai setelah pemilihan umum legislatif 9 April 2014.[14] Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi menerima mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden, tiga minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum kampanye.[15]

Masa kecil dan keluarga

Joko Widodo bersama ibunya, Sudjiatmi Notomihardjo (kanan), dan adik-adiknya di ‘Rumah Saya’, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis, 20 September 2012 pada saat pencalonan gubernur DKI Jakarta.

Joko Widodo lahir dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudjiatmi dan merupakan anak sulung dan putra satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati[16]. Ia sebenarnya memiliki seorang adik laki-laki bernama Joko Lukito, namun meninggal saat persalinan. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono.[17] Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali.[18] Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 112 Tirtoyoso yang dikenal sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah.[19]

Dengan kesulitan hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan sehari-hari. Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun[6][20]. Jokowi kecil telah mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. Penggusuran yang dialaminya sebanyak tiga kali pada masa kecil mempengaruhi cara berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga.[21]

Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta.[22] Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta.[23]

Jokowi menikah dengan Iriana di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep (1995).


Masa kuliah dan berwirausaha

Dengan kemampuan akademis yang dimiliki, ia diterima di Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu, pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”.

Setelah lulus pada 1985, ia bekerja di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah. Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di usaha milik Pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun 1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu, yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar. Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30 juta dari Ibunya.[24]

Usaha ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya panggilan yang populer hingga kini, “Jokowi”. Dengan kejujuran dan kerja kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota yang bersahabat untuk penghuninya yaitu daerah Surakarta.[20]

Kiprah Politik
Selebaran kampanye Jokowi untuk menjadi Wali Kota Surakarta pada tahun 2005.

Wali Kota Surakarta
[!] Artikel utama untuk bagian ini adalah: Karier Joko Widodo sebagai Wali Kota Surakarta

Pada pilkada kota Solo pada tahun 2005, Jokowi diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk maju sebagai calon wali kota Surakarta. Ia berhasil memenangkan pemilihan tersebut dengan persentase suara sebesar 36,62%.[7] Setelah terpilih, dengan berbagai pengalaman pada masa muda, ia mengembangkan Solo yang sebelumnya buruk penataannya dan menghadapi berbagai penolakan masyarakat untuk ditertibkan. Di bawah kepemimpinannya, Solo mengalami perubahan dan menjadi kajian di universitas dalam dan luar negeri.[8] Salah satunya adalah kemampuan komunikasi politik Jokowi yang berbeda dengan kebanyakan gaya komunikasi politik pemimpin lain pada masa itu, yang menjadi kajian riset mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia.[25]
Di bawah kepemimpinannya, bus Batik Solo Trans diperkenalkan,[26] berbagai kawasan seperti Jalan Slamet Riyadi dan Ngarsopuro diremajakan,[27] dan Solo menjadi tuan rumah berbagai acara internasional.[27] Selain itu, Jokowi juga dikenal akan pendekatannya dalam merelokasi pedagang kaki lima yang “memanusiakan manusia”.[28] Berkat pencapaiannya ini, pada tahun 2010 ia terpilih lagi sebagai Wali Kota Surakarta dengan suara melebihi 90%.[29] Kemudian, pada tahun 2012, ia dicalonkan oleh PDI-P sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.[5]

Gubernur DKI Jakarta[sunting | sunting sumber]Suasana di posko pemenangan Jokowi di Jalan Borobudur 22.
Lihat pula: Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012

Pilkada 2012 putaran I

Jokowi diminta secara pribadi oleh Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta[30] pada Pilgub DKI tahun 2012. Karena merupakan kader PDI Perjuangan, maka Jusuf Kalla meminta dukungan dari Megawati Soekarnoputri, yang awalnya terlihat masih ragu. Sementara itu Prabowo Subianto juga melobi PDI Perjuangan agar bersedia mendukung Jokowi sebagai calon gubernur karena membutuhkan 9 kursi lagi untuk bisa mengajukan Calon Gubernur.[31] Pada saat itu, PDI Perjuangan hampir memilih untuk mendukung Fauzi Bowo dan Jokowi sendiri hampir menolak dicalonkan.[32] Sebagai wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama yang saat itu menjadi anggota DPR dicalonkan mendampingi Jokowi dengan pindah ke Gerindra karena Golkar telah sepakat mendukung Alex Noerdin sebagai Calon Gubernur.[33]
Pasangan ini awalnya tidak diunggulkan. Hal ini terlihat dari klaim calon pertama yang diperkuat oleh Lingkaran Survei Indonesia bahwa pasangan Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli akan memenangkan pilkada dalam 1 putaran.[34] Selain itu, PKS yang meraup lebih dari 42 persen suara untuk Adang Daradjatun di pilkada 2007 juga mengusung Hidayat Nur Wahid yang sudah dikenal rakyat sebagai Ketua MPR RI periode 2004-2009. Dibandingkan dengan partai lainnya, PDIP dan Gerindra hanya mendapat masing-masing hanya 11 dan 6 kursi dari total 94 kursi, jika dibandingkan dengan 32 kursi milik Partai Demokrat untuk Fauzi Bowo, serta 18 Kursi milik PKS untuk Hidayat Nur Wahid.[35] Namun LP3ES sudah memprediksi bahwa Jokowi dan Fauzi Bowo akan bertemu di putaran dua.[36]

Hitung cepat yang dilakukan sejumlah lembaga survei pada hari pemilihan, 11 Juli 2012 dan sehari setelah itu, memperlihatkan Jokowi memimpin, dengan Fauzi Bowo di posisi kedua.[37] Pasangan ini berbalik diunggulkan memenangi pemilukada DKI 2012 karena kedekatan Jokowi dengan Hidayat Nur Wahid saat pilkada Wali Kota Solo 2010[38] serta pendukung Faisal Basri dan Alex Noerdin dari hasil survei cenderung beralih kepadanya.[39]

Pilkada 2012 putaran II

Selebaran kampanye Jokowi dan Basuki selama pilkada.

Jokowi berusaha menghubungi dan mengunjungi seluruh calon,[40] termasuk Fauzi Bowo,[41] namun hanya berhasil bersilaturahmi dengan Hidayat Nur Wahid[42] dan memunculkan spekulasi adanya koalisi di putaran kedua.[43] Setelahnya, Fauzi Bowo juga bertemu dengan Hidayat Nur Wahid.

Namun keadaan berbalik setelah partai-partai pendukung calon lainnya di putaran pertama malah menyatakan dukungan kepada Fauzi Bowo.[44] Hubungan Jokowi dengan PKS juga memburuk dengan adanya tudingan bahwa tim sukses Jokowi memunculkan isu mahar politik Rp50 miliar.[45] PKS meminta isu ini dihentikan,[46] sementara tim sukses Jokowi menolak tudingan menyebutkan angka imbalan tersebut.[47] Kondisi kehilangan potensi dukungan dari partai-partai besar diklaim Jokowi sebagai fenomena “Koalisi Rakyat melawan Koalisi Partai”.[48] Klaim ini dibantah pihak Partai Demokrat karena PDI Perjuangan dan Gerindra tetap merupakan partai politik yang mendukung Jokowi, tidak seperti Faisal Basri dan Hendrardji yang merupakan calon independen.[49] Jokowi akhirnya mendapat dukungan dari tokoh-tokoh penting seperti Misbakhun dari PKS,[50] Jusuf Kalla dari Partai Golkar,[51] Indra J Piliang dari Partai Golkar,[52] serta Romo Heri yang merupakan adik ipar Fauzi Bowo.[53]

Pertarungan politik juga merambah ke dunia media sosial dengan peluncuran Jasmev,[54] pembentukan media center,[55] serta pemanfaatan media baru dalam kampanye politik seperti Youtube.[56] Pihak Fauzi Bowo menyatakan juga ikut turun ke media sosial, namun mengakui kelebihan tim sukses dan pendukung Jokowi di kanal ini.[57]

Putaran kedua juga diwarnai berbagai tudingan kampanye hitam, yang antara lain berkisar dalam isu SARA,[58] isu kebakaran yang disengaja,[59] korupsi,[60] dan politik transaksional.[61]

Menjelang putaran kedua, berbagai survei kembali bermunculan yang memprediksi kemenangan Jokowi, antara lain 36,74% melawan 29,47% oleh SSSG,[62] 72,48% melawan 27,52% oleh INES,[63] 45,13% melawan 37,53% dalam survei elektabilitas oleh IndoBarometer,[64] dan 45,6% melawan 44,7% oleh Lembaga Survei Indonesia.[65]

Setelah pemungutan suara putaran kedua, hasil penghitungan cepat Lembaga Survei Indonesia memperlihatkan pasangan Jokowi – Ahok sebagai pemenang dengan 53,81%. Sementara rivalnya, Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli mendapat 46,19%.[66] Hasil serupa juga diperoleh oleh Quick Count IndoBarometer 54.24% melawan 45.76%,[67] dan lima stasiun TV.[68] Perkiraan sementara oleh metode Quick Count diperkuat oleh Real Count PDI Perjuangan dengan hasil 54,02% melawan 45,98%,[69] Cyrus Network sebesar 54,72% melawan 45,25%.[70] Dan akhirnya pada 29 September 2012, KPUD DKI Jakarta menetapkan pasangan Jokowi – Ahok sebagai gubernur dan wakil gubernur DKI yang baru untuk masa bakti 2012-2017 menggantikan Fauzi Bowo – Prijanto.[71][72]

Sebelum dan sesudah Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta, ia berjanji bahwa ia akan menambah 1000 unit bus Transjakarta, lalu ia bisa dihubungi wartawan 24 jam, bahwa ia akan bekerja 1 jam di kantor dan sisanya tinjau pelayanan publik. Ia juga berkata bahwa dirinya tidak akan menggusur Pedagang Kaki Lima (PKL), dan juga akan membangun kampung susun yang bukan apartemen; lalu ia akan memperbaiki sistem pendidikan dan kesehatan, memberikan penghargaan ke semua ketua RT dan RW, dan ia juga menjanjikan akan menambah ruang publik bagi remaja DKI.[73] Pada saat terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, permasalahan mulai berdatangan, dan semenjak musim hujan melanda Jakarta dan masalah macet tidak usai, publik DKI mulai pesimis dan meragukan kemampuan Jokowi dalam mengatasi masalah ibukota.[74]

Pasca Pilkada 2012

Setelah resmi menang di perhitungan suara, Jokowi masih diterpa isu upaya menghalangi pengunduran dirinya oleh DPRD Surakarta, namun dibantah oleh DPRD.[75] Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi juga menyatakan akan turun tangan jika masalah ini terjadi,[76] karena pengangkatan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta tidak dianggap melanggar aturan mana pun jika pada saat mendaftar sebagai Calon Gubernur sudah menyatakan siap mengundurkan diri dari jabatan sebelumnya jika terpilih, dan benar-benar mengundurkan diri setelah terpilih.[77] Namun setelahnya, DPR merencanakan perubahan terhadap Undang-Undang No 34 tahun 2004, sehingga setelah Jokowi, kepala daerah yang mencalonkan diri di daerah lain, harus terlebih dahulu mengundurkan diri dari jabatannya pada saat mendaftarkan diri sebagai calon.[78]
Atas alasan administrasi terkait pengunduran diri sebagai Wali Kota Surakarta dan masa jabatan Fauzi Bowo yang belum berakhir, pelantikan Jokowi tertunda[79] dari jadwal awal 7 Oktober 2012 menjadi 15 Oktober 2012.[80] Acara pelantikan diwarnai perdebatan mengenai biaya karena adanya pernyataan Jokowi yang menginginkan biaya pelantikan yang sederhana.[81] DPRD kemudian menurunkan biaya pelantikan menjadi Rp 550 juta, dari awalnya dianggarkan Rp 1,05 miliar dalam Perubahan ABPD. Acara pelantikan juga diramaikan oleh pedagang kaki lima yang menggratiskan dagangannya.[82]
Sehari usai pelantikan, Jokowi langsung dijadwalkan melakukan kunjungan ke masyarakat.[83]

Kebijakan Selama Menjadi Gubernur
[!] Artikel utama untuk bagian ini adalah: Karier Joko Widodo sebagai Gubernur DKI Jakarta

Kebijakan Joko Widodo selama menjabat Gubernur DKI Jakarta banyak yang bersifat populis, seperti Kampung Deret, Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar. Namun beberapa juga mendatangkan keberatan masyarakat, seperti dalam perbaikan saluran air, peremajaan bus kecil, dan sterilisasi jalur busway.

Di awal menjabat, ia mendahulukan program bantuan sosial melalui Kartu Jakarta Sehat[84] dan Kartu Jakarta Pintar[85], dan setelah mendapat kendali atas APBD, menjalankan pembenahan saluran air di DKI Jakarta melalui program JEDI. Beberapa program transportasi warisan pemerintahan sebelumnya seperti 6 Ruas Tol dan Monorail terhambat. Sebaliknya, ia berkonsentrasi kepada transportasi massal MRT Jakarta, penambahan armada Transjakarta, dan peremajaan bus kecil. Ia juga mengupayakan pengambilalihan pengelolaan Sumber Daya Air melalui akuisisi Aetra dan Palyja.

Ia berperan dalam mengurangi diskriminasi dan nepotisme dalam jenjang karier Pegawai Negeri Sipil di DKI Jakarta melalui penerapan lelang jabatan. Sebagai salah satu dampaknya adalah terpilihnya pejabat dari kalangan minoritas yang mendapat penolakan masyarakat. Misalnya dalam kasus Lurah Susan.[86] Jokowi menyatakan dukungan bagi Lurah Susan.[86]

Pada masa pemerintahannya pula, DKI Jakarta mengadakan beberapa event kreatif seperti Jakarta Night Festival[87], Pesta rakyat[88], dan Festival Keraton Sedunia.[89] Ia juga memperbaiki kebersihan lingkungan di Jakarta, antara lain dengan melarang atraksi Topeng Monyet.[90]

Kepresidenan

Pergantian tampuk pimpinan pemerintahan Indonesia.

Pencalonan awal Jokowi.



Setelah terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta, popularitas Jokowi melejit berkat rekam jejaknya yang baik dan pendekatannya yang membumi dan pragmatis, seperti yang ditunjukkan melalui program “blusukan” untuk memeriksa keadaan di lapangan secara langsung.[10] Akibatnya, Jokowi merajai survei-survei calon presiden dan menyingkirkan kandidat lainnya,[13] sehingga muncul wacana untuk menjadikannya calon presiden.[12] Namun, selama berbulan-bulan wacana tersebut menjadi tidak pasti karena pencalonan Jokowi di PDIP harus disetujui oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dan ia menegaskan baru akan menentukan calon setelah pemilihan umum legislatif pada bulan April.[14]

Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Megawati akhirnya menulis langsung surat mandat kepada Jokowi untuk menjadi calon presiden, dan Jokowi mengumumkan bahwa ia bersedia dan siap melaksanakan mandat tersebut untuk maju sebagai calon presiden Republik Indonesia dalam pemilihan umum presiden Indonesia 2014.[91] Ia juga mengungkapkan kesiapannya sembari mengucap “bismillah” dan mencium bendera merah putih di rumah Si Pitung.[91] Selepas pengumuman ini, indeks IHSG melesat 152,47 poin menjadi 4.878,64,[92] sementara nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat menguat hingga angka 11,386.[93] Pencalonan Jokowi juga diperkirakan dapat mendongkrak suara PDIP hingga 30% dalam pemilu legislatif.[94] Namun, hasil hitung cepat menunjukkan bahwa suara PDIP gagal mencapai 20%.[95]

Lima hari setelah deklarasinya, pada tanggal 19 Maret 2014 Joko Widodo digugat oleh Tim Advokasi Jakarta Baru di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Ia dinilai melanggar hukum perdata karena meninggalkan jabatannya sebagai gubernur sebelum merealisasikan janji-janjinya untuk melaksanakan program kerakyatan.[96] Namun, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengkonfirmasi bahwa pencapresan Jokowi tidaklah melanggar hukum. Ia berhak maju dan akan dengan mudah mendapat izin dari Presiden tanpa harus mengundurkan diri karena sudah diatur dalam Undang Undang No 47 Tahun 2008 mengenai Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Seorang kepala daerah yang hendak maju dalam Pemilihan Presiden harus mengajukan surat permintaan izin kepada Presiden dan Gamawan Fauzi tidak merasa memiliki alasan untuk menghalanginya.[97]

Pada tanggal 19 Mei 2014, Jokowi mengumumkan bahwa Jusuf Kalla akan menjadi calon wakil presidennya.[98] Pengumuman sekaligus deklarasi tersebut berlangsung di Gedung Joeang 45 di Menteng, Jakarta.[98] Pencalonan tersebut didukung oleh koalisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai NasDem, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Hanura.[98] Pada hari yang sama, Jokowi dan Jusuf Kalla secara resmi mendaftar di Komisi Pemilihan Umum.[99]

Menjelang pemilihan umum presiden, terdapat berbagai macam kampanye hitam yang dialamatkan kepada Jokowi, seperti isu capres boneka,[100] keislaman Jokowi yang diragukan,[101] tuduhan bahwa Jokowi adalah orang Tionghoa yang merupakan putra dari Oei Hong Leong,[102] hingga klaim bahwa ia adalah antek asing dan bahkan zionis.[101]

Kebijakan[sunting | sunting sumber]Pelantikan Presiden Joko Widodo pada tahun 2014.
Presiden Joko Widodo dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono pada Sidang Istimewa Pelantikan Presiden RI 2014

Jokowi memulai masa kepresidenannya dengan meluncurkan Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Upaya ini oleh partai oposisi dianggap untuk meredam sementara kenaikan harga BBM.[103] Jokowi dikritik karena meluncurkan program yang tidak memiliki payung hukum dan melanggar tertib anggaran[104] , namun hal ini dibantah oleh Jusuf Kalla, dengan argumen bahwa program kartu tersebut sebenarnya kelanjutan dari program yang sudah ada sehingga anggarannya pun mengikuti program tersebut.[105]

Mulai tanggal 8 November, ia mengikuti beberapa konferensi tingkat tinggi, seperti APEC, Asian Summit, dan G20. Jokowi menuai kontroversi setelah presentasinya di depan pengusaha di APEC. Sebagian mencerca presentasi ini sebagai upaya menjual negara kepada kepentingan asing[106], sementara di lain pihak pidatonya dipuji karena dianggap tepat pada sasaran, dibanding presiden negara lain yang hanya memberi ceramah yang mengambang[107]. Dari APEC, Jokowi berhasil membawa komitmen investasi senilai Rp300 Triliun.[108]

Sekembalinya dari luar negeri, ia menunjuk Faisal Basri sebagai ketua Tim Pemberantasan Mafia Migas, melantik Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta, dan mengumumkan kenaikan BBM dari Rp6.500 menjadi Rp8500. Kebijakan ini sempat diikuti demonstrasi di berbagai daerah di Indonesia.[109][110] Jokowi ingin mengalihkan dana subsidi tersebut untuk pembangunan infrastruktur dan kesehatan.[111] Dia kembali menuai kontroversi setelah menunjuk HM Prasetyo sebagai Jaksa Agung. HM Prasetyo dinilai tidak punya pengalaman cukup baik di kejaksaan dan dianggap sebagai titipan partai politik.[112]

Di bidang kelautan, Jokowi menginstruksikan perlakuan keras terhadap pencuri ikan ilegal. Selain meminta diadakannya razia, ia juga berharap kapal pelanggar aturan ditenggelamkan.[113]

Di bidang pertanian, Jokowi membagikan 1099 unit traktor tangan di Subang dengan harapan menggenjot produksi petani.[114]

Jokowi kembali menuai kontroversi dan protes luas dari berbagai elemen masyarakat ketika mengajukan calon tunggal Kapolri Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan ke DPR pada pertengahan Januari 2015. Budi dianggap sebagai calon Kapolri yang tidak bersih oleh publik serta pernah menjadi ajudan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri yang dianggap sebagai politik balas jasa. Sehari sebelum disahkan sebagai calon Kapolri oleh DPR, Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK atas kasus dugaan rekening gendut. Presiden Jokowi lalu memutuskan untuk menunda pelantikannya sebagai Kapolri hingga proses hukum yang membelit Budi Gunawan selesai serta menunjuk Wakapolri Komjen Pol Badrodin Haiti untuk melaksanakan tugas sehari-hari Kapolri.[115]. Pada akhirnya Badrodin Haiti resmi dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden Jokowi pada tanggal 17 April 2015.[116]

Presiden Jokowi juga kembali menuai kecaman keras setelah menandatangani Peraturan Presiden tentang Kenaikan Uang Muka Mobil Pejabat. Jokowi pun mengaku tidak tahu Perpres yang ditandatanganinya dan akhirnya mencabut Peraturan tersebut.[117]

Jokowi mendapat sambutan hangat dan pujian ketika menyampaikan pidato di hadapan peserta peringatan ke 60 tahun Konferensi Asia Afrika pada 22 April 2015. Jokowi menyampaikan perlunya mereformasi PBB dan badan internasional lainnya. Ia dipandang berani mengkritik lembaga prestisius dunia seperti PBB, Dana Moneter Internasional, dan Bank Dunia. Jokowi pun menuai kritik dari peneliti Amerika Serikat karena ia dipandang tidak konsisten dalam mengajak investor asing untuk masuk ke Indonesia.[118]

Di bidang infrastruktur, Jokowi telah memulai banyak proyek pembangunan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam sektor ini, diantaranya adalah melakukan groundbreaking pembangunan pasar tradisional di Papua[119], Jalan Tol Trans-Sumatera[120], Tol Solo-Kertosono[121], pelabuhan Makassar[122], meresmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari Greater Surabaya Metropolitan Port[123], dan lain sebagainya.

Pada kunjungannya ke Papua bulan Mei 2015, Jokowi membebaskan 5 tahanan politik OPM dan membebaskan wartawan asing untuk melakukan peliputan di Papua seperti halnya daerah lain di Indonesia. Jokowi beralasan bahwa Indonesia sudah harus berpikir positif dan saling percaya[124]. Kebijakan Jokowi ini menuai pro dan kontra, terutama di kalangan DPR RI yang menyatakan bahwa kebijakan tersebut dapat membuat isu Papua dipolitisir ke dunia luar, karena masalah Papua yang sangat sensitif.[125]

Agama

Jokowi memeluk agama Islam dan bercerita bahwa ia pertama kali naik haji pada tahun 2003, dan sesudahnya umrah minimal empat kali.[126] Namun, menjelang pemilihan umum presiden 2014, muncul berbagai tudingan yang mempertanyakan keislaman Jokowi, sehingga pada tanggal 24 Mei 2014 Jokowi menyatakan bahwa ia adalah bagian dari “Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang hidup berketurunan dan berkarya di negara RI yang memegang teguh UUD 45.”[127] Ia juga menyatakan bahwa ia bukan bagian dari kelompok Islam yang “sesuka hatinya mengafirkan saudaranya sendiri”, “menindas agama lain”, “arogan dan menghunus pedang di tangan dan di mulut”, “suka menjejerkan fustun-fustunnya”, “menutupi perampokan hartanya, menutupi pedang berlumuran darah dengan gamis dan sorban”, atau “membawa ayat-ayat Tuhan untuk menipu rakyat”.[127]

Ideologi

Sebagai Presiden Indonesia terpilih, Jokowi menegaskan sikap politiknya untuk memimpin Indonesia dengan kekayaan manusia, budaya, dan pluralitasnya supaya tidak kehilangan arah dalam mengejawantahkan isi UUD 1945 dan makna Pancasila. Sikap ini menurutnya juga dipandang perlu diimplementasikan oleh setiap pemimpin pada semua level pemerintahan baik kota hingga skala nasional. Jokowi memilih memaknai lewat ajaran trisakti Bung Karno yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian nasional di bidang kebudayaan.[128]

“Saya sebagai seorang Presiden juga harus punya ideologi jelas, apa itu? Berdaulat, berdikari dan berkepribadian. Ideologi kita sama, Pancasila, tapi cara penerapannya berbeda. Ada yang lewat gerakan perubahan restorasi Indonesia, ada yang lewat cara cara lain. Seorang pemimpin baik di kota, kabupaten, gubernur provinsi, tingkat nasional, memimpin itu harus punya ideologi. Harus ada ideologinya. Tanpa itu kita tak punya arah.” [128]

Penghargaan
Atas prestasinya, oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008”.[129] Kebetulan di majalah yang sama pula, Basuki Tjahaja Purnama, atau akrab dengan panggilan Ahok pernah terpilih juga dalam “10 Tokoh 2006” atas jasanya memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan di Belitung Timur. Ahok kemudian menjadi pendampingnya di Pilgub DKI tahun 2012.[130]

Ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) ini atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.[131]

Pada tanggal 12 Agustus 2011, ia juga mendapat penghargaan Bintang Jasa Utama untuk prestasinya sebagai kepala daerah mengabdikan diri kepada rakyat.[132] Bintang Jasa Utama ini adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada warga negara sipil.[133]Pada Januari 2013, Joko Widodo dinobatkan sebagai wali kota terbaik ke 3 di dunia atas keberhasilannya dalam memimpin Surakarta sebagai kota seni dan budaya, kota paling bersih dari korupsi, serta kota yang paling baik penataannya.[134] Oleh KPK, dia diberi penghargaan atas keberaniannya melaporkan berbagai barang gratifikasi yang diterima.[135]

Atas kemampuannya mensosialisasikan program-progam pemerintah sehingga mendapat dukungan masyarakat banyak, ia diganjar sebagai Marketer of The Year 2012 oleh Markplus Conference 2013, Marketing: Into Innovation and Technology.[136]

Penghargaan Joko Widodo

Lain-lain
Gaya kepemimpinan Presiden Joko Widodo dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry di Istana Merdeka, 20 Oktober 2014.
Presiden Joko Widodo dengan Direktur IMF Christine Lagarde di Istana Merdeka.

Jokowi dikenal akan gaya kepemimpinannya yang pragmatis dan membumi. Ia seringkali melakukan “blusukan” atau turun langsung ke lapangan untuk melihat langsung permasalahan yang ada dan mencari solusi yang tepat. “Blusukan” juga dilakukan untuk menemui lan.
Ia juga mendapat penghargaan internasional dari Kemitraan Pemerintahan Lokal Demokratis Asia Tenggara (Delgosea) ini atas keberhasilan Solo melakukan relokasi yang manusiawi dan pemberdayaan pedagang kaki lima.gsung warga dan mendengar keluh kesah mereka. Gaya yang unik ini dijuluki The New York Times sebagai “demokrasi jalanan”.[137] Jokowi juga dianggap unik dari pemimpin lainnya karena tidak sungkan untuk bertanya langsung kepada warga dan mendekati mereka bila akan melancarkan suatu program.[138] Namun, gaya ini juga menuai kritik. Misalnya, ketua Dewan Perwakilan Daerah Irman Gusman menyatakan bahwa “blusukan” hanya menghabiskan waktu dan energi, sementara yang dibutuhkan adalah kebijakan langsung dan bukan sekadar interaksi.[139] Anies Baswedan juga menilai “blusukan” merupakan pencitraan belaka tanpa memberikan solusi.[140]

Selain “blusukan”, kepemimpinan Jokowi juga dikenal akan transparansinya. Misalnya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mengumumkan jumlah gaji bulanan dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada umum.[141][142] Ia juga memulai sejumlah program yang terkait dengan transparansi seperti online tax, e-budgeting, e-purchasing, dan cash management system.[141] Selain itu, semua rapat dan kegiatan yang dihadiri oleh Jokowi dan Basuki direkam dan diunggah ke akun “Pemprov DKI” di YouTube.[143]

Gaya Kampanye

Gaya berkampanye Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta menekankan pendekatan langsung kepada masyarakat dengan mendatangi mereka langsung daripada mengumpulkan orang di lapangan.[144] Jokowi mengklaim bahwa ia menghindari pemasangan spanduk, poster, stiker, dan baliho di taman kota atau jalan karena menurutnya dapat mengotori kota, sehingga ia secara langsung mencopot spanduk di depan bioskop Megaria, Jalan Diponegoro.[145] Selama kampanye pilkada Jakarta, Jokowi juga dikenal akan baju kotak-kotaknya, yang menurutnya dibeli satu jam sebelum berangkat ke Komisi Pemilihan Umum Daerah dan dikatakan mewakili “warna-warni Jakarta yang harus diakomodasi”.[146]

Salah satu kekuatan Jokowi dalam berkampanye adalah penggunaan media sosial. Selama kampanye pilkada Jakarta, ia meluncurkan Jasmev atau Jokowi Ahok Social Media Volunteer, yang merupakan jaringan antar kelompok sukarelawan tanpa bayaran.[54] Selain itu, Jokowi juga membentuk media center[55] dan mampu memanfaatkan Youtube sebagai wadah kampanye baru.[56] Pihak Fauzi Bowo sendiri mengakui keunggulan Jokowi di kanal ini.[57]

Berdasarkan hasil audit Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta pada Agustus 2012, pemasukkan dana kampanye pasangan Jokowi-Basuki tercatat sebesar Rp 16,31 miliar, sementara pengeluarannya mencapai Rp 16,09 miliar.[147] Sebagian besar dana dialokasikan untuk spanduk, alat peraga, dan bahan kampanye, dengan biaya penyebaran bahan kampanye sebesar Rp 4,2 miliar, alat peraga sebesar Rp 2,6 miliar, dan rapat umum sebesar Rp 2,1 miliar.[147] Biaya iklan cetak sendiri tercatat sebesar Rp 729 juta, sementara biaya iklan radio mencapai Rp 516 juta.[147] Jokowi mengklaim bahwa sebagian besar dana digunakan untuk kampanye “murah” dengan sasaran rakyat kecil.[147] Sebagai perbandingan, pengeluaran kampanye Fauzi Bowo tercatat sebesar Rp 62,57 miliar, sementara pemasukkan dana kampanyenya mencapai Rp 62,63 miliar.[147]

Salam Dua Jari

Lagu kampanye pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mendapat perhatian media internasional. Dua wartawan asal Indonesia, Eveline Danubrata dan Heru Asprihanto menulis artikel yang dipublikasikan Reuters. Artikel tentang lagu kampanye Jokowi-JK tersebut berjudul Give us jobs, not rock songs, say Indonesia’s young voters.[148]

Citra Politik

Berkat kampanyenya selama pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2012 yang menjanjikan “Jakarta Baru”, ia melejit menjadi tokoh nasional yang dikenal bersih, merakyat, dan mampu menyelesaikan masalah.[149] Popularitasnya meroket hingga ia merajai survei-survei calon presiden seperti yang digambarkan pada tabel berikut:

Survei Joko Widodo
Namun, menjelang pemilihan umum presiden Indonesia 2014, dugaan keterlibatan Joko Widodo dalam kasus TransJakarta dikatakan mengganjal elektabilitas Joko Widodo.[150] Selain itu, akibat gencarnya kampanye hitam, menurut Saiful Mujani Research and Consulting tren kesukaan masyarakat terhadap Jokowi menurun hingga 8% sampai April 2014.[151]

Kontroversi
Mantan tim sukses Jokowi diduga terlibat dalam kasus busway berkarat, dan bahkan keluarga Jokowi dituduh menerima aliran dana busway berkarat; namun, Jokowi membantah hal tersebut,[152][153][154] dan Jaksa Agung Basrief Arief menegaskan bahwa kasus ini “belum atau boleh dikatakan tidak menyangkut kepada Jokowi”.[155] Jokowi juga dikritik karena tidak mematuhi janjinya untuk menyelesaikan masa jabatannya sebagai gubernur Jakarta,[156] walaupun Jokowi sendiri menyatakan bahwa bila ia menjadi presiden, akan lebih mudah mengurus Jakarta karena memiliki wewenang terhadap proyek pemerintah pusat di ibukota.[157] Ada anggapan bahwa Jokowi termasuk gagal mengatasi banjir dan macet.[158][159] Anggapan bahwa Jokowi gagal dalam mengatasi banjir dan macet di Jakarta membuat popularitasnya menurun.[160] Data dari BPS juga menunjukkan angka kemiskinan di Solo naik saat Jokowi menjadi wali kota Solo.[161] Melesatnya popularitas Jokowi juga dikritik sebagai pengaruh media yang kerap menonjolkan kebaikan Jokowi sementara kelemahannya ditutupi.[162][163] Selain itu, Jokowi didapati menaiki pesawat jet pribadi untuk berkampanye dari Banjarmasin ke Kota Malang, yang dianggap bertentangan dengan gaya hidup sederhana.[164] Sementara itu, Guru Besar Ekonomi Universitas Indonesia Taufik Bahauddin mengkhawatirkan kontroversi yang terjadi pada pemerintahan Megawati seperti skandal BLBI, penjualan BUMN, penjualan kapal tanker VLCC Pertamina dan penjualan gas murah ke China akan terulang pada pemerintahan Jokowi.[165]

Kemunculan nama Jokowi pada soal Ujian Nasional[166] dan kedatangan Jokowi di kampus ITB[167] juga menuai kontroversi karena dinilai sebagai tindakan politisasi.

Pada masa kepresidenannya, Jokowi juga menuai kecaman setelah salah menyebutkan kota tempat kelahiran Presiden RI pertama Ir. Soekarno dalam pidatonya di alun-alun Kota Blitar pada tanggal 1 Juni 2015. Jokowi menyebutkan Soekarno lahir di Blitar, namun secara sejarah Soekarno dilahirkan di Jalan Pandean, Peneleh, Kota Surabaya. Beragam kritik pun dialamatkan kepada bawahannya seperti Setneg dan Tim Komunikasi Presiden akibat memberikan bahan yang salah kepada Presiden.[168]
Jokowi Suguhkan Martabat Islam Nusantara di Depan Raja Salman Saudi

​JAKARTA, Arrahmahnews.com – Layaknya artis, kehadiran Presiden Jokowi disambut banyak ‘penggemar’ yang berebutan mendapatkan jabat tangan sang Presiden. Lagu Indonesia Raya pun berkumandang dari ‘tim paduan suara’ dadakan. Pada kunjungan kerjanya ke Abu Dhabi, Presiden Jokowi menyempatkan diri mengunjungi supermarket tersohor di negara itu, Lulu Hypermarket.
Kehadiran orang nomor satu ini sudah ditunggu-tunggu para Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di negara itu. Jumlahnya tidak sedikit, maklum, negara Abu Dhabi merupakan salah satu negara tujuan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Namun, tidak hanya TKI, banyak mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di negara itu.

Para WNI ini sudah menanti kehadiran Jokowi dengan antusias. Hal ini, sejak Jokowi menyandang jabatan Presiden, inilah kali pertama mantan Gubernur DKI Jakarta itu melakukan kunjungan ke negara Timur Tengah yang merupakan basis TKI.

Saking antusiasnya kedatangan orang nomor satu di Indonesia, tanpa ada yang mengomando, terdengar lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan serempak oleh masyarakat Indonesia yang memenuhi Lulu Hypermarket.
Kedatangan Jokowi ke Lulu Hypermarket bukan tanpa sebab. Seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet, Senin, 14 September 2015, Jokowi ingin menjadikan LuLu Hypermarket sebagai outlet bagi produk-produk dari Indonesia di negara Timur Tengah. LuLu mempunyai jaringan yang luas yang tersebar di Timur Tengah dan Asia sebanyak 165 outlet.
Jokowi juga telah meminta pemilik LuLu Hypermarket yang telah dikenalnya sejak 11 tahun yang lalu untuk mengembangkan produk-produk kecil dari desa-desa dan kampung-kampung, seperti kerajinan tangan.
Cerita diatas hanya menceritakan begitu senangnya para TKI dan WNI disana dengan kedatangan Presiden Jokowi, itulah hal yang saya kagumi dari Jokowi, beliau melakuakn lawatannya ke Timur Tengah untuk melakukan beberapa negoisasi dan memantau kondisi TKI di Timur Tengah. Sebelumnya Jokowi melakukan pertemuan dengan Raja Salman, beberapa media dan kelompok yang anti pemerintah juga memperolok-olok tingkah sang Presiden ketika bersalaman dengan raja Salman. Tapi itu penyakit sakit hati dan hasut yang masih menggerogoti mereka yang kalah.  hal inilah yang kita acuin jempol kepada Jokowi atas kemampuannya ber-negosiasi tanpa menanggalkan martabat bangsa dan tidak menghiraukan musuh-musuhnya yang memperoloknya.
Banyak dari kita ketika berharap sesuatu, harus mengorbankan martabat kita. Kita menganggap itu adalah hal yang wajar, yang penting tujuan tercapai. Kita memaksa merendahkan diri kita, supaya boss menyukai kita. Kita memaksakan diri menggunakan atribut-atribut dan kebiasaan orang asing, supaya orang asing mau bernegosiasi dgn kita. (Baca Jonru Wahabi, Kader PKS Bela Saudi Salahkan Jokowi Atas Tragedi Runtuhnya Crane di Masjidil Haram)
Tetapi Jokowi tidak. Ia bisa saja datang dan berpelukan sambil saling mencium pipi layaknya orang Arab, seperti yang dilakukan banyak pembesar ketika bertemu seorang raja. Sah-sah saja untuk mencairkan dan mengakrabkan hubungan. Dalam istilah marketing, itu dinamakan breaking the ice.
Sebelum ia datang, ia sudah menyampaikan kepada protokoler bahwa Indonesia mempunyai gaya berbeda. Meski sesama Islam, tapi gaya yang di tunjukkan adalah gaya Islam Nusantara. Kebetulan yang di bawa adalah budaya khas Jawa, menunduk hormat ketika berhadapan dengan raja dengan tangan ditangkupkan di depan dada. Menarik sekali.
Inilah yang malah menjadi celah bagi pembencinya yang tidak mengetahui maksud protokoler itu. Mereka menganggap bahwa seharusnya Jokowi berpelukan dan saling mencium pipi. Dengan memotong gambar, mereka pun terkekeh-kekeh mengatakan bahwa raja Salman bukan wanita yang tidak boleh di peluk, seperti memeluk non muhrim.
Jokowi kesana mempunyai beberapa agenda. Diantaranya menjual senjata buatan putra bangsa, juga meminta penambahan kuota haji dan yang terakhir – yang paling berat – meminta keringanan atas hukuman mati thd beberapa orang TKI.
Kenapa jika untuk itu Jokowi tidak cukup menyuruh bawahannya saja seperti Menteri atau Dubes-nya ? Bisa saja, dan bukan menjadi masalah. Tetapi begitulah seorang leader bergerak. Ia memimpin pasukan paling depan, bukan hanya main perintah dan duduk di belakang.
Ia bisa saja berbasa-basi melalui telepon dan pelesir entah kemana, tapi ia malah bekerja. Karena memang dia disana untuk kerja, maka pihak kerajaan-pun menyiapkan ruang kerja. Hal yang mungkin jarang di lakukan oleh pihak kerajaan ketika seorang pemimpin negara bekerja. Biasanya yang kerja anak buah, sedangkan para pemimpinnya duduk di ruang utama dan tertawa-tawa sambil menghisap cerutu kuba dan segelas Chateu Latife tahun 1787, yang harga per botolnya mencapai 2 milyar rupiah.

Itulah Jokowi. Ia datang bernegosiasi sekaligus mengenalkan budaya bangsa. Ia bersalaman dengan rasa percaya diri yang tinggi karena mewakili 280 juta rakyat Indonesia. Ia terlihat terhormat tanpa meninggikan diri. Ia tidak meringis senyum-senyum di depan kamera sambil berucap, Yes Highly.

Ia tidak gagap dengan dominasi nama besar Saudi, dan sangat menguasai situasi. Bahkan dengan tenangnya ia meminta Saudi bertanggung-jawab atas rusaknya KBRI Yaman yang di bom Saudi.
Tidak mudah berada pada situasi yang sarat tekanan nama besar seperti itu. Apalah Indonesia dibandingkan Saudi yang pendapatan perkapitanya saja 5 kali lebih besar dari kita. Belum lagi Saudi menjadi pusat kumpulnya muslim seluruh dunia. Tetapi Jokowi berhasil menempatkan dirinya dengan baik dan memperoleh hasil penambahan kuota haji Indonesia.


Apa yang bisa kita pelajari dari sini ?

Sudah waktunya mental jongos dibuang ke tempat sampah. Tipikal menjilat dan merendahkan diri karena penuh dengan harapan besar, sudah ditinggalkan. Sekarang saatnya Indonesia pelan-pelan di tarik dalam pergaulan Internasional. Semoga berhasil dalam negosiasinya, bapak bermata petir. (ARN/DS/Berbagai Media)

Jeddah – Presiden Joko Widodo memperoleh penghargaan dari Kerajaan Arab Saudi, Star of the Order of King Abdul Aziz Al-Saud Medal. Penghargaan tertinggi  bagi pemimpin negara sahabat ini langsung diberikan oleh Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdul Aziz Al Saud di Istana Al-Salam Diwan Malaki di Jeddah pada Sabtu (12/9/2015).
Menurut Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, penghargaan ini merupakan Order of Merit atau bentuk apresiasi tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi bagi pemimpin negara sahabat. Hal serupa juga pernah diberikan pada Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta  Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

BACA JUGA

Kunjungan Istimewa Jokowi di Timur Tengah
Jokowi Bertolak ke Uni Emirat Arab Usai Kunjungi Arab Saudi
Jokowi Ajak Pengusaha Arab Investasi Infrastruktur di RI
“Medali itu artinya sebuah penghormatan dan sekaligus persahabatan bagi seorang kepala negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia,” ujar Pramono Anung dalam siaran persnya dari Istana Raja Faisal, Jeddah, Arab Saudi.

Selain pemberian penghargaan tersebut, apresiasi tinggi dari Kerajaan Arab Saudi ini juga ditunjukkan oleh Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud sejak awal rombongan Presiden Jokowi tiba di negaranya. Presiden disambut di pintu pesawat oleh Raja Arab Saudi dan adanya  jamuan makan siang kenegaraan.

“Sambutan yang diberikan, yang mungkin sangat jarang diberikan Kerajaan Arab Saudi kepada negara-negara lain,” kata Pramono.

 

 

Pertemuan Bilateral Indonesia-Arab Saudi

Sebelum menerima penghargaan, Presiden memimpin delegasi RI untuk melakukan pertemuan bilateral dengan delegasi Kerajaan Arab Saudi. Dalam pertemuan tersebut Presiden secara langsung mengundang investor dari Arab Saudi untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya dalam sektor infrastruktur.

“Investor Arab Saudi diundang untuk membangun kilang minyak, jalan, pelabuhan, dan berbagai objek bisnis lainnya. Selain itu juga diundang untuk masuk di bidang investasi keuangan,” ungkap Pramono.
Pada kesempatan itu lanjut Pramono, Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi dalam mengelola ibadah haji selama ini, meski masih diperlukan langkah perbaikan atas berbagai kekurangan yang ada. Bahkan, Presiden juga sempat menyinggung nasib 4 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang saat ini terancam dihukum mati oleh Kerajaan Arab Saudi. Jokowi langsung mengajukan permohonan pengampunan kepada Raja Salman.
“Dan raja akan membicarakan secara khusus persoalan tersebut,” pungkas Pramono Anung.
Presiden Jokowi dan rombongan sudah tiba di Jeddah, Arab Saudi sejak Jumat 11 September 2015) pukul 18.00 waktu setempat. Para menteri yang mendampingi Presiden antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Alwi Shihab.
Tujuan kunjungan kenegaraan Presiden Jokowi ke Arab Saudi, selain membicarakan mengenai hubungan kerja sama ekonomi dan energi, juga membicarakan mengenai perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri. Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Timur Tengah. Nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi pada tahun 2014 mencapai 8,6 miliar dolar AS dengan nilai investasi di Indonesia mencapai 29,3 juta dolar AS pada paruh pertama 2015.
WOMEN IN SAUDI

Saudi women are active participants in the development of their country and this has a direct and positive impact on the whole of society when it comes to providing citizens with a decent life.

Saudi government policy treats women as partners with men, who also have certain rights and obligations provided for them under Islamic Sharia law. In addition, Article 8 of the Basic Law of Governance states that “governance in the Kingdom of Saudi Arabia is based on justice, shura and equality, according to the Islamic Sharia”.

Many decisions have been issued, covering all aspects life. Some directly support the role of women in society, while others have focused on ensuring that the organization of governmental and non-governmental organizations creates opportunities for working women. As a result, Saudi women now assume senior public positions and are major partners at numerous private institutions and civil society organizations, amongst them chambers of commerce, literary clubs and social service societies.

The sections below shed further light on the role women play in all aspects of Saudi society.

 

Education

Beginning with the country’s founder, HRH Abdul Aziz Al Saud, the rule of successive kings has lent notable support to providing educational opportunities for Saudi women, whether within or outside the Kingdom, especially through the King Abdullah Scholarship Program.

In 2008, the foundation stone of the first integrated public university for women in the Kingdom, the Princess Noura Bint Abdul Rahman University, was laid. In 2009, Her Excellency was appointed Deputy Minister of Education for Girls, becoming the first Saudi woman to assume the position.

It is the policy of the Ministry of Education to place women in senior educational positions through the new organizational structure and the Ministry has created a series of deanships under the segregation of duties in order to facilitate this work, identify responsibilities, and ensure timely processing. As a result, 5 women deans have been appointed leading positions at the Girls College Agency, which oversees 102 colleges nationwide.

Military and Diplomacy

Female divisions have been established in the Military, in the departments associated with overseeing passports, prisons, civil defense, and firefighting. Moreover, a number of Saudi women have been appointed to the diplomatic corps, some of who work at embassies in Canada and the United States. Women are represented in most official Saudi delegations abroad.

Politics

Saudi women have made qualitative strides towards political participation. In 2005, 6 part-time consultants were appointed to the Shura Council. This number was increased to 12, without voting rights, in 2006. The late Custodian of the Two Holy Mosques, HRH King Abdullah Bin Abdul Aziz- announced in 2011 the appointment of the first-ever female member of the Shura Council and granted women voting and candidacy rights in municipal elections. Consequently, Saudi women are now engaged in the political decision-making process.

  
On December 12th, 2014, a royal decree was issued giving women full membership rights of the Shura Council and allocating to them a minimum quota of 20 percent of the seats. Currently, 30 out of the 150 members of the Shura Council are women. Women will also be allowed to participate as voters and as candidates in municipal elections as of 2015.

 

Economy

The year 2004 marked the first participation of Saudi women in the board elections of chambers of commerce. Qualitative strides have since been made and a woman has subsequently served as vice-president of the Chamber of Commerce and Industry.

Working Women

In 2010, a royal decree was issued approving a detailed timetable of short and long-term solutions to address the issue of increasing the number of female university graduates. The decree stipulated that the Ministry of Labor take the necessary measures to implement the decision.  

As a result, the Ministry of Labor issued 3 ministerial decisions regulating the work of women in women’s supply stores, set the conditions for employing women in factories and put in place a mechanism related to distance-working for women, as part of the national Saudization program.

In its 2010-2014 Report, the Ministry of Planning developed a set of policies aimed at enhancing actual participation of women in the workforce, mainly by the creation within a year of a women’s division at every public institution, in order to employ women and process women’s applications.

 

Civil Status and Legal Affairs

In 2000, the Ministry of Social Affairs launched the first official campaign against domestic violence to introduce society to the issue, to the risks related to domestic violence, and to ways of preventing it from happening.  In 2007, a royal decree was issued to establish courts for domestic violence. In the same year, the Ministry of Justice issued a ruling permitting female lawyers to provide legal consultations and licensing them for work in private offices. In 2009, the first batch of female students, 49 in all, graduated from the Faculty of Law and Political Sciences. In addition, the first women’s charitable society was established, along with the first Saudi incubator for women lawyers.

Medicine and Science

Saudi women have played a prominent role in the fields of medicine and science and been responsible for a number of notable inventions. In 2010, Dr. Khawlah Bint Sami Al Enizi, Senior Cancer Researcher at the King Faisal Specialized Hospital, was awarded the King Abdul Aziz Award (First Class) in recognition for her research. The same year, Dr. Arwa Al Sayed was awarded King Abdul Aziz Award (First Class), in recognition of her effort in discovering gene polymorphism in drug-induced gingival hyperplasia.

National Dialogue

Saudi women are active participants in National Dialogue events, fora, workshops and training sessions, as well as in encouraging a culture of dialogue in the family, and society at large.

Social Work

Saudi women are engaged in organized activities through voluntary women’s societies aimed at providing care and education for women. The number of women’s charity societies is on the rise. Some organizations are independent, while others report to the women’s supervision offices of the Ministry of Social Affairs, nationwide.

CERITA PERJALANAN KE COLOMBO

Colombo adalah Ibukota Republik Sri Lankasebuah negara di Asia Tengah yang kini sedang berbena diri dan termasuk sebagai salah satu Negara dengan perkembangan ekonomi tertinggi di dunia, sebagai Ibukota sebuah Negara Colombo dari waktu ke waktu telah menjadi sebuah kota Metropolitan yang syarat dengan point of interest yang menghiasi wajahnya dengan sangat apik dan cantik, yang membuat Sri Lanka tumbuh menjadi sebuah Negara destinasi wisata yang terus berkembang pesat dari waktu ke waktu .

​Kami (Saya sendiri, Pak Sayyidu Ismail Sufi Direktur Utama Qiblat, Pak Mumahad Lutfi serta Taufan B Romadhoni berangkat ke Colombo tanggal 20 Agustus 2016 setelah terlebih dahulu ke Kuala Lumpur untuk bertemu dengan beberapa rekan business, yakni Pak Jamil Ishak dan Mr. Hendry untuk membicarakan import buah serta Dato Muhammad Sulaiman dan Mr. Reza untuk berunding tentang Karpet Iran. Dimana esok Jumat Pak Jamil dan Pak Hendri akan datang ke jakarta untuk menfolow up pembicaraan di KL  empat hari yang lalu.

Seusia meeting dengan sahabat-sahabat Malaysia tersebut diatas, kami langsung terbang ke Colombo dengan pesawat Air Asia dan tiba di Bandaranaike Airport jam 21.50 menit malam waktu Sri Lanka, perbedaan waktu antara Indonesia dan Sri Lanka adalah 1,5 jam didepan, sementara Airport Colombo yang diberi nama untuk menghormati Perdana Menteri Wanita pertama di dunia Sirimavo Bandaraike tidak sebesar Sukarno-Hatta, namun kini sedang dibangun kembali dan jika selesai tidak akan kalah dengan Airport kelas dunia lainnya.

Kami dijemput oleh Sahabat kami Muhammad Rifa, warga Sri Lanka yang lama tinggal di Madinah untuk kuliah dan bekerja, yang juga kontak kami untuk hal hal yang berkaitan dengan rencana penggunaan Mihin Lanka dan Sri Lankan Airlines untuk mengangkut jamaah Umrah Qiblat yang berbiaya murah yakni $1200 USD, seminggu sebelum kedatangan kami ke Colombo beliau ditemani sahabat lainnya Thajick Buhardeen datang berkunjung ke kantor kami di Jakarta untuk memulai perundingan.​

 

THE MASJID
MASJID & AND IT’S EXPANSION

It is our pleasure in presenting this message about the JAMIUL ALFAR JUMMAH MASJID a centre for common prayers, a place of worship, a place to feel our nearness to Almighty Allah SWT

Your time in reading this information will go along way in the development process of this place of worship. As reading information about a place of worship itself will credit a lot of merit onto you.

This historical place of worship known as JAMIUL ALFAR JUMMAH MASJID is referred as SAMMAN KOTTU PALLI in pure Tamil, RATHU PALLIYA in Sinhala and RED MASJID in English is situated in the Muslim concentrated business area of PETTAH (PURAOKOTTAI – Second Cross Street) Colombo.
If necessity is the mother of invention, so be it with the establishment of this MASJID. The devout Muslims needed a place to pray five times a day, this brought about a construction of a common place of worship in 1908, the traveling business Muslims, our forefathers from India realized the need came forward to fulfill this by building the MASJID in the area. It is important not to forget our forefather’s dedication and contribution towards building a place of worship which till date has only increased the number of fellow Muslims in the area and the spirit of Islam almost making a stamp of our religion in the area. We pray to Allah to take these pioneers our ancestors into the heavenly aboard Aameen, Aameen Ya Rabbal Aalameen.

THE UNIQUENESS OF JAMIUL ALFAR MASJID – Jamiul Alfar MASJID is one kind of architectural monument in the country, it has enriched in itself the Islamic Culture along with its majestic colonial English looking structural detailing with its vibrant color of red with its close proximity to the Colombo Ports forms a scenic yet a very spiritual environment. Also showing it’s solidarity with standing the test of time, these features attract many businessman and tourists as well to this MASJID.

Words may fail us in delineating the godliness, peace and integration with Allah, once inside this place of worship. 1920, 1933, 1950 and 1976 were special years to mention, the sight of thousands of Muslims devotees, praying while the Holy Quran was recited entirely by a Hafiz in just two “rakaths” was something to be seen to be delivered. Such events have only brought more devout Muslims youths to take to the recital of the Holy Quran.

Besides being a centre for spiritual embellishment the MASJID also has been playing its role in the social fabric of life. It has been a place of protection during the troubled times, such as communal disturbances and war threats. We were the first to lend a hand after the tsunami disaster and during the times of war.

The above photos taken by Brother Tajik Buhardeen the young Sri Lankan , Muslim and SLMC Party activist. Along with Brother Muhammad Rifa he accommodated us during our first travel to Colombo.

Brother Muhammad Rifa facilitated our near future business with Mihin Lanka trough the in between Company Icon Consultant which is belong to Young Muslim businessman.

Brother Thajick Buhardeen (Tajuddeen) who is a business partner of Brother Rifa, introduce us to the high ranking officers of Sri Lanka especially Muslims Ministers and politicians.

Thank you very much Brothers!!

We met the President of Chamber of Tourism Sri Lanka at the Parliament Building, he is also the Secretary of Leader Hon Rauff Hakeem.

During the meeting he explained the Sri Lankan Investment prospectives

 

 

THE MASJID
MASJID & AND IT’S EXPANSION

It is our pleasure in presenting this message about the JAMIUL ALFAR JUMMAH MASJID a centre for common prayers, a place of worship, a place to feel our nearness to Almighty Allah SWT

BANNING BURQAS

by Rathindra Kuruwita

It was reported last week that a senior intelligence official, himself a Muslim from what I have gathered, has requested the National Security Council (NSC) to consider banning Sri Lankan Muslim women of wearing burqa or niqab. The proposal was squashed by Prime Minister Ranil Wickremesinghe and Ceylon Today on Sunday reported that the President is to inform diplomats from Islamic countries that such a decision will not be taken.

The niqab covers the face only, showing the eyes, while the burqa covers the entire body, including the face. These garments are significantly different from the hijab, which only covers the hair and the neck and the khimar, which covers the head, neck and shoulders of the wearer, which were worn by Sri Lankan Muslim women, traditionally. This change of attire of women has created unease among the Sinhala and Tamil communities who see this as a sign of growing influence of Arabic traditions, meaning wahabism, and the refusal to integrate by the Muslim community.

However, the niqab and the burqa, although we are seeing a lot more of these compared to 10 years ago, remain relatively fringe at the moment, even in Muslim countries. In a 2014 survey of men and women in seven Muslim-majority countries, the Afghan burqa was the preferred form of woman’s dress for 11% of respondents in Saudi Arabia, 4% in Iraq, 3% in Pakistan, 2% in Lebanon, and 1% or less in Egypt, Tunisia, and Turkey. The niqab face veil was the preferred option for 63% of respondents in Saudi Arabia, 32% in Pakistan, 9% in Egypt, 8% in Iraq, and 2% or less in Lebanon, Tunisia, and Turkey. And because women often wear what men find acceptable, it is reasonable to believe that the number of women wearing these garments is somewhat reflective of the above numbers.
P.S., don’t send me hate mail, you angry feminists. I didn’t make these rules and I certainly did not invent patriarchy. Plus I get a lot of hate mail already and I don’t read them.

Who has banned the burqa?

In recent years a number of countries, mostly European but also some Muslim nations plagued with terror attacks, have completely or partially banned women from wearing the burqa or the niqab in public. First let’s look at the usual suspects, the white folks that are freaking out. France was the first country in Europe to ban Islamic face veils in public places with effect from April 2011. Women can be fined for wearing a face veil, while anyone who uses threats and violence to forces a woman to wear a veil risks a €30,000 fine and a year in prison. Belgium was the second European country after France to introduce a ban on full face veils, with effect from July 2011, in public areas.

Meanwhile, the Dutch Cabinet in 2015 approved plans for a partial ban of the full face Islamic veil in government buildings, schools, hospitals and on public transport. While the ban does not completely outlaw wearing the veil in public, forbids it in “specific situations where it is essential for people to be seen” or for security reasons. The majority of the electorate in the Swiss region of Ticino voted in favour of a ban on face veils in public areas in 2013 and the ban came into force in 2016.Finally Lombardy, the wealthiest region in Italy, approved a ban on women wearing the burka in hospitals and local government buildings in December 2015.

On the other hand, Egypt and Chad, which are majority Muslim countries, have also taken steps to ban the burqa and niqab or are planning to ban them in public spaces. Egyptian lawmakers drafted a Bill in March this year to ban the burqa in public places. This followed the decision taken by the Cairo University to ban its staff from wearing niqab in classrooms to make it easier to communicate with students. Meanwhile, Chad has banned people from wearing the full-face veil, following two suicide bomb attacks on June 2015. The Prime Minister of Chad, Kalzeube Pahimi Deubet, said the veil was used as a ‘camouflage’ by militants and said the security forces will burn all full-face veils sold in markets. He told religious leaders that the ban applied everywhere, not only public places. There are also similar bans, in parts of Cameroon and Niger as well as Congo-Brazzaville and the Gabon, but really who the hell cares about those African hellholes?

Weakening intelligence arms
While I trust Ranil Wickremesinghe with national security as much as I am comfortable leaving my sister with Bill Clinton, the decision to not go ahead with a burqa ban seems like the smarter move, at this point. While it is undeniable that a segment of Sri Lankan Muslims are indeed influenced by a strain of Islam, unfamiliar to Asia, and that banning the burqa and niqab will address short term security concerns, doing so without a proper political and social strategy to address these wahabist influences would be disastrous.

For one, women from the most traditional Muslim families will lose more agency as their ability to move around, to shop, to study or access services, as the family members will even be more restrictive, which will increase their alienation from the mainstream. Moreover, this will lead to more anger, resentment, fear and further insecurity of a community who already feel under threat and can increase radicalization.

The two news stories that I have mentioned served two purposes. The tone of the articles made the intelligence official who made this proposal look bad and made Wickremesinghe and Sirisena look like defenders of freedoms and minority rights. It is also said that Sirisena wants to know who leaked the story, which is ironic because it’s very likely that both stories ‘originated’ from the newly strengthened media wing of an extremely powerful politician; you tax rupees at work folks.

Intelligence and security officials put forward suggestions on what they feel are imminent security threats and it is not surprising that an intelligence official came up with this suggestion as it’s almost impossible to verify the identity of a person wearing a burqa or a niqab. Of course one of the solutions is to ensure that there are female Police/Military Officers to examine the wearers, but given the low number of Policewomen in Sri Lanka this is not practicable.

The responsibility of a military or an intelligence service official is to flag security concerns and suggest solutions, not all these are implemented, in the belief that what he suggests will remain confidential. But clearly that is no longer the case. Last week I wrote about the gradual disintegration of our intelligence arms since 2010 and this leak and the subsequent naming and shaming of the ‘controversial’ official will be another nail in the coffin.

(Rathindra Kuruwita can be contacted via [email protected] )​

QIBLAT TATA BUANA MENGASURANSIKAN JAMAAH UMRAH
MELALUI BNI LIFE

Beberapa hari yang lalu Qiblat Tata Buana teamwork berdiskusi dengan team BNIlife untuk membahas kemungkinan pengauransian para Jamaah Umrah yang di arrange Qiblat Wisata.

Premi sebesar Rp. 100,000 perjamaah akan di bayar oleh Qiblat Wisata dan nilai pertanggungan maksimal Rp. 100,000,000 jika terdapat klaim wafat atau sakit dan lain sebagainya seperti yang di atur dalam kesekapatan.

Semoga bermanfaat!!

Categories: JADIKAN ORANG TUA MU RAJA MULAYANAN UMROH TERMURAH DI INDONESIA

3 Comments

Patrick Hopton · January 29, 2017 at 2:14 pm

Hi There! We are looking for some people that might be interested in from working their home on a full-time basis. If you want to earn $500 a day, and you don’t mind creating some short opinions up, this is the perfect opportunity for you! Simply check out the link here NOW!

Broderick Rothove · February 8, 2017 at 9:58 am

Ultra Reliable SSD Cloud Servers Dedicated IP address try one month for FREE

strike price in options example · February 28, 2017 at 8:34 pm

Thanks for finally talking about >LAYANAN UMROH TERMURAH DI INDONESIA | produkrakyat <Loved it!

Leave a Reply

Avatar placeholder

Your email address will not be published. Required fields are marked *